Saat Yang Ditunggu

1 0 0
                                    

Hi sema.. kembali lagi bersama Author kalian. ini menjadi part ke 3 di cerita ini. Seperti biasa, jangan lupa komentar dan kasih vote ke cerita ini, jika cerita ini kalian sukai. oke tanpa lama-lama silahkan simak ceritanya okee....

.

.

  hari telah tiba. Hari ini adalah hari dimana aku akan melaksanakan hal itu. hari ini, akan menjadi hari yang paling aku kenang seumur hidupku.

Kusingkapkan selimutku dari badanku. Aku bangkit dari tidur lelapku dan duduk sebentar di pinggir kasurku untuk mengumpulkan nyawaku yang belum sepenuhnya terkumpul. Rasa lelah dari hari kemarin, masih bersarang ketat di badanku.

Kulirik jam dindingku yang telah menunjukan pukul setengah tujuh pagi hari. Aku mengusap-ngusap wajahku untuk menyadarkanku dari kantukku yang masih menempel di badanku. Hatiku tidak bisa berhenti bergetar sedari kemarin. Perasaan senang dan khawatir bercampur menjadi satu di dalam sini.

Aku bangkit dari dudukku dan mulai mengambil peralatan mandiku. Aku keluar menuju kamar mandi umum untuk membersihkan badanku. Setelah selesai, aku kembali ke kamarku dan mengenakan pakaianku.

Setelah aku merasa siap untuk berangkat ke sekolah, sebuah panggilan, masuk ke ponselku. Kulirik layar ponselku dengan teliti. Ternyata itu adalah panggilan dari Jeremie. Tanpa-basa-basi aku angakt saja telepon itu.

" halo Thom... kau dimana?" Tanya Jeremie dari sebrang sana.

" aku masih di kamar. Aku akan menyusul kalian ke kantin atau taman secepat mungkin." Jawabku pada Jeremie. "ada apa Jeremie? Tumben sekali kau menelpon sepagi ini?" tanyaku balik padanya.

" tidak... Uhhh.. hanya menyapa pagi saja. Munkgin, akan kubicarakan nanti saat kau sudah sampai disiini." Jawab Jeremie.

" baiklah Jeremie. Aku akan secepatnya kesana. Aku tutup teleponya ya" aku menutup telepon dan segera bergegas pergi keluar kamar dan menuju taman dimana biasanya kami berkumpul.

Aku berjalan ke ara luar asrama dan pergi ke taman dimana kita semua berkumpul disana. Selama aku berjalan, pemandangan yang ada hanyalah para murid lain yang sedang bermesraan dengan kekashnya masing-masing. Ahh sial! Ini membuatku iri.

Aku mempercepat langkahku menuju tempat tujuanku. Setelah berajalan sebantar, taman sekolah akhirnya terlihat. Aku melangkahkan kakiku kesana. Disana sudah ada Jeremie, Ulrich dan Odd. aku tidak melihat kemana para wanita pergi. Biasanya mereka duluan yang sampai sebelum aku tiba.

" Selamat pagi semuanya." Salamku pada mereka.

" Ah Thomas. Kau datang juga akhirnya. Selamat pagi juga Thom." Ucap Ulrich dengan senyuman yang terpancar di bibirnya.

" Pagi juga Thom." Odd juga menjawab sapaanku. Tapi, dia sedang sibuk dengan Nintendo nya. Dia ini, kalau sudah kecanduan Game memang sulit untuk dihentikan.

" Kemana para wanita pergi?" tanyaku sambil duduk di sebelah Tempat Jeremie duduk yang kebetulan Kososng. "biasanya mereka duluan yang datang". Tambahku.

" Hmm.. kalau Aelita bilang, dia sedang di perpustakaan sekarang. Tapi aku tidak tahu kemana Yumi dan Alicia pergi." Jawab Jeremie sambil memainkan laptopnya.

Tak lama berselang dari percakapan tadi, Alicia dan Yumi serta Aelita datang menghampiri kami bertiga.

" Selamat pagi semua!" sapa Yumi pada kami bertiga.

" panjang umur. Kami baru saja membicarakan kalian. Selamat pagi juga Yumi." Ucap Ulrich membalas sapaan Yumi.

" kalian habis dari mana? Biasanya, aku yang datang paling akhir." Tanyaku pada Mereka bertiga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukti KeseriusanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang