Riddle

Chapter IV

" guys, kalian tenang ya. gue tau kalian panik. gue harap kalian jangan pencar, tetep jadi satu dan saling mengawasi ya " arahan dari Pray

perjalanan pun kita lanjutin. perasaan aneh menghantui pikiran gue lagi. gue ngerasaain ada seseorang yang ngikutin rombongan gue, sayangnya gue gabisa ngelihat seseorang itu. Nur pun mematahkan lamunan gue, emang sih kalo perjalanan ke puncak kayak gini gabole ada yang nglamun, katanya nanti bakal ada yang masukin ( baca : kesurupan ).

" kok sepi sih guys " tanya Wib

" enaknya ngapain ya biar rame? " tanya Sam

" bikin keributan yok wkwk " sahut Sono

" eh Son, lu jangan aneh aneh ditempat kayak beginian. emang lo mau kenapa napa. " sahut Afan dengan muka bete.

" ya canda kali Fan, lu kok sewot gini sih "

" gue nyesel ada di tim ini, perjalanannya lama. knapa gue nggak gabung timnya Ary, pasti mereka udah sampe ke puncak "

" Fan, lu gak boleh kayak gitu. kita disini bareng bareng, nggak sendiri sendiri " sahut Ilmi

" gue capek Il jalan terus kayak gini. bukannya cepet sampe malah kita sering dapet kejadian aneh aneh. kan gue jadi takut. gue pengen balik pulang !! "

" Fan ! lu jangan egois dong. kita disini tuh niatnya liburan dan seneng seneng bareng. jadi lu gak boleh egois kayak gini! " bentak Pray.

" gue capek Pray, gue pengen pulang! "

" emang lo tau arah buat balik ke start? plis Fan. lu jangan nekat. kita disini saling menjaga saling ngawasin, kalo lo egois kayak gini gimana mau sampe ke puncak tim kita. "

" udah guys, percuma kita debat kayak gini. gimana kalo kita istirahat bentaran. lo semua blom makan kan. gimana kalo kita masak mie disini ? " ajak gue

" bener Asa. yuk kita istirahat bentar sambil nenangin pikiran masing masing "

akhirnya kita memutuskan untuk istirahat dan makan. tiba tiba suara notif wasap berbunyi secara bersamaan dari ponsel kita masing masing.

" woi ada sinyal nih " Tari yang happy karna ada sinyal.

kitapun langsung membuka ponsel kita masing masing. dan ternyata banyak misscall dari tim Ary. ketika Sono mencoba menghubungi balik tim Ary, tiba tiba tidak ada sambungan sama sekali. aneh nggak sih? secara tiba tiba aja sinyal itu ilang. seketika kita semua bingung dan merasa nggak tenang. tiba tiba, Yani nangis dan teriak histeris, yah semacam kesurupan gitu. seketika kita semua panik dan bingung. tiba tiba seorang kakek kakek menghampiri kita. sontak kami semua terdiam dan hanya suara teriakan Yani yang terdengar. kita semua merasa aneh, seperti dihipnotis oleh kakek itu. nggak lama setelah itu, kita semua sadar dan Yani pun berhenti berteriak. ia pun tak mau bercerita sebenarnya apa yang telah terjadi padanya. akhirnya kita semua berdoa dan memohon agar kita sampai ke puncak dengan aman tanpa gangguan hal hal magis seperti ini. kitapun melanjutkan perjalanan.

" sudah ya guys, jangan ada yang melamun ya. saling awasin temennya. kalo ada yang melamun tepuk pundaknya " Pray memberi peringatan pada kita semua

" iya Pray " saut kami semua.