Hai guys! Kembali lagi bareng aku di cerita baru aku ini. Aku publish cerita ini pas saat ulang tahun aku 🎉 HAPPY BIRTHDAY BUAT AKU SENDIRI, SEMOGA AKU BISA MENJADI PRIBADI YANG LEBIH DEWASA. DAN JUGA BISA TAMATIN CERITA INI.
Ok! Sebelum baca jangan lupa tekan dulu Votenya yah, dan jangan lupa komen yah kalo cerita ini bagus apa tidak. Anggap itu hadiah buat aku 😅 Makasih:)
-----------------------------------------------------------Happy reading....
Terlihat satu keluarga baru saja tiba dirumah barunya setelah kepindahan tugas sang ayah. Kehidupan yang selalu berpindah tempat membuat istri dan anak tidak keberatan. Asalkan keluarganya utuh.
Cewek itu baru saja tiba dikamarnya, yang berada dilantai dua. Hal yang pertama ia lakukan adalah rebahan. Sungguh hari yang melelahkan baginya. Menempuh perjalanan jauh membuatnya menguras tenaga. Bukan lelah karna melakukan sesuatu tapi lelah karna seharian harus duduk dan tidak melakukan sesuatu. Sungguh melelahkan!
Ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi ia berniat untuk vidio call-an sama sahabatnya yang ada dikota ini.
Sambungan vidio call pun tersambung. Menampilkan wajah cantik yang tak kalah dari sang penelpon.
"HAI!!! SIN! APA KABAR?!!" Ucap cewek diseberang dengan girang. Senang sahabat lamanya sudah kembali. Cewek itu pun mengangguk dan tersenyum.
Sintya Eleonora Burnacci. Cewek yang mempunyai paras cantik, putih, hidung mancung, dan tidak terlalu tinggi itu membuat dia terlihat imut.
"Hehe, baik. Kamu apa kabar?" Tanya Sintya balik lalu tersenyum.
"Aku baik kok, kamu tadi tiba jam berapa? Kok ngga langsung kabarin gue kalo lo udah sampe." Ucap cewek itu memelas.
"Maaf Kimberly, tadi aku beres-beres kamar dulu abis itu mandi. Jadi ngga sempet kabarin lo tadi." Jawab Sintya gemas pada sahabatnya ini.
Kimberly Cavaliere. Cewek cantik, tinggi, hidung mancung, dan kulit hitam manis membuat ia semakin manis.
"Hm yah udah, eh btw! Lo jadi 'kan pindah ke sekolah SMA BINTANG?" Tanya Kimberly memastikan.
Hari terakhir di kota lamanya Sintya sempat mengabari sahabatnya, Kimberly. Kalo dia akan pindah kesekolah SMA BINTANG tempat sahabatnya sekolah. Sekolah yang hanya ditempati oleh anak-anak berada.
Oh yah! Kalian harus tau kalo Sintya itu dari keluarga berada. Yang artinya kaya!.
"Iya," Jawab Sintya singkat yang langsung dibalas muka cemberut dari Kimberly.
"Mukanya jangan kayak gitu dong! Kayak mau interogasi orang yang lagi nyuri aja." Sambung Sintya gemas kemudian tertawa diikuti Kimberly.
Sungguh dia kangen banget sama kegilaan sahabatnya itu.
"SINTYA! TURUN DULU, MAKAN MALAM UDAH SIAP!" Teriak sang mama dari bawah. Membuat Kimberly kangen akan suara itu.
"Eh itu mama lo yah? Gue kangen banget sama suara mama lo yang cempreng itu." Ucap Kimberly tertawa.
Sintya mengangguk. "Yah udah. Gue kebawah dulu yah mau makan, laper nih! Dari tadi gue belum makan." Ucap Sintya memegang perutnya yang terasa lapar.
"Oke! Kasih makan yang banyak tuh cacing dalam perut lo itu! Biar cacingnya gede trus masuk rating nomor 1." Canda Kimberly membuat perutnya sakit karna tertawa.
"Ngga lucu!" Seketika tawa Kimberly reda begitu saja dan digantikan dengan wajah datar.
"Udah ah, laper nih." Ucap Sintya memelas.
"Hm yah udah" Ucap Kimberly cemberut.
"Bai"
"Bai"
Baru saja ingin mematikan vidio call, Kimberly mengatakan...
"Ingat! Makan yang banyak biar ca...."
Tuht
Belum sempat menyelesaikan apa yang ingin disampaikan, Sintya langsung mematikan sambungan vidio call itu. Sintya tau apa yang akan disampaikan sahabatnya. Untuk itu dia mematikan secara sepihak.
Sintya pun melempar hp-nya kesembarang tempat. Lalu beranjak pergi keruang makan. Baru saja ingin membuka pintu ia teringat akan apa yang sahabatnya katakan.
"Harus makan banyak! Biar cacing cepet besar!." Ucap Sintya mengelus perut dengan girang lalu tertawa seperti orang gila. Kemudian turun menuju ruang makan.
Sampai diruang makan disana sudah ada Papa, Mama dan sang Adik.
"Kok ngga makan?" Tanya Sintya heran lalu menarik kursi tepat disebelah sang adik.
"Kita nunggu kamu dulu, inikan rumah baru kita, jadi harus diisi dengan makan malam sederhana dulu untuk ngerayainnya." Ucap sang Papa tersenyum ramah. Sintya pun cuma tersenyum mengiyakan.
"Ayo makan! Nanti makanannya dingin." Ucap sang mama.
Sintya bersyukur mempunyai keluarga kecil seperti ini. Keluarga yang terlihat sederhana tapi kaya, damai, dan humoris. Keluarga yang selalu menomor satukan keharmonisan ketimbang pekerjaan.
Selama makan tidak ada satu pun yang bicara. Mereka menikmati makan malam dalam hening dan suara dentuman sendok dan garpu. Setelah makan, baru lah kepala keluarga itu mengeluarkan suara.
"Jadi, kamu mau sekolah di SMA BINTANG?" Tanya Alex papanya Sintya. Sintya pun mengangguk lalu mengusap bibirnya yang basah dengan tissue.
"Kebetulan yang punya sekolah itu temen papa, jadi kamu bisa masuk dan belajar disitu." Ucap Alex senyum.
"Oh yah?" Tanya Sinta penasaran.
"iya! Anaknya juga ganteng parah, sama kayak papanya. Beuhhhhh alus pisan!" Ucap Brianna ibunya Sintya menyindir Alex.
"MAH!!" Ucap Alex tak terima dan menatap sang istri tajam. Kayaknya akan jadi perkelahian diatas ranjang.
"Yah udah, aku balik ke kamar dulu." Ucap Sintya lalu pergi ke kamar.
Dalam benaknya ia penasaran dengan sosok laki-laki yang dimaksud sang mama. Apakah benar dia ganteng? Argh! Ia pun membuang semua isi benaknya.
Sintya pun memilih untuk menonton drakor kesayangannya yang hanya muncul di hari jumat saja.
Drakor apa yah yang tayang cuma hari jumat doang?
***
Jangan lupa tekan Bintangnya dulu yah sebelum lanjut.
Salam author ganteng yang lagi ultah saat ini:)
S t e v e
08 juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSI
Teen FictionKetika GENGSI menguasai pikiran seseorang membuat seseorang tidak ingin memiliki. Itulah yang di hadapi oleh Gemang Aditya Rogatinsky dan Sintya Eleonora Burnacci. Mereka berdua saling mencintai sejak pertemuan pertama mereka, Tapi dihalangi oleh G...