12

154 27 1
                                    

Jaemin sudah siap dengan seragamnya. Ia memutuskan untuk turun sarapan bersama keluarganya.

Sasa masih di sini, ia tengah duduk di meja makan bersama bundanya.

"Pagi kak Nana ganteng," sapanya.

Jaemin terkekeh, mengambil duduk di samping keponakannya.

"Pagi juga, cantik,"

Jaemin memakan sarapannya sambil bercanda dengan Sasa.

"Bunda,"

Bukan Yeri ataupun Jaemin yang baru saja berucap.

"Ada apa, Sa?"

Sasa meminum susunya sebentar hingga menyisakan setengah gelas.

"Kemarin Sasa ketemu sama kak Jijin," ucapnya dengan semangat.

"Kak Jijin?"

Sasa mengangguk gemas, "iya, kak Jijin baik banget bunda, dia nemenin Sasa main waktu Sasa sendirian. Kak Jijin ceritain dongeng princess sama Sasa,"

Semuanya terdiam dengan ucapan jujur Sasa.

Bunda tersenyum, "Kak Jijin siapa sih kok seneng banget ceritainnya," katanya.

"Heejin bu, temen Jaemin,"

Yeri membulatkan matanya, "Dek lo tadi bilang apa?"

Jaemin memutar kedua matanya, kakanya ini sangat lebay, "Heejin, adiknya kak Somi,"

Sasa tersenyum lebar, "Iya bu, namanya Kak Heejin. Tapi Sasa suka manggil kak Jijin,"

Ayah Jaemin yang tidak mengerti pun hanya ikut menyimak.

"Wah kalau gitu kapan kapan ajak main ke sini, kenalin sama Bunda, ya Sa?"

Sasa mengangguk antusias, "Siap, Bunda,"

Jaemin meraih tasnya, menegak susunya hingga tak tersisa.

"Jaemin berangkat ya bunda, ayah, kak, Sa,"

Ia lekas salim pada orangtua dan kakaknya tak lupa mencium pipi Sasa.

"Hati hati ya, Jae," ucap Bunda nya.

"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Jaemin menyalakan motornya. Sekarang masih pagi, pun rumahnya tak jauh dari sekolah tapi ia sudah berangkat sekolah.

Pagi ini lumayan sepi, tak sepadat hari hari sebelumnya.

Ia memikirkan motornya seperti biasa. Parkiran juga masih sepi hanya beberapa motor saja yang sudah terpakir rapi di sana.

Jaemin melihat pantulan dirinya sebentar kemudian merapikan rambutnya.

Perfect

Jaemin segera berjalan ke kelasnya, untung masih sepi sehingga ia tak mendengar suara suara pengemar yang selalu menyapanya.

Ia pikir akan datang pertama kali di kelas, namun seorang gadis sudah duduk rapi sambil mengerjakan sesuatu di bukunya.

Jaemin berdehem, gadis itu mendongak kemudian tersenyum, "Pagi, Jae," sapanya kemudian melanjutkan aktivitasnya.

"juga, lo lagi ngapain?"

Jaemin berjalan ke arah Heejin melihat gadis itu yang tengah berkutik di bukunya.

Indeed - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang