Due (2)~ Lanzo

11 1 0
                                    

Happy reading ❤️

Suasana di bandara Soekarno-Hatta tidak terlalu ramai hari ini. Mungkin karena sekarang bulan September, bulan dimana semua orang diharuskan untuk bekerja atau bersekolah.

Bahkan ia seharusnya bersekolah disana. Bersama teman teman gilanya itu. Tetapi keadaan yang memaksanya untuk menjadi seperti ini.

Laki laki itu menghela nafasnya kasar setelah turun dari pesawat jet pribadinya.

"Tuan"

Ia menolehkan kepalanya saat melihat Francisco—salah satu tangan kanan Ayahnya sekaligus bodyguard pribadinya memberikan sebuah masker berwarna hitam kepadanya

"Untuk berjaga jaga saja" ucap Francisco datar khas suara seorang bodyguard

"Gak usah terlalu formal kepadaku Om"

Francisco tersenyum mendengar perkataan laki laki itu

"Ayo, Lanzo"

Laki laki yang dipanggil Lanzo itupun mengangguk setelah mengambil masker itu dan menyimpannya dalam saku celananya lalu mengikuti langkah kaki Francisco

Ia memerhatikan keadaan sekitar bandara Soekarno Hatta yang tidak asing baginya. Sudah lama ia tidak mengunjungi negara kelahiran Ibunya. Kalau saja keadaannya tidak mendesak seperti ini, ia akan senang bisa mengunjungi negara ini.

Ia melirik ke arah kanan dan kirinya. Tidak ada hal yang menjanggal, tetapi sebenarnya sekarang bodyguard para Ayahnya sedang menjaganya dalam pengawasan yang jauh. Tentu saja para bodyguard yang diutuskan oleh Ayahnya sedang dalam keadaan menyamar

Agar tidak menarik perhatian musuhnya

Musuh para Ayahnya adalah alasan utama mengapa ia pergi ke negara ini. Ia harus membuat dirinya untuk tidak menjadi pusat perhatian agar keberadaannya tidak diketahui oleh orang orang yang ingin mengincarnya.

Wajahnya dan juga wajah Francisco yang asing membuatnya menjadi pusat perhatian. Apalagi Lanzo, ia sudah melepaskan kacamata hitamnya tadi memperlihatkan wajah yang sangat tampannya itu lebih jelas

Alis mata yang tebal, Bola matanya yang berwarna hijau, Hidung mancung, Bibir penuhnya, Rahangnya yang tajam, dan jangan lupakan badan atletisnya yang membuatnya tambah....errr seksi

Pesona seorang Lanzo memang susah untuk ditolak

Ah sial! Ia bisa ketahuan kalau seperti ini

Dengan gerakan cepat ia langsung memakai masker yang diberikan oleh Francisco tadi

Getaran dari hapenya menandakan sebuah panggilan masuk ke handphone dengan logo apel di belakangnya itu. Ia mengambil ponsel yang berada di saku celananya lalu menerima panggilan itu

"Hal-"

"Kamu udah sampai nak? Disana gimana? Baik baik saja kan? Ayah sudah menyiapkan Sekolah, mobil, motor, supir,-"

"Iya yah iya, Ayah udah bilang dari kemarin" ucap Lanzo menjawab pertanyaan berurutan dari Ayahnya sambil mendengus

Ia tersenyum geli mendengar Ayahnya yang berbicara kepadanya menggunakan bahasa Indonesia dengan logat Itali-nya yang masih terdengar

"Gimana disana? Ada cewek can- Aduh!"

Lanzo memutar bola matanya saat mendengar perkataan Ayahnya. Ia yakin ibunya yang sangat cantik sekaligus ganasnya itu memukul Ayahnya.

"Halo nak? Disana gimana? Aman aman aja kan?"

Suara seorang perempuan masuk ke dalam pendengarannya. Rasa tenang memenuhi hatinya saat mendengar suara itu.

LANZO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang