all about you 3

9 2 2
                                    

"teman?"

"kamu gak papa?"

"eh" shera tersadar dari lamunannya mengenai laki laki didepannya ini

"gak papa"

"oh yasudah,"

laki laki itu kemudian pergi keluar minimarket setelah membayar belanjaannya di kasir. ini adalah kesempatan shera untuk mengetahui siapa namannya

"eh kak tungguuu, "

brukkkk brukkkk ,

"aduhhh"ringis shera setelah melihat darah segar mengalir di lututnya,air matanya tidak bisa ia tahan dan seketika dia menangis. tapi tiba -tiba ada uluran tangan dari depannya.

"kenapa lari jadi jatuh kan" kekeh pemuda itu.

'senyum ini lagi' batin shera sudah lama dia tidak melihat senyuman itu.

"eh ini kak" ucap shera sambil menyodorkan minyak kayuputih yang barusan dia beli tadi.

alis pemuda itu terangkat memperlihatkan kalau dia heran sekaligus mengingat ngingat sesuatu, kemudian ia menunduk nundukan kepalannya paham

"masih ingat ternyata"jawabnya tersenyum

"aku gak akan bisa lupa kak, kakak masih ingat aku kan hehe yang dulu kakak kasih minyak kayuputih"

"iya ,ayok kita obatin luka km"

Dan sekarang mereka duduk di sebuah kursi depan minimarket untuk mengobati luka shera

"selesai"

"hmm makasih kak"ucap sheraa sambil memandang pria itu lamat lamat , tidak ada yang berubah masih dengan kacamata dan hoddie tapi bedannya kali ini hodinya bukan berwarna hitam tapi putih yang dipadukan tulisan addidas diatasnya

"namaku shera kak, sheraa. kalo kakak?"

"nanti juga lo tau"

"ayo biar aku antar pulang"

Shera memutuskan untuk menstujui nya mereka kemudian menaiki montor vario hitam dan menembus jalanan malam namun bagi shera ini terlalu lebai mengingat rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter , tapi ini adalah kesempatannya ,pria ini sangat mengagumkan baginya yang membuatnya jatuh kedalam satu kata yaitu 'penasaran'

......

kringgg kringgg

bel sudah berbunyi dari tadi tapi tidak menghentikan suara riuh kelas ipa 3 itu entahlah shera tidak terlalu peduli

"eh katanya ada anak baru ya kakak kelas ganteng lagi"

"iya nih ganteng, tapi sayang dia dingin orangnya katanya"

"masa sih? tapi kan orang ganteng mah bebas hehe"

aktivitas menulis shera terhenti saat mendengar ada anak baru disekolahnya. saat itu harrel yang jadi anak baru tapi tidak seheboh ini batin shera ,tiba tiba shera teringat kemana anak itu.

"mau gak sher?"

"eh" ucap shera kaget ,ternyata harrel yang menawarkannya sekotak permen karet stroberri seketika alisnya terangkat ,shera kemudian terkekeh

"mauu, kamu suka permen karet ternyata rell apalagi stroberri ya haha"

"gak usah ngejek "ucapnya sambil duduk di bangku sebelah shera.

1 jam pelajaran sudah berlalu sekarang shera bosan apalagi gurunya terkenal dengan killernya saat megajar. shera terlalu malas untuk melihat papan tulis kemudian ia memutuskan untuk mengoret oret kertas di buku diarynya ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam sungguh tidak terlupakan ini harus diabadikan.

"sher sher ,paak didit lihatin lo" ucap harrel sambil mengoyangkan lengan shera

Tapi apa daya shera sudah terlelap bersama mimpi mimpinya dan tiba-tiba

brukkkkkk

"eh ya " ucap shera kaget , tiba tiba muka guru killer itu sudah ada di depannya

"keluar sekarang gak ada alasan cepat" ucap pak didit marah

"eh iya i ya pak" ucap shera pasrah. ia pun meninggalkan kelas tak lupa sorakan sorakan mengejekpun ia dapatkan

"huuu huuuu"

Bunyi sepatu itu terus bergema di koridor kelas ia gak tau mau kemana tapi ia harus menjauh. sampai akhirnya shera berada di taman belakang sekolah yang berhiaskan pohon pohon rindang.

"kenapa sih mereka semua jahat" ucap shera sambil menunduk tak lupa air mata mulai mengalir di pipinya

"dunia ini jahat, shera gak punya temen yang baik tuhan knp? ihss ihss"

"kata siapa lo gak punya? gue kan temen lo"ucap suara itu yang tiba tiba muncul dari belakang

"ngapain sih kamu kesini , masuk sana nanti kamu dimarahi pak didit"

Harrel tidak mendengarkan ia malah melanjutkan langkahnya dan duduk di samping shera jangan lupakan juga sekotak permen karet strroberinya.

"mau permen gak?"

" relll ih, sana pergi balik ke kelas"

"males"

"kenapa?"

"karna dia udah ngusir lo"

Shera kemudian terdiam dan menatap pria di depannya ini lamat lamat, untuk apa coba dia repot repot keluar kelas apa itu untuk shera?

"lo jelek kalo nangis mukanya kayak  tomat merah, hhaahaha"

"ish harrell jahatt" ucap shera sambil memukul lengan harrel.

"udah gak usah sedih lo gak sendiri buktinya ada gue sekarang"

"ha?"

"ada gua yang gak suka pak didit sekarang hahaahaha, sekarangkan kita bisa jadi patner rival pak diditt gimana?"

"hahhaahaha, pak didit nyebelin memang "

tak terasa bahwa

Satu jam mereka habiskan untuk bercerita di taman belakang sekolah dan sekarang karena pria nyebelin di depannya ini shera merasa memiliki teman.

......

gadis berambut sepinggang itu sudah menenteng tas birunya yang dihiasi gantungan -gantungan bertuliskan i love jogja itu yang artinya dia bersiap untuk pulang kerumah.

"sher bareng gue yok?"

"gak ah rell aku nunggu bus aja"

"lo mau nunggu bus yang mana udah sore kayak gini?"

sekarang shera baru sadar kalau langit sudah mulai gelap ia melirik jam tangan dan ternyata sudah pukul 17:00

"oke aku bareng kamu" ucap shera sembari naik di jok motor belakan harrel dan meninggalkan gerbang sekolah. tanpa shera tau ada sepasang mata yang memperhatikan keduannya.

...     


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All about uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang