• Nayla & Elang

11 3 0
                                    

"ELANG!"

Merasa namanya di panggil, cowok berdarah Indonesia-Canada itu pun menghentikan langkahnya.

Jauh di belakangnya, seorang perempuan menatapnya penuh harap, mencoba memberanikan diri untuk mengucapkan kata berikutnya.

"Aku... suka kamu" ujarnya sembari menutup matanya.

Ia menggigit bibir bawahnya untuk mengalihkan rasa takut


"A-aku mau kamu jadi pacar aku" ujarnya lagi. Namun cowok itu tetap tak bergeming di tempatnya.

Merasa tak di hiraukan, perempuan itu pun berlari ke arah depan cowok itu.

Menatap dua mata segelap malam itu dengan penuh harap. Namun cowok bertubuh jangkung itu hanya menatapnya dengan datar.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?" Tanya perempuan itu dengan senyum manisnya. Mungkin bila di hadapkan dengan cowok lain, cowok itu akan langsung jatuh cinta padanya.

Namun tidak dengan elang, cowok itu berbeda.

Cukup lama cowok itu terdiam. Sampai akhirnya satu kata yang keluar dari cowok itu membuatnya putus asa.

"Gak" ujar cowok itu datar. Lalu sedetik kemudian ia berlalu meninggalkan gadis itu.

Gadis itu hanya menatap nanar kepergiannya. Mungkin tidak hari ini. Entah kapan tapi sejak dua tahun lalu, jawaban cowok itu tetap sama.

Tidak,

Gadis itu menghela napasnya. Sudah dua tahun tapi mengapa rasanya masih sangat sakit setiap kali ia mendengar jawaban lelaki itu.

Dua tahun juga ia menyukai laki-laki dingin nan cuek seperti itu. Sulit baginya untuk melupakan cowok itu. Sudah berbagai cara ia lakukan agar bisa melupakan elang namun hasilnya nihil.

Mungkin memang ia bodoh, telah menyukai patung hidup seperti elang. Semakin elang menolaknya semakin hatinya bertekad untuk mendapatkan perhatian cowok itu.

"NAYLA!" Lamunan nya buyar, gadis bernama lengkap Nayla Frisilla Anggraini itu pun langsung membalikan badannya menatap sahabatnha yang tengah berlari ke arahnya.

Dia adalah Andini, satu-satunya teman yang Nayla punya di sekolah ini. Nayla selalu memanggilnya dengan sebutan Dini karna baginya nama Andini terlalu bagus untuk temannya itu.

Terserah Nayla aja.

Dini yang sudah berada di hadapan Nayla pun memegang salah satu pundaknya sambil mengatur napasnya yang terengah-engah.

Nayla menatap temannya bingung "lo kenapa?"

"Lo dari mana aja ogeb? Lo di cariin bu fatimah" ujar dini kesal.

"Hah? Gua di cariin bu soimah?" Tanya nayla memasang wajah sok kagetnya.

"Bu fatimah goblok!" Nayla terkekeh mendengarnya.

"Lo bikin masalah apa lagi sama tuh guru?" Lanjut andini.

"Gue gak ngerasa bikin ulah tuh"

NaLangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang