Ya seseorang yang nayla lihat saat berada di lapangan adalah elang. Cowok itu berjalan santai melewati pinggir lapangan sambil memainkan ponselnya.
Setelah melihat elang nayla langsung menyusul cowok itu ke kanti setelah melakukan beberapa tawaran dengan dini tadi.
Mata gadis itu menelaah setiap sudut kantin mencari elang. Sampai netranya menangkap keberadaan cowok itu di sudut kanan kantin.
Nayla berjalan menghampiri elang yang tengah memainkan ponselnya sambil menyeruput es jeruk di depannya.
Namun sebelum nayla sampai di meja elang, langkah perempuan itu terhenti saat melihat perempuan lain duduk di hadapan elang dengan membawa semangkuk bakso yang nayla tebak itu untuk elang.
Dengan lancang gadis itu memegang dan mengelus pelan tangan elang. Namun elang seakan tidak perduli dengan gadis di hadapannya. Ia tetap fokus pada benda kotak di tangannya.
Nayla menatap mereka dengan pandangan tidak suka. Dengan langkah seribu nayla menghampiri mereka berdua dan langsung melepas tangan perempuan itu dengan kasar.
Elang yang melihat aksi nayla pun seketika mendongakan kepalanya menatap gadis itu. Perempuan tadi sedikit meringis, nayla tau perempuan itu hanya pura-pura untuk mendapat perhatian elang.
Bertepatan dengan itu suara bell istirahat pun berbunyi. Elang memegang tangan nayla dan menariknya keluar dari kantin.
Sedangkan perempuan tadi memberenggut kesal melihat kepergian mereka berdua.
Nayla sesekali kesulitan menyeimbangi langkahnya dengan elang. Ia meringis kecil saat elang semakin mengeratkan tangannya.
Saat keluar dari pintu kantin nayla dan elang berpapasan dengan dini yang baru saja selesai menjalankan hukuman nayla.
Ia melihat elang menarik nayla dengan paksa dengan wajah yang cukup menyeramkan. Namun mereka berdua berlalu begitu saja di hadapan dini.
"Woy nayla mau kemana? Katanya mau traktir gue mie ayam" teriak dini yang tentunya sudah tidak bisa di dengar oleh nayla lagi.
••••
Elang membawa nayla menuju taman belakang sekolah. Taman ini sangat sepi dan sangat sejuk karna terdapat pohon mangga besar di sana yang berada tepat di tengah taman itu.
Elang menarik nayla ke hadapannya lalu melepas tangannya dari tangan nayla. Perempuan itu hanya menunduk takut si hadapan elang. Ia tidak berani mentap netra hitam laki-laki itu.
"Maksud lo apa tadi?" Tanya elang to the point.
"Aku gasuka dia deket-deket kamu" ujar nayla yang masih menunduk "dia kegatelan banget megang-megang tangan kamu"
"Emang lo siapanya gue?" Nayla diam. Memang benar dia bukan siapa-siapanya elang. Ia juga tidak memiliki hak untuk mengatur atur elang "bukannya lo sama kayak dia? Suka kegatelan ngejar-ngejar cowok gatau malu, yakan?"
Sambil menunduk nayla menggeleng lemah. Tentu saja berbeda,
"Gue gasuka lo deket-deket sama gue" ujar elang yang sudah jengah dengan gadis di hadapannya ini "lo itu pengganggu hidup gue. Lo pikir gue mau sama cewek yang gak bisa diem kayak lo? Cewek yang gatau malu ngejar ngejar cowok, iya mungkin lo gak malu, tapi gue malu. Jadi gue mau lo jauh-jauh dari gue."
Ujar elang penuh penekanan di setiap katanya. Seolah apa yang ia bicarakan bukan main-main.
••••
Setelah kejadian tadi nayla memutuskan kembali ke kantin karna perutnya yang sudah berteriak meminta di isi. Dari pagi nayla memang belum mengisi perutnya dengan makanan apapun. Ia hanya minum segelas susu yang mami nya buatkan untuk dirinya.
Nayla memasuki kantin dengan lemas. Di tambah kini ia melihat gadis yang tadi bersama elang masih duduk di tempat yang sama sebelum dirinya di tarik keluar oleh elang.
Gadis itu menyadari keberadaan nayla sontak mengeluarkan tatapan tidak sukanya. Dan berjalan keluar kantin. Saat melewati nayla, gadis itu sedikit menabrakan pundaknya pada pundak nayla.
Nayla pun tidak mau ambil pusing. Ia memilih berjalan ke arah kursi di pojok kiri kantin yang sudah di isi oleh dini.
Nayla mendudukan bokongnya dengan lesu. Dini yang menyadari keberadaan nayla mendongakan kepalanya menatap nayla dengan pandangan bingung.
"Napa lo? Lemes banget kayak gak niat hidup" cibir dini.
Nayla hanya menggeleng pelan "gue abis di marahin elang" nayla mengerucutkan bibirnya.
"Bagus dong. Emang orang kayak lo mah perlu di gituin" ujar dini santai. Nayla mendelik tajam mendengarnya.
"Sialan lo" nayla melempar kerupuk ke muka dini membuat gadis itu terkekeh pelan.
"Pesenin gue makan dong butuh pasokan makanan nih. Tenaga gue abis gara-gara di marahin elang" ujar nayla lagi.
"Big no" ujar dini dengan mulut penuh makanan.
"Gak jadi gua bayarin nih" ancam nayla. Membuat dini mendelik kesal.
"Eh anjir gua udah gantiin hukuman lo ya
Gamau tau lo bayarin makanan gue semua" ujar dini tanpa penolakan."Iya iya gue bayarin. Bawel. Untung gue kaya" nayla mengangkat kepalanya bangga
"Uuu" kini dini melempar satu kerupuknya ke wajah nayla "udah sono buruan pesen keburu bell masuk"
Nayla mengangguk dan beranjak dari kursinya. Ia berjalan ke arah penjual-penjual makanan. Setelah berdebat dengan pikirannya sendiri akhirnya nayla memutuskan membeli sepiring nasi goreng dan satu gelas es lemon.
Nayla berjalan kembali ke mejanya dan dini. Ia langsung menyantap makanannya dengan lahap.
"Katanya orang kaya tapi kayak udah gamakan 3 bulan" cibir dini dengan suara sangat pelan namun masih bisa nayla dengar.
"Eh gue denger ya!" Ujar nayla di sela-sela makannya.
••••
4 November 2020
820 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaLang
Teen FictionNayla frisilla anggraini. Cewek bar-bar dengan sejuta pesona yang sangat menyukai Cowok bernama Elangga Rajatama. Si patung hidup. Dirinya memang sudah lama menyukai elang, namun sayang elang tidak pernah membalas perasaannya bahkan menyepelekan hal...