Diet sehat yang dilakukan oleh Tay dan New telah memasuki hari keenam.
Dan tepat hari ini pula New tumbang. Ya, dia sakit. Setelah dua hari ini ia selalu pergi ke Gym bersama Tay.
Sebenarnya New ini jarang sekali berolahraga, dan ya mungkin karena itulah tubuhnya 'kaget' ketika di ajak berolahraga selama dua hari berturut-turut. Olahraga yang cukup berat pula.
Saat ini New terbaring lemas di kamar. Ia menutupi tubuhnya dengan selimut, kedinginan. Walaupun sebenarnya AC kamar sudah diubah menjadi 27°C, tetap saja baginya yang sedang demam terasa dingin.
New sedang menunggu makan siangnya yang dimasakkan oleh Tay, tenang saja kekasihnya itu telah berjanji untuk tidak meledakkan dapur mereka. Lagipula, Tay hanya membuat bubur. Masih tergolong hal yang mudah untuk dimasak.
CKLEK!
Tay masuk ke dalam kamar sambil membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih. Wajahnya terlihat fokus, ia benar-benar tak ingin menjatuhkan apa yang sedang dipegang olehnya. New hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan kekasihnya itu.
"Ya ampun Te, lucu banget sih kamu," ujar New kemudian menegakkan tubuhnya, bersandar pada headboard kasur, "sini, aku ban-"
"Heh heh gak usah, aku bisa kok!" ujar Tay.
Untung saja Tay benar-benar bisa membawanya dengan aman.
"Tuh, aku bisa bawa kan," jawab Tay setelah menaruh nampan di atas sebuah meja di samping kasur, "makan sendiri atau disuapin?"
"Disuapin aja, hehe."
"Yaudah, tapi makannya yang banyak ya?"
"Iya Teee."
Beberapa waktu kemudian, New telah menyelesaikan buburnya. Setelah meminum obat, ia kembali merebahkan diri. Tay ke dapur untuk menaruh peralatan makan yang dipakai tadi.
Saat kembali Tay ikut merebahkan diri di sebelah New. "Udah minum obat?"
New mengangguk.
"Bagus deh."
"Hmm."
"Kenapa, Hin?"
"Mau cuddle."
Tay tersenyum kecil kemudian membawa New ke dalam dekapannya. Ia mengelus perlahan rambut kekasihnya. New yang sudah merasa nyaman pun mencoba untuk memejamkan matanya, menikmati rasa hangat yang diberikan oleh Tay.
Hening.
"Hin."
"Hm?"
"Kayaknya kamu berhenti diet aja deh."
New membuka matanya kemudian mendongak, heran. "Maksudnya?"
"Ya kamu gak usah ikut diet lagi kayak aku."
"Kok gitu?" tanya New. Ia memandang wajah Tay yang berubah khawatir.
"Aku gak mau kamu sakit lagi," ujar Tay, "maaf ya? Gara-gara aku, kamu jadi sakit gini."
"Te, kamu gak salah," jawab New.
"Tapi aku ngerasa bersalah."
"Sayang, dengerin aku." Tangan kanan New menangkup salah satu pipi Tay seraya menatapnya. "Aku sakit ini karena memang badanku gak terbiasa banyak gerak, bukan gara-gara kamu."
"Hmm, tapi—"
Ucapan Tay terpotong karena New membungkamnya dengan sebuah kecupan di bibir. "Biar kamu diem."
Tay cemberut sedangkan New hanya bisa tertawa kecil kemudian menepuk-nepuk dada kekasihnya. "Udah ya, intinya kamu gak salah, oke?"
"Iya deh iya, kamu yang menang."
"Berarti, kalo aku gak diet lagi, kamu juga?"
Tay menggeleng. "Aku tetep lanjut."
"Oh, okay." New terdiam sebentar, kemudian tersenyum kecil, "Berarti kalo udah sembuh boleh makan yang manis-manis ya?"
"Gak boleh."
"Kok gak boleh? Kan udah gak diet akunya?"
Tay mendengus kemudian mencubit pipi New gemas. "Kamu udah manis soalnya, hehe."
"Gombalanmu gak mempan, aku udah kebal!" ucap New. "Gak mau tau pokoknya kalo aku udah sembuh, mau beli es krim!"
"Iya Hin, iyaa."
"Kamu gak boleh minta!"
"Aku kan tetep diet."
"Siapa tau tengah-tengah juga mau?"
"Gak lah, gak mungkin."
"Huh, liat aja nanti!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DIET SEHAT • taynew ✔
FanficTay mengajak New melakukan diet sehat mulai sekarang. Apakah mereka akan berhasil? Kita lihat saja! [COMPLETED] SOCIAL MEDIA & NARRATION BY © daeyumbruh, 2020