Masa lalu

5 2 0
                                    

Devin tergesa-gesa memanggil Mark "Vin!!!"

"Apa?" Mark menengok dengan mimik wajah kebingungan

"Tadi gue ke kantin terus tiba-tiba gue liat mantan lo" ucap Devin

"Terus? Urusan gue apa?" timbal Mark santai

"Kayanya lo udah move on sama Haru?!" Devin seketika membalikan tubuh Mark

"Dahla lo mau ikut nggak? Gue mau ngopi nih" Mark yang menggoda hasrat Devin

Tiba-tiba Marsha muncul dari entah berantah yang langsung menepuk pundak Devin sangat keras. Marsha merengek agar bisa ikut dan mengeluarkan jurus jitu andelannya.

"Stoppp" menengadah tangan ke depan
"Lo berdua mau kemana? Oh gitu sekarang gue ngga dianggep lagi" tatapan tajam Marsha dengan sedekap tangan

"Ini urusan jantan! Betina nggak boleh ikut" Devin yang mencubit pipi cubby Marsha lalu membonceng Mark

"Mark gue ikut ya.." Marsha yang mencoba meluluhkan hati Mark

"Sha mending nurutin tuh calon suami lo" Mark menutup kaca helm dengan ketawa

"Rese lo Mark" ucap Devin kesal "buru Mark ayo jalan!" Devin mendorong-dorong Mark dan melambaikan tangan ke Marsha

"Awas lo berdua!!" Teriakan Marsha membuat menjadi pusat perhatian

"Lo mau pulang bareng?" Tawaran ketua kelas yang mendengar teriakan Marsha dan memberhentikan motornya

"Gpp nih?" Marsha meringis "Gue bisa manfaatin buat nyamperin Mark sama Devin" ide cemerlang Marsha muncul

"Ayo mumpung gue free" ngeyakinin Marsha "Yaudah kalo lo gamau"

"Iya gue mau bawel lo" Masha langsung bonceng ke ketua kelas

Mark dan Devin tidak mengetahui kalo mereka dibuntuti oleh Marsha. Marsha menepuk-nepuk pundak Ketua Kelas agar tidak sampe kehilangan jejak, Mark dan Devin berhenti karena ada lampu merah.

"Lo jangan sampe ketauan sama motor depan ya" bisik Marsha dengan menepuk-nepuk pundak

"Iya,iya.." ketua kelas hanya mengangguk-anggukan kepala "itukan Mark sama Devin?" baru ngeh ngeliatin gestur tubuh dan motor

"Iya itu mereka, tapi kita jangan sampe ketauan" ucap Marsha "Lo harus jaga jarak di depan ada lampu merah" bisik Marsha

"Mark kayanya ada yang ngikutin kita deh" Devin yang melihat dari kaca spion

"Perasaan lo kali Vin" Mark yang melihat kaca spion juga "kalo ada yang ngikutin kita pasti ketauan siapa orangnya di depan ada lampu merah" ucap Mark mengerem gas motornya

"Jangan-jangan itu Marsha?!" ucap Devin getir

Mark melihat waktu yang ada di lampu merah "gak mungkin dia itu orang yang nggak peduli sama lingkungan sekitar"

🐻
Mark dan Devin sampai ke tempat ngopi langganan yang berada di dalam pusat perbelanjaan. Mereka memesan kopi yang beda Mark ice latte sedangkan Devin dalgona coffe, sedangkan Marsha hanya duduk di belakang mereka.

"Ini kak pesananya, silahkan dinikmati!" barista dengan senyum ramah yang menaruh segelas kopi dihadapan Mark dan Devin

"Iya terima kasih" ucap Mark dan Devin yang langsung menaruh hp ke meja

"Kak--kak--kak" lambaian tangan Marsha yang memanggil barista "saya mau pesan macha latte satu"

"Oke" barista mengacungkan tanganya

"Disini kita mau ngapain Mark?" ucap Devin mengaduk dalgonanya

"Kita disini cuma refreshing aja" ujar Mark yang menyandarkan tubuh ke sofa "lagian kita belakangan ini sibuk sama kegiatan sekolah" langsung menyeruput latte

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sedingin EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang