#01

34 3 4
                                    

Ilustrasi style jimin di bandara, anggap aja itu kemeja 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi style jimin di bandara, anggap aja itu kemeja 😅.

Happy Reading all🤗
Jangan lupa vote and komen ya 😊

Semoga kalian suka🙂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TAP, TAP, TAP

Suara langkah kaki tampa nada, ia baru saja mendarat dari jadwal penerbangan AMERIKA_SEOUL.
 

Senyum hadir disepanjang ia melangkah. Benar-benar pria fashion berkelas, memakai kaca mata hitam, kemeja hitam lengan panjang, celana jeans yang senada & topi. Berjalan menarik kopernya.

"WOAH... Lihat siapa yang datang, park jimin. "
Ucap taehyung menyambut temannya yang tak lain pria fashion tadi.

  

PARK JIMIN,
salah satu mahasiswa akhir jurusan kedokteran dari Amerika. Mendapat tugas Akhirnya di Universitas kedokteran Seoul. Putra dari seorang dokter terkemuka, PARK JI WOOK.

Jimin memeluk sahabatnya itu yang telah luluh S1 diLondon & sedang menekuni hobinya yang senang memotret.

Jimin menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu,  benar-benar penuh kerinduan.

"Sudah lepaskan, aku hampir kehabisan napas jimin!."
Jimin tertawa, melepas dekapannya.

Lantas mereka pergi menuju apartement jimin yang telah disiapkan ayahnya jauh-jauh hari. Fasilitas lengkap disediakan ayahnya untuk si dokter hebat, jimin. Membuat taehyung geleng kepala membayangkan harga sewanya.

"Aku harus segera pulang, ada janji dengan klien ku. "
Taehyung pamit & berjanji akan menemui jimin lagi nanti.

Jimin mengusap tengkuknya, bingung akan melakukan apa karena sekarang ia sendiri.
Ia mendekati jendela kaca besar yang hampir mirip seperti pintu, mengarah kejalan raya, membukanya & keluar kesisi balkon menatap orang-orang yang berlalu lalang.

"Cuaca yang cukup bagus. "
Gumam jimin merentangkan kedua tangannya, merasakan angin yang berhembus.

Kedua matanya memincing, ada seseorang yang menarik perhatiannya diantara kerumunan orang yang akan menyebrang.

Jimin tertegun menatap gadis bersyal dengan sweater wol merah itu.
"Kenapa dicuaca yang bagus ini, dia memakai pakaian tebal, apa tidak kepanasan?. "

Ia terus memperhatikannya sampai gadis itu hilang diantara persimpangan jalan.



.
.
.
.
.

Jimin bergegas, berlari sekencang mungkin. Ia tidak ingin telat ditugas pertamanya. Mendekap beberapa buku tebal kedokteran andalannya, sesekali membenahi tali tasnya.

Promise √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang