Bab 6

481 78 7
                                    

“Kau sudah selesai makan?”

Yuju menoleh ke arah SinB yang duduk di sampingnya, mendapati pria itu tengah menatapnya disertai senyuman yang mengembang.

“Jika sudah selesai, biarkan aku yang mencuci piringmu.”

Masih tersenyum, SinB kemudian mengambil piring Yuju yang sudah kosong di hadapan wanita itu. Lalu Ia bangkit, membawa piring kotor miliknya serta milik Yuju ke tempat pencucian dan meletakkannya di sana. SinB kemudian bergegas kembali ke meja makan dan membereskan mangkuk-mangkuk bekas lauk. Ia juga membersihkan permukaan meja makan dan kembali ke tempat pencucian setelah itu. Saat SinB mulai sibuk mencuci perkakas kotor, Yuju hanya bisa memandangi punggungnya dalam diam.

Terhitung semenjak SinB mengutarakan perasaannya pada Yuju saat mereka masih berada di ruang televisi, Yuju memang lebih banyak diam setelah itu. Ia pun hanya mengangguk pelan saat SinB mengajaknya untuk makan bersama meskipun perutnya masih dalam keadaan kenyang. Di meja makan, Yuju juga terus diam. Sembari sesekali melirik SinB saat pria itu terkadang mengajaknya berbicara atau menawarkan Yuju lauk ini dan itu. Meskipun terkadang Yuju sama sekali tidak memperdulikan, namun Yuju tidak menemukan raut kekecewaan yang terpancar sedikitpun di wajah pria itu.

Lewat ujung mata, Yuju bisa melihat SinB terus saja tersenyum sepanjang meraka berada di meja makan. Di sela-sela mengunyah, SinB selalu menyempatkan diri untuk memandangi Yuju seolah-olah Yuju adalah sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, yang selalu ingin Ia jaga, ingin Ia lindungi, ingin Ia lihat setiap detik dan ingin Ia miliki seutuhnya.

Ya, Yuju melihatnya. Membuatnya tersadar bahwa selama ini ternyata SinB selalu menatapnya dengan tatapan mata yang seperti itu. Dan membuatnya kini bertanya-tanya di dalam hati, sebesar itukah SinB mencintainya?

“Yuju-ya.”

Panggilan SinB menyadarkan Yuju dari lamunan. Setelah Yuju berkedip pelan, Ia melihat SinB di depan sana sudah menghadapkan tubuh ke arahnya.

“Kau dengar itu?” Tanya SinB.

Yuju menatapnya tak mengerti. “Huh?”

“Bel pintu berbunyi. Sepertinya ada tamu.”

Yuju mengerjap pelan. Sebegitu fokusnya kah Ia memikirkan SinB sampai-sampai suara bel pintu apartemen tidak tertangkap oleh pendengarannya?

“Kau di sini saja.” Senyum SinB mengembang. “Aku yang akan membuka pintunya.”

SinB kembali menghadap ke arah washtafel untuk mencuci kedua tangannya yang masih penuh dengan busa sabun. Setelah itu, Ia membersihkannya dengan lap kain. Lalu bergegas keluar menuju pintu meninggalkan Yuju yang kini menatap jejaknya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tidak lama kemudian, SinB kembali masuk ke dalam dapur bersama Yerin yang berjalan di sampingnya.

Ya, ternyata Yerin yang datang. Melihat itupun Yuju langsung bangkit dari kursi dan membungkuk singkat pada Yerin.

“Oh? Kau di sini?” Tanya Yerin sembari memberhentikan langkahnya tak jauh dari meja makan—tak jauh dari Yuju.

SinB yang kini berdiri di samping Yerin pun tersenyum pada Yerin.

“Aku dan Yuju baru saja selesai makan bersama, Noona.” Jawab SinB atas pertanyaan yang sebetulnya Yerin tujukan untuk Yuju.

My Husband [SinBxYuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang