Chapter 3

94.9K 6.3K 1K
                                    

Dokter bilang, liel hanya kelelahan dan membutuhkan istirahat.

Tak apa, ia hanya perlu meminum banyak vitamin .

Hanya itu, cukup membuat Ed sedikit marah .

Tahu sikap Ed, benar begitu?

Bahkan liel di dalam mansion pun tak pernah mengerjakan sesuatu apapun.

Dan apa? Kelelahan?

Akibat yang liel dapat , ia tak dapat keluar dari mansion selama satu Minggu

Itu sebagai hukuman . Dan satu hal yang di wajibkan adalah----

Ia tak dapat berkeliaran di luar tanpa adanya Ed. 

Tentu saja liel menurut. Tak ingin terkena marah lebih .

Itu tentu masalah besar .

Like tengah berbaring diatas karpet beludru didepan ruang tamu.

Intinya, ia bosan.

Matanya menatap pada langit langit ruangan

keningnya berkerut seolah berpikir dengan keras. 

Cukup lama hingga, liel sontak beranjak dengan senyum terpatri .

Liel berjalan pada arah dapur .

Membuka seluruh tempat penyimpanan makanan .

Mencari sesuatu .

Para bodyguard hanya memperhatikan.

Tak ingin kejadian seperti kemarin kembali terulang

Dan berakibat fatal bagi seluruh penjaga liel .

Auh.  Mengingatnya saja membuat bergidig ngeri. 

Liel tersenyum kecil ketika mendapati apa yang ia cari .

Tepung .

Liel tersenyum kecil .

Maka liel membawa semua tepung yang ia dapat ke ruang tengah .

Para bodyguard memperhatikan . Menyimak .

Liel merobek pembungkus tepungnya .

Hingga-----

"Yeyyyyy hujan salju".

Tawa riang bak anak kecil terdengar. 

Para bodyguard membelalakkan matanya .

Oh tidak , bertingkah sekali nyonya Lacosta .

"Yeyyyyy hujan salju . Hihihi Hujan salju hujan salju kkk".

Liel melompat lompat kecil sembari tertawa renyah .

Menatap seluruh tubuhnya yang terbalut tepung .

Menatap pada televisi yang tidak menyala .

Menampakan dirinya yang teramat putih . Tentu tertutup tepung. 

Liel berjalan dengan sedikit berlari .

Sonata bodyguard mengikutinya dari belakang .

Berjaga-jaga .

Liel berdiri di depan televisi . Meraba wajahnya .

"Hahahaha aku putih sekali seperti snow ball".

Liel terkekeh sembari meraba wajahnya .

Liel menoleh pada bungkusan tepung .

Mengerucutkan bibirnya, tepung sudah habis .

POSSESSIVE HUSBAND (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang