Chapter 3 : Secret Admirer?

34 17 0
                                    

Shena Wijaya POV

Dean betul-betul menjemputku di kampus. Aku bertemu dia karena aku sudah mengatakan padanya tentang jadwalku hari ini.

"Sayang, kamu selesai kerja part-time nya jam berapa?" tanya Dean padaku ketika kami sudah di dalam mobilnya yang sekarang sedang dia kendarai.

"Aku mulai jam 14:30 siang dan selesai jam 22:00 malam sampai waktu closing restoran." jawabku lembut.

"Pulangnya aku jemput ya." kata Dean kepadaku. Dia menggenggam tangan kananku dan mengecup punggung tanganku.

"Iya, sayang. Aku tunggu ya." kataku.

Hari-hari yang tenang tanpa pertengkaran ataupun sikap posesif berlebihan seperti ini sangat menyenangkan, gumamku dalam hati.

Mobil Dean berhenti di kediaman ayahku.

"Ayo, masuk sayang." ajakku padanya. Aku tersenyum manis, aku menghargai Dean yang berusaha untuk kembali manis agar hubungan kami normal kembali.

Aku menikmati perlakuan Dean yang manis dan lembut. Aku melihat bagaimana dia berusaha keras memperbaiki hubungan kami sehingga aku berpikir akan memberikan hubungan ini kesempatan.

Jam 13:15 siang, Dean mengantarkan aku ke tempat kerjaku. Aku bekerja di restoran Yum-Yum, lebih tepatnya kedai burger terenak di Boston yang pernah aku makan.

"Terimakasih, sayang sudah mengantarkan aku. " Kataku lembut setelah kami sampai di tempat kerjaku.

Dean meraih kedua tanganku, dia mencium jemariku dan menatapku dalam, "Sayang, pulangnya aku jemput ya." Ucapnya teduh dan lembut.

Aku mengangguk, "Iya sayang. Aku menantikan kehadiranmu." Jawabku.

Aku senang sekali bila kekasihku bersikap seperti ini, kataku senang.

Kami berciuman mesra namun tidak sampai dalam karena aku harus bekerja.

"See ya, honey." Katanya dan dia mencium keningku lama.

Aku merasakan ciuman di kening ku. Aku senang Dean sudah kembali jadi kekasih yang manis dan perhatian.

"See ya, honey." Kataku manis dan aku segera turun dari mobil Dean.

Aku melihat mobil Dean menghilang dari pandanganku.

Aku masuk melalui pintu belakang dan aku bertemu Tom, salah satu sous chef di sana.

"Hello, Tom." Sapaku riang padanya.

"Hello, Shena. Cerah sekali hari ini." Katanya sambil tersenyum lebar.

Aku tertawa. Aku masuk ke loker ku dan berganti uniform di sana.

"Hai, Maria." Sapaku pada teman satu shiftku.

"Hai, Shena." Sapanya balik. Aku dan Maria satu kampus, hanya beda jurusan. Maria jurusan Architecture Design.

"Hari ini mungkin ramai ya." Kataku padanya.

"Ya, sudah masuk weekend, pasti ramai." Sahut Maria.

Hari Jumat adalah hari yang sibuk di kedai ini.

Aku dan Maria masih di loker. Aku melirik arlojiku, masih jam 14:15 siang. Masih ada sedikit waktu.

Aku merapikan make-up ku sehingga terlihat fresh.

"Shena, ada paket untukmu." Kata Daniel.

Dia masuk ke loker kami. Dan untungnya aku sudah selesai me-retouch make-up ku.

"Paket?" Tanyaku heran.

Aku tak pernah memesan apapun yang diantarkan ke tempat kerja.

Kalaupun ada, semuanya dikirim ke alamat rumah.

Pria Dingin Mengejar Gadis CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang