Salsa menutup telinganya sambil berjalan mengendap-endap melewati samping rumahnyaSaat kakinya berhasil keluar dari pekarangan rumah yang bagai neraka itu, Salsa merubah langkah nya menjadi berlari
Berlari sejauh mungkin dari sana, sesekali tangannya membenahi letak tas sekolahnya yang ia kenakan
Sampai di salah satu halte yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya, Salsa memutuskan untuk duduk di paling pinggir untuk menghindari keramaian
Pagi ini mungkin halte terlihat lebih sepi dari biasanya, mungkin karena sekarang memang masih pukul 05.45, masih terlalu pagi untuk beraktivitas
Salsa memejamkan matanya sambil menyender pada tempat duduk halte
Telinganya terpasang earphone yang dari kemaren memutarkan lagu to my youth - bolbbalgan4, katanya semua isi lagu itu sama persis seperti yang dia rasakan
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya bus datang juga, Salsa dengan raut wajahnya yang tidak dapat dibaca mendudukkan diri dibagian belakang
Salsa jarang menggunakan kendaraan umum karena biasanya dia lebih memilih untuk menaiki sepeda dan kalau sempat biasanya dia memilih jalan kaki
Tapi karena pertengkaran ayah dan kakaknya membuat sepeda yang biasa dia gunakan ikut menjadi korban mereka
Ditambah moodnya yang hilang setelah semalam ia tidak sengaja melihat pertengkaran itu. Dia jadi malas untuk berjalan kaki ke sekolah
Perjalanan ke sekolahnya hanya menempuh waktu 5 menit saja
Sesampainya di sekolah, dia melangkahkan kakinya secepat mungkin ke kelasnya yang berada di lantai dua
Jika ia tidak melangkah dengan cepat, pasti telinga akan menangkap kalimat-kalimat yang justru akan membuat Salsa semakin menderita
Salsa menjatuhkan dirinya di bangku urutan ketiga paling kanan, mepet dengan tembok
Kepalanya di senderkan pada tembok, lalu mulai membuka bukunya untuk melanjutkan tugas sekolah yang kemarin belum dia selesaikan
Dengan asal Salsa menulis semua jawaban yang dia tahu.
Kepalanya sudah terlalu pusing, bahkan musik yang sedari tadi masih memutarkan lagu kini rasanya sia-sia, karena semua yang saat ini teman sekelasnya bicarakan tentang dirinya yang dianggap anak pelacur, gak tahu diri, sombong dan lain-lain masih terdengar di telinga nya
Salsa bukan orang yang akan menangis lalu pergi ke kamar mandi atau orang yang dengan berani menentang pembicaraan mereka. Dia lebih memilih untuk dia dan memendam semua rasa sakitnya untuk dia sendiri
Tangannya dengan bergetar karena ikut menahan tangis masih tetap melanjutkan kegiatan menulisnya
Setelah tugas sekolah nya selesai, salsa meletakkan kedua tangannya diatas meja sebagai bantalan kepalanya
Ini masih terlalu pagi, tapi sedari tadi kepalanya sudah dibuat pusing
Bukan hanya memikirkan tugas sekolah nya, tapi juga tentang omongan orang-orang
Yang pasti berakhir dengan Salsa yang akan menyalahkan dirinya sendiri
Dia merasa jika dirinya lah penyebab semua ini, dan dia benci tentang hal itu
Jujur, dia benci ketika seharusnya dia mengabaikan kata-kata mereka Salsa justru akan selalu memikirkan itu
Dia benci kenapa dia harus memendam semua sendirian, dia terlalu takut jika mengungkap apa yang dia rasakan kepada semua orang
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY - Kim Junkyu
Fanfiction"Lo gak perlu sempurna atau jadi cantik untuk merasa pantas mendapat cinta. Semua orang berhak mendapat cinta, bahkan orang terburuk sekalipun" "Lo ngeri kyu kalo lagi serius kek gini" Semi/baku (Lokal ff) Bahasa nya campur campur, karena aku orang...