Happy Reading :)
Steffi dan Nadia yang menyaksikan itu langsung menarik tangan Lilly menuju kelasnya
.
.Saat sudah sampai di tempat duduk Lilly. Steffi langsung menatap Lilly. "Ly lo ngapain sih berurusan sama si Bryan. Lu taukan kalo si Bryan tuh orang nya kayak gimana". Cerocos Steffi
Lilly yang mendengarnya langsung menggembungkan pipinya. Lalu menatap Nadia dan Steffi bergantian.
"Lagian Bryan nya yang ngeselin ko. Terus bukannya minta maaf. Malahan ngatain aku bego. Apaan banget coba ih nyebelin, nyebelin, nyebelinn!". Celoteh Lilly sebal sambil memukul mukul meja.
"Awwwshhh" ucap Lilly meringis.
"Kok tangan Lilly yang sakit. Ih meja nya jahatt. Nyakitin Lilly". Sambungnya sambil meniup - niup telapak tangannya sendiri
Nadia yang mendengar celotehan dan ringisan Lilly pun hanya memutar bola matanya malas. "Lagian lu nya emang bego Ly". Ucap Nadia sambil menatap Lilly.
Lilly berdecak malas. "Kok jadi Lilly sih. Nadia mah gitu ih nyebelin". Protes Lilly sambil mengerucutkan bibirnya.
Nadia dan Steffi yang melihatnya hanya menggeleng - gelengkan kepala. "Lagian lu tadi bilang nya jalan pake mata. Dimana - mana kalo jalan tuh pake kaki. Gak dibilang bego gimana coba lu sama si Bryan tadi. Ih lu pinter tapi ko ogeb gini sih Ly". Balas Steffi dengan gregetan.
Lalu Lilly menatap polos kedua sahabatnya secara bergantian. "Eh iya ya. Jalan itu pake kaki, bukan mata. Ihh Stef sama Nadia begoo". Ucap Lilly sambil tertawa keras
"Ko jadi gue sih yang bego. Kan lu yang ngomong nya tadi ke si Bryan". Balas Nadia kesal
"Iyaa ko jadi ke gue juga. Jelas - jelas lu kok. Dasar bocah takut kegelapan wle". Ledek Steffi sambil menjulurkan lidahnya.
Nadia yang mendengarnya lantas tertawa keras. "Haha ngakak gue. Napa jadi ke lagu Alan Walker sih Steff. Ngakak guee haha".
Sedangkan Lilly mendengus kesal lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Jangan samain Lilly sama bocah kecil yang takut gelap itu ih. Lilly gak takut gelap tuh". Ucap Lilly sambil menaikan dagunya.
Seolah - olah dia adalah gadis pemberani.Nadia dan Steffi yang mendengar itu lantas tertawa cukup keras. Karena pada kenyataannya, gadis yang bernama Lilly itu sangat takut dengan keadaan gelap.
Tawa Nadia dan Steffi terpaksa terhenti karena ada yang mengetuk pintu dari luar kelas.
Steffi yang melihat ada guru di ambang pintu langsung berdiri dan berpindah tempat ke belakang. Karena Nadia duduk dengan Lilly, dan Steffi di belakang nya, dia duduk dengan Ayu si kutu buku.
"Assalamualaikum". Ucap guru bahasa Indonesia yang bernama Nurmi itu dengan lembut dan tersenyum manis.
"Waalaikumsalam bu". Jawab semua anak kelas 11 MIPA 4 itu tanpa terkecuali. Semua mengambil buku dan alat tulis di dalam tas.
"Apakah ada tugas? Jika ada segera kumpulkan". Ucapnya sambil berdiri dari duduknya.
"Gaada buu". Jawab murid lagi
"Baiklah. Ketua kelas mana? Ambil buku paket di perpustakaan". Suruh bu Nurmi.
Satya selaku ketua kelas berjalan keluar dan menuju perpustakaan.
5 menit kemudian.
Satya datang membawa buku paket bahasa Indonesia itu. Lalu di bagikan. Satu meja 2 buku. Setelah selesai

KAMU SEDANG MEMBACA
LIBRYAN
RomanceMenceritakan kisah seorang gadis yang jatuh hati kepada pria tampan dan dingin.