#enam hari!

67 6 4
                                    

"Beautiful..
Just the way that you would look at me
Was so much I'd never wanna leave
I.. I keep tryna forget how you were
Beautiful"

------

Menginjakan kaki di kota penuh peristiwa bukanlah hal mudah.
Banyak hal yang telah terjadi, hingga akhirnya dunia fana ini mempertemukan kembali saya dengan kota ini.

Tidak ada yang berubah, suasana tetap dingin, tetangga tetap ramah, dan dawan tetap disamping saya.
Tahun ketiga saya dikota ini dan menjalani pendidikan tinggi bersama dawan.

Dawan kagendra namanya, sahabat sekaligus drummer band enam hari yang paling populer seantero kampus.
Wibawanya yang tenang padahal tengil aslinya.
Diantara ribuan nama yang gemar memanggil dawan saat tampil diatas panggung, nama favorit dawan dan akan selalu ada dalam benak dawan adalah "nay!sini!"

Tidak sedikit pasukan "pecinta dawan" menyerang saya berkali kali.
Saya hanya terkekeh dan tetap santai.
Tapi berkali kali, yang menahan emosi adalah dawan.

"Kamu ko diem aja digituin?" tanya dawan. Saya melirik dawan dan tersenyum.

"Ngapain dibalesin? Gak penting juga"

"Tapi itu udah masuk teror loh nay plis dah? Gabisa tidur ya semalem?"

"Bisa kok, tinggal merem aja"

"Erinaya!"

"Iya dawan?"

Dawan menghela nafasnya kesal. saya tertawa pelan.

"Kok aneh sih idolanya malah sebel sama fans nya?" ucap saya menggoda dawan.

"Ya ga lucu sih sampe neror orang orang deket gua."

"Tenanggg, asal ga jambak rambut gue sampe botak aja!" ucap saya. Setelahnya dawan hanya menatap saya sambil tersenyum.

"Bilang kalo ada apa apa"

"naya!"

"Hei mas bri"

"Makan yuk?" ucap mas brian, sambil merangkul.

3tahun saya di kampus ini, 3 tahun yang sama saya memiliki keluarga baru. Bisa dibilang, saya adalah member ke6 dari band enam hari yang tidak terlihat.

"er nanti ikut ya minggu"

"Kemana mas jae?"

"Biasa manggung. Gaada lo kemarin dawan jadi gak fokus" ucap mas jae.
Saya tertawa. Dawan mendelik.

Tidak bersama saya, tidak bersama band nya. Dawan adalah sasaran kami.

"Udah denger lagu baru kita belum?" tanya mas brian.

"Yang mana mas? Emang udah rilis?!"

"Udah tadi malem. Dawan gak ngasih tau?"

Saya menggeleng.

"Beautiful" ucap mas brian sambil menatap saya dalam.

Erinaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang