2.

67 13 11
                                    

copas aja, jomblo seumur hidup mampus.

*****

Hari ini Alana menghabiskan waktu di rumah Kenzo. Gadis itu kini sedang membantu Nia memasak. Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi dirinya. Se-dari dulu Alana sering membantu wanita dua anak itu. Nia yang sibuk memotong, dan Alana yang sedang menggoreng.

Kenzo keluar kamar menuju dengan wajah tertekuk. Sangat masam. Wajahnya berubah drastis menjadi datar. Ah, ayolah ini Kenzo di mode ngambek!

"Ma, abang tuh" Tegur gadis yang baru saja datang dari arah ruang tamu. Gadis itu memiliki rambut ikal, mata hitam pekat, hidung yang mancung serta tubuh tinggi. Ia adalah, Xavierna gio Agaskara akrab dengan sebutan Vierna. Adik dari Kenzo ini sangat mirip sang papa. Hidung mancung, mata hitam pekat. Berbeda dengan Kenzo yang coklat pekat seperti sang mama.

Kenzo duduk di ruang makan bersama dengan Vierna yang tengah sibuk dengan ponselnya. Nia dan Alana terkekeh melihat wajah masam Kenzo saat ini. Kenzo duduk dengan menopang dagunya kemudian fokus menelisik Alana yang kini sibuk berdua dengan mamanya itu. Oh ayolah , ini ngambek! tolong peka!

"Ma, ayolah ga liat apa Kenzo di sini" Ucap Kenzo jengah.

Nia terkekeh lalu menyuruh Alana untuk duduk menemani Kenzo. Alana patuh dan segera duduk bersama dengan Kenzo.

"Bang, lo ga mau apa biarin gue sekolah bareng kak anya? Gue bosen di sekolah lo. " Vierna memulai pembicaraan.

Kenzo menoleh pada adiknya itu, "gue mau mau aja, anya nya aja yang pasti bakal ga mau" Ucapnya lalu menoleh ke Alana.

Alana memutar bola matanya malas. "Ogah, ngerepotin. Lo di sana aja vier, ngapain pindah pindah. Bukan mama doang yang repot, gio ntar juga kerepotan." Ucapan Alana membuat semangat Vierna lenyap.

"Siapa bilang mama repot? Udah, anya ntar biar mama yang urus surat pindah nya. Anya tinggal Terima beres. Lagian lebih enak kalian bertiga satu sekolah kan? Vierna ga usah pindah ke sekolah anya."

"Anya mau kan, nak?"

Ucapan Nia membuat Kenzo dan Vierna mengangguk semangat. "Iya, gapapa kok Vier ga bisa ke tempat kak anya. Yang penting ntar kak anya satu sekolah sama gue." Vierna menyombongkan diri.

Alana menghela nafas pasrah. Apa yang bisa ia perbuat sekarang? Ketika Nia yang membuat keputusan, tidak ada yang bisa membantah.

"Ma, Anya ngerepotin mama. Ntar mama kesusahan buat ngurus pindahan nya, gimana?"

"Selagi ada papa gak bakal repot. Kata siapa anya ngerepotin? Kalo semua bikin kalian bahagia, papa mama ikutin." Suara berat ini milik Genus. Aroma tubuh Genus sangat khas, Alana sangat hafal sekali aroma ini.

Anya tersenyum pasrah. Mau tidak mau, iya nggak iya harus iya.

Semua makanan telah tersusun rapi di meja. Nia membuat berbagai macam olahan Tahu. Eits, bukan sembarang tahu. Tahu ini sudah di sulap Nia menjadi hidangan yang super kreatif. Ia yakin, kalau di jual bisa laku.

Terdapat Tahu mercon yang isi nya cabai rawit, Tahu krispi buatan Alana, Tahu berlapis mie dan campuran telur. Tak lupa, Nia menyajikan sayur kangkung spesial favorit Kenzo.

Bagi kenzo,  sayur kangkung itu sudah menjadi doi tersendiri baginya. Dasar, maniak kangkung.

Alana dan yang lainnya makan penuh khidmat. Semua menyantap makanan itu dengan penuh kenikmatan. Jika urusan makanan, Nia ahlinya. Sebenarnya Genus juga pandai sekali memasak hanya saja Nia pernah berkata "piring pecah satu, tidur di lantai. Pecah dua, di luar. Pecah lagi, Tidur sama Agus." See? Genus pandai hanya saja tak pandai dalam mengelola barang barang di dapur itu. Nia takut dapur kesayangannya menjadi samsak Genus.

For information, Agus adalah kucing kesayangan Kenzo yang sangat sangat Genus benci. Kenapa? Karena kucing itu membuat semua perhatiannya teralih pada Agus. Awalnya kucing bongsor itu mau di kasih nama fortune, tapi Genus bilang "kucing pungut gak usah bagus bagus amat, kasih aja Agus". Nia harap sabar ya.

Kalo kata Vierna "gapapa gesrek, yang penting kaya".  Didikan Genus gitu, lho.

°°°

Kenzo merebahkan tubuhnya di atas paha Alana. Sudah biasa. Alana tak tinggal diam, tangannya mengelus pelan rambut Kenzo. Saat ini mereka sedang menonton Spongebob, favorit Vierna.

Sedari tadi Vierna tak berhenti ketawa. Padahal tak ada yang lucu. Dasar freak.

"Na, kita jalan aja deh cape gue deket deket sama orang gesrek." Ujar Kenzo menyindir Vierna sebal.

"Gapapa gesrek yang penting punya pacar, ga kayak lo, ganteng doang ga punya pacar."

Kenzo yang dasarnya emosian lantas berkata, "Ada kok pacar gue,"

"Halah, halu banget lo" sarkas Vierna.

"Lah, ini siapa kalo bukan pacar gua." Kata Kenzo sembari menunjuk ke arah Alana.

"Jangan mau kak sama orang iri an kek dia"

Alana memutar bola matanya malas. Menutup telinganya rapat rapat dan fokus pada tontonan di depannya, mengabaikan cekcok antara adik kakak itu.

Selang 30 menit mereka berada di ruang tv itu, Alana dan Kenzo memutuskan untuk pergi berkunjung ke rumah

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang