The falling leaves drift by the window
(Daun-daun berjatuhan melintas di jendela)
The autumn leaves red and gold
(Daun musim semi,berwarna merah dan emas)
I see your lips,the summer kisses...
(Kulihat bibirmu,ciuman musim semi)
The sun─burned hands I uses to hold...
(Mentari ini membakar tangan yang aku genggam...)
♣
Sebuah alunan dari seorang gadis,menemani sunyi-nya senja─beberapa menit setelah pesta usai.Derap kuda dari dokar para tamu bangsawan masih terdengar.Berjalan beriringan diantara barisan pohon yang membentuk jalan ,meninggalkan istana,di bawah daun-daun yang berguguran.
Dayang-dayang istana menari─mendengar alunan yang seindah harpa surga.Mereka bersenandung mengikuti irama sembari menata aula kembali seperti sedia kala.Membereskan bekas-bekas pesta.
"Oh,Maria...putrimu yang satu ini sungguh luar biasa.Aku bisa menari sepanjang malam dengan alunan ini",para dayang saling menebar senyum dan tawa.
Navea baru saja mengadakan pesta akhir musim gugur.Sebuah perayaan rutin yang dilakukan menjelang musim dingin,mengakhiri musim gugur.Para bangsawan dari penjuru kerajaan akan berkumpul.Di aula seluas seratus─dua─puluh meter2 itu,mereka akan menikmati indahnya musik dari para maestro dan komponis.Lantai berlapis emas dan keramik putih,membuat mereka ingin menari diatasnya bersama dengan pasangan.Lampu-lampu dari kristal dan permata menggantung,memancarkan cahaya yang berkelip.Hidangan tersaji lengkap,mereka hanya tinggal mengulurkan tangan untuk mengambil.
Sungguh pesta yang amat memukau.Dimana pada saat itu,biasanya sang putri,Elena memilih salah satu putra bangsawan untuk berdansa.Namun,untuk kali ini Elena hanya terdiam di altar.Meminum segelas wine tanpa menggubris para pangeran yang meminta berdansa dengan-nya.
Pesta itu akhirnya berakhir tanpa ada pertunjukan dansa antara Elena dan lelaki pilihan-nya.Tentu semua akan bertanya-tanya.Ada apakah gerangan?
Senja menghilang menjadi malam dan alunan yang indah itu tak lagi terdengar.Suasana istana berubah begitu sepi.Hanya terdengar suara gesekan sapu dan langkah kaki para dayang.
Gadis itu menutup mulutnya rapat─mengadahkan tangan-nya dan berdoa.
"Kepada Yang Maha Mulia,pada tahun ke delapan ini hamba kembali memohon.Di musim dingin,lindungilah Navea dari segala malapetaka.Oh,untuk rakyat kecilku yang malang,lindungilah mereka.Berilah mereka kehangatan sehangat musim semi. Dan Engkau-lah Yang Maha Kehendak.Pertemukanlah hamba dengan-nya.Sungguh Engkau mengetahui tentang siapa yang tersimpan di dalam hati.Hamba tiada pernah mengetahui nama-nya,namun kau mengetahuinya.Izinkanlah kedua mata hamba ini untuk melihatnya sekali lagi─"
"BRAK!"Pintu kamar tiba-tiba dibuka kasar,membuat Elena terperanjat dari doa-nya dan duduk kaku menghadap ke jendela.Sesosok pemuda yang masih berpakaian kerajaan lengkap,masuk dengan langkah berat.
"Oh,jelaskan padaku tentang apa yang terjadi disana", langkah kaki itu mendekat kearah Elena.Membalikan badan gadis itu.
Pemuda itu,Prince Elios kakak kandung Elena—melipat tangan sambil menatap kearah dua bola mata adik-nya yang membulat seperti insan kebingungan.
Elena hanya berkedip lalu mengangkat bahu.Sepatah kata pun tak keluar dari bibirnya.
Elios mendengus lalu duduk di ranjang,memegangi kepala-nya yang tidak pusing.
"Sampai kapan Elena? Sampai kapan kau begini?",ia menghela nafas.
Elena hanya duduk diam dan menggeleng.Lidahnya masih enggan untuk berkata.
Ia sendiri bingung harus memberi alasan apa tentang hal diperbuatnya di pesta tadi.Membuat seluruh tamu berbisik-bisik menatap kearahnya yang hanya duduk angkuh di altar.Elena malas,putra para bangsawan itu tak ada yang membuatnya tertarik. Tapi kalau ia hanya mengungkapkan alasan seperti itu,Elios tiada percaya.
Angin malam tiba-tiba berhembus masuk ke dalam ruangan.Jendela terbuka dan bergerak-gerak tertiup angin,menimbulkan suara berisik.Badan Elios merinding ―ia memeluk dirinya sendiri, "Astaga,tutup jendela itu",ucapnya sedikit kesal.
Elena menurut,ia segera menutup jendela itu lalu kembali memandangi kakak-nya yang memasang raut wajah kurang mengenakan.
Elios menggeleng-gelengkan kepala, "Berhenti memikirkan dia",ucapnya
"Siapa?",Elena pura-pura bodoh
Elios bangkit lalu menuju sebuah benda yang ditutup dengan kain.Elena hendak mencegah langkah Elios tetapi ia terlalu takut.Mengingat Elios saat itu tengah mengalami mood yang buruk.
Elios membuka benda itu,melempar kain yang menutupi dengan asal―sebuah lukisan seorang lelaki berambut putih seputih salju.Wajah yang pucat dihiasi dengan senyum tipis di bibir merah muda,bola mata-nya bagaikan intan berwarna biru yang bersinar di bawah rembulan.Sebuah insan yang terlalu indah untuk dilukiskan.Elios tahu tentang apa dan siapa yang ada di lukisan itu.
Elena kembali terdiam dan tidak bergeming sedikitpun.
"Kau tidak bisa bersama-nya Elena..."Elios mengetuk-ngetuk pinggiran lukisan itu, "Tidak usah pura-pura.Aku sudah tahu"
Elena menunduk dan memainkan kaki-nya, "Tapi aku..."
"―Dia klan Artedora.Keturunan Artemis! Mereka kutukan bagi kita!",Elios membanting lukisan itu
Elena tersentak dan menatap tajam kearah kakak-nya.Ia meremas-remas bajunya dengan gemas.Tak menyangka Elios akan bertindak sekasar itu.
Elios menatap balik adik-nya.Dalam hati ia merasa menyesal dan iba.Adik kecinya kini tengah dewasa,masalah cinta bukan lagi main-main.Hal ini menurutnya harus ia lakukan,walaupun mungkin menyakiti hatinya.Elios lalu menghirup nafas,
"Seperti yang kau tahu,bulan menyerap cahaya dari matahari.Artemis adalah bulan,Helios adalah matahari.Jika kau bersama dengan keturunan Artemis, energimu akan diserap.Kau tak akan bisa bertahan lama",ucap Elios dengan nada dipertegas.
"Aku tahu itu.Tak usah dijelaskan",Elena memalingkan wajah.
Elios menahan emosi melihat sikap Elena.Wajahnya merah padam.Ia mengacak-acak rambut pirang-nya yang tersisir rapi ke belakang menjadi tak beraturan.Dengan langkah berat ia mendekat kearah Elena,memegang bahu Elena dan menggoyang-kan pelan.
"Aku sedang lelah dan kau juga.Kita bahas ini esok",ucap Elios
Elena menatap kerah Elios dengan sinis, "Aku tidak peduli!",ia bangkit dan membanting dirinya di ranjang.Menutup wajahnya dengan bantal.Suara isakan terdengar samar dari Elena,tetapi Elios hanya terdiam melihat tingkah adik-nya itu.Ia merasa sudah cukup untuk hari ini,ia terlalu berlebihan
Elios hanya menghela nafas lalu menutup pintu sebelum ia melangkah pergi dari ruangan.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn Flakes
RomansaElena Heliodora,seorang gadis dari bangsawan klan Heliodora jatuh cinta kepada seorang lelaki keturunan Artedora.Sebuah cinta yang terlarang,dimana setitik cahaya tidak bisa jatuh cinta pada kegelapan.Heliodora dan Artedora adalah klan yang di dalam...