Chapter III

63 13 6
                                    

pagi ini suasana kelas lebih asik daripada kemarin. Pray mendapat info dari Mr.Zak bahwa minggu depan kita udah liburan semester, sontak kelas jadi ramai dan brisik karna Ary bilang kita satu kelas akan muncak . karna yang ngerti kayak ginian cuma Pray dan Ary, sebagai ketua kelas Pray membuat 2 regu. 2 regu udah terbagi, gua ama temen temen gue ikut Pray dan yang lain ngikut ama Ary. kalian tau lah kalo cewek dikabarin mau muncak ya kayak gini, riweh banget anjir. apalagi tu si Afan, kek gapernah muncak aja wkwk. gue masih penasaran sama Yani, yang laen ngebacot bahas muncak, doi cuma diem bae. dengan polos gue samperin Yani dan gue tanyain

" Yan, lu ada masalah? "

" nggak Sa "

" dari kemarin gua liatin lu diem diem bae. lu boleh kok cerita ama gue "

" gua takut cerita sama siapapun. "

" ooh, yauda sih gue ngga maksa kalo lo ngga mau cerita. pokoknya lu jangan diem diem bae. lu ikut muncak kan minggu depan? "

" iya Sa, gua ngikut tim lu ya "

" ya elu emang tim gue Yan. jadi di tim kita tu ada Agus, Afan, Nur, Sari, Mi, Lail, Nabil, Maul, Ilmi, Pray, Wib, Sono, Tari, sama Sam. "

percakapan singkat gue sama Yani buat gue ngerasa agak tenang.

hari itu pun tiba. kami semua menuju ke tempat camping diantar oleh Mr.Afi pakai bus Lany. sesampai disana Mr.Afi berpesan pada Pray kalau udah selesai tinggal wasap aja ntar dijemput lagi ama Mr.Afi. oke kita semua ngumpul di start. tujuan Pray bagi tim biar kita bisa saling mengawasi, karna kita disini lebih dari 10 orang. oke kita pun memulai perjalanan. sebelum itu kita berdoa supaya tidak ada kejadian apa apa yang menimpa kita saat perjalanan ke lokasi. Avril memimpin doa. "BERANGKATT!!" dengan suara penuh semangat, Wib berjalan paling depan, disusul barisan cewek cewek dan Pray berada pada barisan paling belakang. kami semua menikmati perjalanan menuju puncak. perjalanan kami kira kira mencapai 7 jam an lah. kami pun menyanyi nyanyi dengan riang gembira, hingga pada akhirnya kami dikejutkan dengan adanya perkampungan ditengah hutan. Nad yang takut langsung menutup mata dan menjerit.

" Nad lu ngapain njerit kek gini " Wib bertanya

" gua takut Wib. "

jeritan Nad membuat tim jadi panik, untung saja Lail bisa nenangin Nad yang ketakutan. gua pun bingung, kok aneh ya, ditengah hutan yang agak serem gini ada perkampungan? Nur yang tiba tiba menepuk bahu gue berbisik

" Sa, lo tau kan yang gue maksud "

" iya tau. lu diem aja Nur "

Sono pun mencoba berkomunikasi dengan salah satu warga yang ada di perkampungan itu. kami pun dipersilahkan masuk ke salah satu rumah warga, yang tidak lain itu adalah pak RT dari kampung itu. Nad dan Agus yang mempunyai kekuatan bisa melihat hal hal magis pun terdiam dan melamun, Maul yang biasanya banyak bacot pun juga terdiam mematung dengan pandangan kosong. yang paling bikin serem, pandangan Yani terfokus pada satu foto yang dipajang di dinding rumah pak RT yang gelap. sesekali ia menunjuk pojokan itu. Afan yang mulai merasakan keanehan pun keluar dari rumah pak RT. akhirnya gue, Pray, Nur, dan Lail nyusul kemana Afan keluar.

" Afan kenapa woi " tanya Pray

" gatau gue. pergi kemana dia " jawab Nur

" kita cari aja " ajak Pray.

Ternyata Afan duduk di salah satu pohon roboh yang ada di dekat rumah pak RT. disana kami bercerita

" Pray, gue takut. kok dihutan kayak gini ada kampung sih. "

" gapapa lu tenang aja Fan, kita disini bareng bareng. iya juga sih. gue tadi juga mikir begitu. "

" ye elu penakut Fan " ejek Nur

RiddleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang