02 | Reason Why

682 88 13
                                    

Irene menutup pintu flat-nya cukup keras, kemudian membuang napas kasar. Hari ini cukup melelahkan, batin maupun fisik. Dan itu membuat Irene ingin segera terjun ke dunia mimpi, mengistirahatkan tubuhnya yang entah kenapa terasa pegal.

Ah ya, Taehyung benar-benar mengantarkan Irene pulang. Tanpa ada drama apapun, Taehyung memegang ucapannya; hanya untuk mengantar Irene pulang.

Dengan segera, Irene melepas heels-nya dan bergegas ganti baju yang nyaman. Kemudian langsung merebahkan dirinya ke kasur empuk miliknya. Tatapan tertuju ke langit-langit kamarnya.

"Taehyung... Kenapa sih gue ketemu lo lagi? Mau lo apaan?" Irene bergumam sambil mengusap wajahnya. Tak peduli jika akhirnya bisa gila sendiri.

Pikiran Irene melayang ke memori yang menyakitkan, dimana ini adalah awal dari kekacauan hubungannya dengan Taehyung, si pria bedebah menurut Irene tersebut.

Lima tahun lalu...

"Rene, kenapa lo gak balik bareng Taehyung?" Tanya Wendy. Irene mengangkat bahunya.

"Gak tau juga, katanya dia harus cepet-cepet pulang. Gak papa sih, sekali-kali jalan bareng gini," jawab Irene. Wendy mengangguk dan tersenyum kecil.

Hanya terdengar suara langkah kaki dan obrolan kecil Irene dan Wendy di koridor kampus. Mereka harus terlambat pulang karena suatu alasan.

Wendy menghentikan langkah, Irene mengikutinya, sama-sama menghentikan langkah.

"Kenapa Wen?" Tanya Irene heran.

"Rene, lo denger sesuatu gak?" Wendy berganti tanya. Irene menggeleng.

"Gak tuh, lo denger apaan?" Balas Irene.

"Serius? Gue denger suara desahan cewek, dari sebelah sana," Wendy menunjuk Laboratorium yang biasa digunakan untuk praktik.

"Terus? Ya udah sih bukan urusan kita juga," kata Irene.

"Gak mau digrebek aja? Biar di drop out dari kampus," balas Wendy. Irene tampak berpikir.

"Tae.. Ahh, Taehyung..."

Jantung Irene seakan berhenti berdetak setelah mendengar suara perempuan yang memanggil nama kekasihnya. Mungkinkah...

"Wen..." Irene menoleh ke arah Wendy, matanya berkaca-kaca, siap menjatuhkan bulir bening dari pelupuknya kapan saja.

"Rene... Ikut gue! Kita harus cari tau!" Wendy yang paham dengan kondisi teman baiknya sekarang menarik tangan Irene menuju Laboratorium tersebut.

Wendy membuka pintu Lab dengan paksa, sampai akhirnya...

Benar, Taehyung... Kekasih Irene, sedang bercumbu panas dengan perempuan lain. Tangis Irene pecah seketika, Ia terjatuh ke lantai karena lututnya yang lemas.

Taehyung yang sadar dengan keadaan segera melepas tautannya dengan perempuan tersebut dan kembali mengancing kemejanya.

"BRENGSEK!" Teriak Wendy yang menghampiri Taehyung dan menampar pipi kanannya; mewakili Irene.

"KURANG AJAR LO! KURANG APA IRENE DALAM HIDUP LO TAE?! SAMPE LO BERANI KHIANATIN DIA?! COWOK KEGATELAN KAYA LO GAK PANTES BUAT DEWI KAYA IRENE! ANJING LO!" Wendy yang sudah tersulut emosi memaki Taehyung tak henti-hentinya.

"Wen.. Tunggu ini--"

"MAU NGELAK LAGI?! UDAH ADA BUKTINYA MASIH MAU NGELAK AJA LO! JELAS-JELAS LO MAIN DI BELAKANG IRENE. DI DEPAN AJA LO KAYA MALAIKAT, DI BELAKANG KAYA IBLIS! KURANG AJAR BANGET LO TAE!" Ucap Wendy. Bagaimana tidak, teman- ah tidak, sahabatnya telah dikhianati oleh kekasihnya sendiri yang Ia kira sempurna itu.

Forgive Me [vrene; discontinued.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang