all about you 2

7 3 0
                                    

            

  "ketika kamu kutemukan"

Deg
Shera tak bisa berhenti menatap pria didepannya ini bukan hanya jantungnya yang berdetak tak karuan pikirannya pun kalut.
Ia tidak pernah lupa muka pemuda ini.

Flashback

"ma? "

"kenapa shera? "jawab mama

"shera mau ke rak bagian sana ya mau lihat buku siapa tau dapet refrensi hehe"jawab shera

"yaudah lihat sana"

Gadis manis yang masih mengunakan seragam putih biru itu mulai berjalan menuju rak buku refrensi, selain suka novel dia juga menyukai buku buku yang mampu memberinnya kata kata untuk diary nya nanti.

"banyak juga ya pilihannya tapi gak apa apa deh hehe shera kan suka buku"gumam shera

Tutt tutttt tuttt

"halo ma kenapa? "

"shera mama pulang duluan gak papa ya ?soalnya tante rena udah sampai dirumah"

"yahh, yaudah gak papa ma, nanti shera naik bus"

"yaudah hati hati ya"

Tuttt tutt
Panggilan dimatikan

'oke sekarang shera sendiri ditoko buku oh ayolah memang shera terbiasa sendiri ini no problem.' batin shera

Setelah menghabisakan 30 menit mengelilingi toko buku dia memutuskan untuk mengambil buku karya anthony robbins itu dan membawanya ke kasir.

"eh mas kartunya ketinggalan"teriak penjaga kasir,

Shera pun melihat sekelilingnya tapi tidak ada siapa siapa

"kenapa mb? "tanya shera penasaran

"itu lho ada orang ninggalin ini"kata penjaga kasir sambil menunjukan kartu berwarna biru yang aku tau adalah kartu debit.

"biar aku aja mb yang kasih"tawar shera

"yaudah ini, orangnya yang pake hodie hitam sama kacamata ya"

Shera hanya menganguk dan kemudian ia segera berlari ke luar toko, setelah membayar belanjaa nya untuk mencari pemuda itu.

Matanya tak henti hentinya menengok ke kanan ke kiri hingga pandangannya jatuh pada sosok pria berseragam putih abu abu yg dipadukan dengan hodie hitamnya, dan jangan lupakan kacamata yang bertengger dihidungnya oh dia sangat tampan bagi shera.
Tidak pikir panjang shera langsung melangkahkan kakinya ke halte beratap seng itu tak jauh dari toko buku

"kak?"

Pemuda itu hanya menengok untuk mencari sumber suara ,dan ia mendapati sosok gadis smp yang dia kira kira berusia satu tahun dibawahnya itu

"eh iya knp? "

"hmm ini "ucap shera menunjukan kartu berwarna biru itu

"punya kakak ya kan?"

"oh iya iya ini punyaku, makasih ya, hampir aja hilang soalnya buru buru nunggu bus tapi ternyata blm ada bis"katanya sambil tersenyum.

'manisnya' batin shera

"eh , sama sama kak hehe"

"lagi nunggu bus juga? "

"iya hehe"

Hening, itu adalah percakapan di 10 menit terakhir ,mereka diam tanpa suara didepan halte, untuk menunggu bus yang kini tidak muncul muncul.

Tik tik tik
Rintik hujan mulai turun membasahi langit senja itu dan atap halte yang hanya berlapis seng yang mulai berlubang dan berkarat.

Sekarang,
Tidak ada pilihan lagi bagi shera ia mulai berjalan ke pojokan halte untuk menginadari dari tetesan hujan  yang semakin deras meneteskan airnya yg artinya ia berdiri berdampingan dengan pemuda yang bahkan blm dia ketahui namanya itu.

"Hacimmm"

"km kenapa? "

"eh gak papa kak, biasa kalo lagi hujan sering bersin"

Pemuda itu mulai membuka tasnya untuk mencari sesuatu didalam sana

"ini ada minyak kayu putih dipake ya"

"eh iya iya makasih ya kak"

Dia hanya bisa menganguk,
Sampai akhirnya suara klakson mobil tak jauh dari halte mengagetkan shera

"tante rena"teriak shera kaget

"ayok buruan shera"

"iya"

Saat shera ingin pamit dan mengembalikan minyak kayu putih itu pemuda itu sudah menaiki bis.

"eh kak minyak nya"triak shera

Pemuda itu hanya tersenyum, sembari bus pergi menjauh dari halte toko buku.

Ah tidak shera bersumpah minyak ini akan ia jaga sejak hari itu  ,dia  pemuda yang dia temui di toko buku adalah kekaguman pertamanya atau kah ini adalah namanya cinta petama.

"kamu akan ada dalam catatanku walau aku gak tau siapa kamu"
Ucap shera tersenyum memandang botol minyak kayu putih itu.
...




All about uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang