Hujan hari ini deras sekali
Petir menyambar bagaikan rancauan langit yang menangis pilu.
Tangisan langit, seakan tak berpengaruh pada seorang wanita cantik yang sedang meminum vanilla latte di caffe sederhana bertembok kan kaca.
Kedua tangan yang menangkup gelas vanilla latte, seakan mencari kehangatan yang sementara. Bibirnya yang mengeluarkan suara, saat meniup cairan yang mengepulkan uap berembun digenggamnya.
Meneguk, cairan yang menjadi favoritnya sedari SMA secara perlahan. Memperhatikan jalanan basah, yang terlihat dari kaca caffe tersebut. Dengan gelas keramik yang masih menempel di bibir.
Sejauh mana netranya bergerak, untuk memandangi objek yang di anggapnya menarik.
Keadaan di dalam caffe sangat tenang, pengunjungnya yang tak seberapa menjadi salah satu alasan.
Sebuah desahan nafas kasar, yang membangunkannya dari jutaan intuisi yang berkeliaran di kepalanya.
Wanita yang harusnya jadi lawan bicaranya, masih terdiam seakan bisu di depannya.
"Hei"
" (Name) kau bisa menceritakan masalahmu padaku, aku tau kau pasti ingin bercerita kan"Seorang laki-laki berambut dwiwarna, akhirnya mengangkat sebuah topik pembicaraan. Tak tega melihat wanita di depannya. Wanita itu, pemilik aura seindah bunga mawar, pemilik senyum yang bahkan bisa memikat ratusan pria di semua kalangan usia.
Wanita yang baru saja melepas marga sang suami, dalam waktu yang termasuk baru 3 hari.
Rasa sakit di dada, bagai dihimpit bongkahan batu besar. Membuatnya hanya bisa diam. Rasa rindu pada sang suami atau bisa disebut mantan suami, kembali membuatnya meneteskan air, di kelopak matanya.
"Hei, jangan menangis lagi. Dia akan bahagia, saat mengetahui kau menderita karenanya."
Bokuto Koutaro teman masa kecil (name), orang yang membuatnya tetap hidup hingga hari ini.
"Rasanya, aku sangat merindukannya kak"
Tangan (name) yang bergetar, menggoncang kan cairan di dalam gelas yang ditangkupnya.
Hari yang semakin gelap, tak kan pernah segelap hidupnya akhir-akhir ini.
"(Name) sebenarnya dari mana kau tau kalau Akaashi selingkuh, selama ini kan dia berada di luar kota. Aku baru tau dia pulang 4 hari yang lalu, saat kau meminta cerai darinya. Aku tak memaksa kau bercerita, tapi aku merasa punya tanggung jawab sebagai orang yang kau anggap kakak " Bokuto tersenyum dengan kata yang terakhir dia ucapkan.
Pertanyaan laki-laki dihadapannya yang membuat (name) tertampar kembali ke kejadian 6 hari yang lalu. Ingatan kepada mantan suaminya.
Akaashi Keiji
"Aku menemukan sebuah gaun putih panjang yang mirip gaun pengantin dan pernak pernik rambut lucu di dalam koper Akaashi, saat aku menaruh baju Akaashi dari koper ke lemari."
(Name) menutup matanya saat perasaan sebak didada yang meluap bersama dengan ceritanya"Aku fikir Akaashi membelikan baju untukku. Sebagai oleh oleh, saat kepulangannya dari Akita ke Tokyo."
"Saat itu aku sangat senang dan memeluk baju itu, aku menyimpannya dengan hati hati di dalam lemari kami"
" Aku senang saat mengetahui dia tak pernah mengingkari janji pernikahan kami."
" Ternyata aku yang terlalu munafik, dia mengingkari janji pernikahan. Pagi hari pada hari berikutnya dia tergesa-gesa untuk menjemput seseorang. Ku kira itu hanya temannya, saat dia kembali bersama wanita hamil. Aku masih bisa berfikir positif, mungkin itu hanya istri temannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu (song story')
Fanfictionjadi disini mereka bakal meranin arti dari sebuah lagu. atau singkatnya cerita dari lagu yang saya tau