Part VI

130 8 3
                                    

Cinta yang sesungguhnya adalah cinta kepada Sang Pencipta. Maka cintailah Dia Yang Maha Cinta

~Dyana~

--*--

Di taman belakang sekolah seorang gadis berhijab sedang duduk sendiri meratapi kisah cintanya yang berakhir bahkan sebelum dimulai. Yah gadis itu adalah Diana.

Hari ini ia merasakan sakit yang begitu mendalam lagi-lagi hatinya dihancurkan oleh Aksa. Ia hanya bisa menangis dalam diam hingga kejadian tadi di kantin kembali berputar.

Flashback on

Mata Diana sudah berbinar-binar dan siap menyantap nasi goreng favoritnya tiba-tiba ada suara kegaduhan yang terdengar dari luar kantin.

Tanpa berfikir panjang ia langsung keluar dan melihat banyak orang yang berkumpul.
Kerena merasa penasaran apa yang terjadi ia memilih mendekat dan disana ia dikejutkan dengan keadaan santi yang menangis dipelukan Aida dan Meli.

Ia menatap seorang laki-laki yang sedang bendiri di depan para sahabatnya itu.

"Ada apa ini?" tanya diana heran. Namun tak ada satu orang pun yang berani membuka mulut.

"WOY GUE TANYA ADA APA INI?" tanyanya lagi dengan nada suara yang keras dan membuat semua orang terkejut.

Lalu Aksa dkk datang. Merekapun heran dengan apa yang terjadi, disana ada Santi yang masih menangis dalam pelukan sahabatnya dan diana yang berdiri didepan Dika dengan raut wajah emosi.

Tanpa rasa takut Diana mendekati Dika. Semua orang hanya menatap Diana dengan rasa kagum karena apa? Karena Diana menatap seorang Dika yang merupakan orang yang paling ditakuti oleh santri-santri lain karena Dika merupakan cucu dari pimpinan pondok pesantren tersebut yang sangat nakal dan berperilaku seperti pre***n itu.

Dika tidak pernah membeda-bedaka cewek ataupun cowok semua itu sama dimatanya.

"Gue tau ini perbuatan eloh kan," tuduh diana kepada Dika dan orang yang ditatap itu hanya tersenyum.

"Lo kenapa tersenyum seperti itu hah," lanjutnya.

" lo apain teman geu ba***t," Dika tetap diam dan itu membuat emosi Diana semakin tersulut.

Aksa yang melihat keadaan sudah semakin memanas dan emosi Diana sudah tersulut bisa-bisa ia melakukan hal gila.

Akhirnya Aksa mendekati Diana dan berkata.

"Sudah! nggak malu apa banyak orang disini kan kita bisa tanya baik-baik," Aksa mencoba menenangkan. Tapi diluar dugaan Diana langsung menampar wajah Dika.

Semua orang yang melihat itu merasa takut atas keberanian Diana. Dan akhirnya Dika membuka suara.

"lo gila ya,"

"Ngapain lo nampar gue urusan gue bukan sama lo tapi teman lo itu," ucap Dika yang sudah mulai emosi tapi ia tetap berusaha sesantai mungkin.

"He itu tak sebanding dengan apa yang lo lakuin ke sahabat gue. Lo fikir gue ngga tau apa yang lakuin ke dia hah,"

"Lo jangan sok tau yah,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Gadis Tomboy BerhijabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang