✨L I M A✨

45 6 1
                                    


Junkyu bergerak tidak tenang di atas ranjangnya, nafasnya terengah, mulutnya sedari tadi menggumamkan kata-kata tidak jelas, serta keringat yang menghiasi sekujur tubuhnya.

Junkyu bangun dengan nafas terengah-engah, dadanya bergemuruh hebat. Mimpi itu datang lagi setelah satu tahun ini dia bisa tertidur dengan tenang.

Dia mengusap wajahnya kasar, semua yang nampak di mimpinya terasa nyata, bahkan rasa sakitnya pun masih terasa sama

kenapa mimpi itu datang lagi? masa gara-gara tadi habis subuhan langsung tidur? -batin junkyu

Tadi sebenernya Junkyu udah bangun buat sholat subuh, tapi ya gitu, langsung ambruk lagi ke kasur. Kekuatan gravitasi kasur emang gak ada tandingan nya.

Dengan muka belernya Junkyu jalan ke kamar mandi buat cuci muka sama gosok gigi, lalu setelahnya dia berniat untuk pergi dapur buat nyari makanan, soalnya biasanya jam segini kakaknya pasti udah masak

Tapi baru saja keluar kamar, tiba-tiba Junkyu sudah dihadapkan dengan kata-kata kakanya yang sering dia dengar ketika menginap disini.

Oh iya, sebenarnya kemarin dia berniat untuk kembali ke rumah, tapi saat mendapati chat dari mamanya yang bilang kalau rumah sedang kosong selain itu Jaemin juga mengirim pesan jika besok tidak ada kelas membuat Junkyu memilih untuk pulang ke rumah kakaknya, lagipula saat sampai di rumah kakaknya dia sempat mengirim pesan kepada orang kepercayaan keluarga nya untuk menyiapkan keperluan kuliahnya.

"Tuan muda sudah bangun, bagaimana tidurnya tadi malam hm...?"

Junkyu memutar bola matanya malas saat mendengar ocehan kakaknya itu

"Pasti nyenyak kan? Iya dong, kan udah minum susu terus nyemil dua bungkus oreo, mana bungkusnya nggak dibuang lagi" Jisoo, kakaknya itu masih fokus mengelap piring di meja makan sambil mengomeli Junkyu

Junkyu yang mendengar itu hanya memilih diam dan berjalan ke arah meja makan.

Jisoo kembali kembali mengoceh saat mendapati sang adik dengan santainya malah duduk di meja makan, padahal dari tadi kan dia sedang memarahi junkyu. Emang pantes sih kalo jisoo marah, apalagi junkyu baru bangun jam 12 siang.

"Silakan di makan dulu tuan muda, tadi saya sudah masak makanan kesukaan anda, ayo dimakan tapi piringnya aja ya, eh boleh itu sama sendok garpu nya buat lauk, kalo masih kurang nanti gelasnya dimakan juga gapapa"

Jisoo sudah melotot marah ke arah junkyu sambil menaruh kedua tangannya di pinggang, tapi memang pada dasarnya Junkyu itu bodoamatan buktinya sekarang junkyu malah dengan santainya ngambil sosis goreng.

Jisoo melempar lap tadi tapi berhasil junkyu tangkap

"Enak banget tuan muda yang satu ini. Mentang-mentang punya kunci cadangan, masuk rumah orang gak bilang-bilang mana pintu depan gak di tutup lagi, coba kalo kemaren ada maling gimana hah? Untung kemarin langsung ditutup lagi sama mas mu" Bentak jisoo yang mendapat cengiran dari Junkyu

Lalu Jisoo berjalan ke dapur yang letaknya persis disamping ruang makan untuk mengambil masakan yang tadi selesai dia buat. Setelah melihat kakaknya pergi, Junkyu kembali mengambil potongan sosis lalu memakannya lagi

Sebenarnya dia ingin menceritakan tentang mimpinya yang datang lagi setelah satu tahun ini menghilang. Tapi jika dia cerita justru akan membuat kakaknya khawatir.

Akhirnya dia memilih untuk diam.

"Kan aku lupa mbak, lagian juga gerbang depan ada satpam yang jaga, gak mungkin ada maling yang bisa masuk"

"Tetep aja harus ditutup lagi kyu, maling zaman sekarang tuh pada pinter-pinter, jangankan satpam orang setingkat profesor aja bisa dibodohin kalo kurang hati-hati" Sahut Jisoo dari dapur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SERENDIPITY - Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang