1.Titik Temu

92 21 2
                                    

Setelah kembali dari mengantar buku kekelas sebelas ipa dua.Desty masuk kekelas dan duduk dikursinya.Seperti biasa,ia disana hanya diam dan memperhatikan.

Mulai dari kekonyolan arga sampai keceriaan geng kenari.Itu semua tak lepas dari pandangannya.

Terkadang jika mereka tertawa,Desty ikut tertawa meski tidak ada yang melihatnya.

"Allo guys!"

Teriak ketua kelas Arga.

"Kembali lagi di channel youtube akoh."

Arga itu alay.Lebay dan narsis.

"Huuuuuuu."

Sorak siswa lainnya.

"Eitsss jangan main sorakin anak orang dulu.Hari ini gue ada kabar gembira."

Katanya dengan excited.

"Apaan?"

Arga mengangkat dagunya sedikit keatas.Mulai menyombong.

"Berhubung followers gue udah mencapai target.Jadi hari ini kalian semua gue traktir! Horeee."

Mendengar sesuatu yang gratis para siswa lainnya bersorak bahagia.Mereka benar benar kompak.

"Lo becanda kali Ga."

Ragu Naufal.

"Ya kali gue becanda.Kalo lo nanya lagi,gue blacklist dari traktir gratis gue."

"Ehh ngga deng.Gue percaya kok.Kuy lah!"

Desty memperhatikan mereka dalam diam.Mengutarakan pendapatnya dalam hati.

"Btw target followers lu berapa?"

Tanya mereka.

"LIMA."

Arga kembali berdehem bangga.Entah apa yang merasuki otak manusia aneh ini.Seluruh siswa menahan tawa.Antara kasihan dan jijik sih melihat Arga.

"Yaudah kantin yuk sekarang!"

Ajaknya.

"KUYYYY."

Teriak mereka semua.

Seluruhnya berhambur ke kantin.Disini tinggal Desty sendiri.Mana mungkin ia berani ikut bersama mereka.Bisa mati kutu dia jika melihat kumpulan orang-orang.

Desty itu pendiam.Tapi ia membenci kesepian.

Ia membuka buku matematika untuk membunuh rasa sunyi yang menggerogotinya.Alasan ia memilih matematika adalah untuk menyibukkan otaknya sehingga ia lupa bahwa ia sendiri diruang hampa ini.

"Ehemm."

Tubuh Desty menegang.Siapa itu? Bagaimana jika itu adalah orang jahat.
Matanya masih fokus menatap buku.Meski pikirannya berkeliaran bertanya-tanya.

"Ada orang?"

Desty semakin jengkel.Apa kehadirannya tidak bisa ditangkap oleh lensa mata?

Tuk tuk tuk

Derap langkah kaki mendekat.

"Elo yang baca buku?"

Sontak Desty mengangkat wajahnya.Disana ia melihat seorang siswa laki-laki berwajah dingin dan datar.Perawakannya begitu arogan.

"I-iya."

Desty gelagapan.

"Gue siswa baru."Desty hanya diam.
"Kursi kosong dimana?"Tanya siswa itu lagi.

"G-gak ada."

"Disamping lo kosong kan?" Tanya Siswa itu menyudutkan Desty.

"Nggak.Disini ada orang kok." Mata siswa itu menyipit."Emm dia lagi pindah ke luar kota."

Trip To HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang