13. Geng motor

27 4 1
                                    

HAY GAYSS, EM KAMBEK HEHE. JADI INI TU CHAPTER TERAKHIR, KARNA UDAH END. BABAY RICA, BABAY VANO.


E TAPI BOONG HAHA. Okeey capslook jebol:v Maaf gays, cuman prank doang ini mah, prank aku ga kek si tukang ngasih sembako sampah yaa:v Dah lah, gabole julid wkwk.


______________________________________

Happy reading


Tepat pukul 4.30 gadis cantik terbangun dari mimpi indahnya. Lalu tak lama kemudian, adzan subuh berkumandang, gadis berambut panjang dan mata bak elang itu-pun langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi

Rica mengambil air wudhunya lalu mengambil mukena di lemari dan menunaikan ibadahnya. 10 menit berlalu, ia sudah selesai dengan ibadahnya dan berdoa.

Ya allah, berilah hamba dan orang orang yang hamba sayang kesehatan. Jaga lah mereka, panjangkan lah umurnya.

Ya allah, hamba tak ingin di tinggal dengan orang terdekatku termasuk Mama, Papa, Kak Mauli, sultan, Milla, Michell, Bintang, dan Aldy. Rabbana atina fidunia hasanah wafil'a khirati hasanah waqinna adzabbannar.. Aminn ya rabbal 'alamin.

Tanpa di sadari Devano berserta sahbat sahabatnya berada di balik pintu, dan mendnegar apa yang Rica ucapkan. Apa dia tau kalau kami akan meninggalkannya sendiri–batin mereka semua.

Ceklek..

Pintu terbuka menampilkan sesosok gadis cantik dengan baju pramuka lengkap, sepatu NB berwarna hitam dan kaos kaki hitam.

"Ngapain kalian ke sini? Masih pagi juga." Ucap Rica datar.

"H-hah? Y-ya ya gak papa lah kita ke sini." Jawab Bintang gelagapan, Rica menyipitkan matanya.

"Kalian gak nguping ucapan gue di kamar, kan?" Ujar Rica.

Devano menyahut "Ya enggak, Ca. Kita baru nyampe sini, pas kamu buka pintu, kok. Mau manggil kamu buat sarapan."

"Oh, ya bagus lah. Ya udah, ayok ke bawah." Ajak Rica sambil melenggang pergi.

Di meja makan ada keluarga dari Devano, Bintang, Aldy, Milla, sera michell. Mengapa mereka semua ke sini –batin Rica bertanya tanya.

"Selamat pagi, semua." Sapa Rica datar.

"Pagi juga, Sayang." Ucap mereka semua yang berada di meja makan tersebut.

Rica dan Devano beserta sahabat-sahabatnya langsung duduk di kursi yang kosong.

"Tumben pada ke sini, ada apa?." Tanya Rica to the point.

"Jadi gini, kita semua bakalan berangkat ke Norwegia, karna ada suatu urusan penting yang harus kita selesaikan. Devano dan yang lainnya ikut, tapi kamu tidak." Ucap Ayahnya devano.

Deg..

"Oh shit, kenapa malah berbanding balik dengan doa gue tadi." Batin Rica.

"Kenapa? Kenapa Rica gak ikut?."

"Kami semua ada urusan peting, Nak-"

"Yeah, i know. Urusan apa memangnya? Jelaskan intinya kepadaku." Potong Rica dengan nada dingin.

"Rica! Mama tidak pernah mengajarkan kamu untuk memotong ucapan orang lain, terlebih itu lebih tua dari kamu." Ucap Mama Hellena tegas.

"Oke okey, jelaskan intinya."

Cold girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang