14.

31 4 0
                                    


Hai gays, Syaa comeback, gada yang kangen nih? Buset parah banget kl gada, haha.

Okey, langsung ke cerita aja cui, Skuy da.
________________________________________

"Marissa! Sinii!." Panggil seseorang. Rica sontak menengok , lalu ia menghampiri seseorang tersebut.

"Yoii!"

"Woii kemana aja lo setan, gila lo sebagai dp itu di siplin." Cibir Andika. Seseorang tadi adalah andika, ia pintar dan tampan. But, mulutnya seperti lambe turah.

"Oh aja, gak peduli." Ucap Rica cuek.

"Dinginnya makin parah, etdah." Ucap Rendy, teman Andika. Rendy orangnya tegas, disiplin, dan berani.

"Oh iya, Jasmine sama Zahra mana?" Tanya Rica.

"Tuuu" Ucap Andi dan Randy bebarengan, menunjuk Jasmine dan Zahra yang berada di tengah tengah segerombolan adik kelas.

"Woi Mimin Araa!" Teriak Rica.

"Woaaahhh, anying kemana aja lo? Bolos mulu. Pantes tukang bikin onar, orang kaga disiplin."

"Gila! Udah dua kali gue di cibir, liat lo pada ya."

"Yee, udah lah kita latihan dulu" Lerai Jasmine atau akrab di panggil Mimin.

"ASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH" Ucap Mimin.

"ADEK ADEK YANG MASIH ADA DI PINGGIR LAPANGAN, MOHON KE ASAL SUARA SEKARANG! CEPET!" Titah Ara dengan toa nya.

"Jadi ini namanya kak Marissa anindita fandista dia anak dari ketua yay-" Ucap Ara terpotong, karna mulutnya dibekap oleh Rica. Lalu ia menggigit telapak tangan gadis tersebut, alhasil Rica meringis.

"Shh, Bangsat!" Umpat Rica.

"Lo apa apaan sih maen bekap bekap mulut gue segala, mending wangi tuh tangan, ini bau terasi." Cibir Ara

"Nama gue Marissa Anindita, kalian bisa panggil gue Rica. Terima kasih" Ucap Rica dengan wajah datar dan Bernada D.I.N.G.I.N.

"Bacot, lo ikut gue bentar." Rica menarik tangan Ara agar menjauh dari segerombolan adik kelasnya.

"Apa apaan sih ca pake acara narik narik tangan gue segala" Kesal Ara dengan alis berkerut.

"Mikir!" Ucap Rica

"Mikir apaan ica!" Ucap Ara dengan nada naik satu oktaf.

"LO MIKIR DONG! LO, MIMIN, MILLA, DAN MICHELL DOANG YANG TAU PASAL GUE ANAK KETUA YAYASAN! GUE GAK SUKA KALO ADEK KELAS ATAU SEMUA ORANG DEKETIN GUE CUMAN GARA GARA GUE ANAK ORANG KAYA, ATAU MEREKA ITU DEKETIN GUE KARNA NUMPANG PANJAT DOANG! BUKANNYA SOMBONG, SECARA KAN GUE MOST WANTED DI SEKOLAH INI!" Bentak Rica Panjang lebar.

Ara terkejut dan ia lupa kalau Rica tak mau masyarakat sekolah tahu bahwa ia -Rica- Anak ketua Yayasan atau pemilik sekolah.

Cerita sedikit. Jadi yang ketua Yayasan itu Papanya Rica, Nah Papanya Devano itu wakilnya. Ya karna yang lebih banyak mendonasikan uang untuk membangun sekolah tersebut adalah Papanya Rica.

Back To Topic, Rica dan Ara kembali ke segerombolan adik kelas yang sekarang menjadi dua bagian barisan Yang saling berhadapan. Barisan sebelah kanan adalah kubu laki laki, dan yang sebelah kiri adalah perempuan.

Andika, Rendy, dan Mimin berada di tengah tengah dua kubu tersebut.

"Lo pada dari mana sih, gak bantuin gue ngebarisin anak anak sebanyak ini lagi. Untungnya ada Andika yang bantuin gue." Ucap Mimin kesal.

"Oh ya udah bagus, biar bisa pdkt ama dia." Ucap Rica acuh.

"Udah lah mending kita urus dulu kapan kata kemahnya dan di mana tempatnya." Lerai Rendy.

Cold girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang