Apa kau siap?

8 0 0
                                    


Ku tatap matanya, perempuan dihadapanku, dengan perasaan tidak menentu. Tidak habis pikir aku dibuatnya. Entah apa yang membuatnya yakin kalau aku akan mengabulkan permintaannya yang tidak masuk akal itu. Mata bulatnya memerah, dia menangis tersedu-sedu setelah dengan lantang menyuarakan keingannya. Sebuah keinginan yang tidak pernah terpikirkan di kepalaku, setelah sekian lama aku hidup bersamanya.

"Tidak." Ucapku singkat sambil terus menatapnya, "Sudah pernah ku katakan kepadamu, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Apa kamu lupa?"

Tangisan wanita itu berhenti dan dia mentapku tak percaya. Hah, bahkan aku sendiri tidak percaya aku mengatakannya. Tapi aku tetaplah aku, seorang pria yang lebih mementingkan harga diriku walau hatiku remuk dibuatnya.

"Apa kamu waras?" tanyanya dengan nada yang tetap lantang. Wah, dia konsisten dengan intonasinya.

Aku lalu memberikan senyuman sinis. "Ya, aku cukup waras untuk menolak permintaanmu untuk bercerai. Aku cukup waras untuk mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya."

"Tidak, kau tidak waras. Kau jelas-jelas tau aku telah berselingkuh dan kau masih tidak mau menceraikan aku?" kata wanita dihdapanku dengan tidak percaya.

Lihat, sepertinya dia sangat ingin aku menceraikannya. Hahaha, kenapa? Supaya dia bisa bersama dengan selingkuhannya? Hidup bahagia meninggalkan aku sendirian dengan hidup yang menyedihkan? JANGAN HARAP!

"Dengar Mi So! Aku tidak peduli. Aku sudah mengetahui kelakuanmu sejak lama, dan aku sengaja tidak mengatakannya kepadamu dan berpura-pura semuanya baik-baik saja demi pernikahan kita. Aku tidak peduli kamu mengatakan ingin menemui kakakmu tapi nyatanya kamu malah menemui dia di rumahnya dan menginap disana. AKu tidak peduli apa yangkalian lakkan sepanjang malam. Aku tidak perduli kamu lebih memilih menemani dia berjalan-jalan daripada menungguiku dirumah sakit. Aku hanya ingin kamu tetap berada disisiku dalam pernikahan ini. Apakah itu sangat sulit?" kuucapkan semua itu dengan nada yang semakin lama semakin putus asa.

Kalian boleh menghinaku bodoh, tolol, bucin atau apapun karena melakukan semua itu, tapi aku benar-benar tak ingin kehilangan pernikahan ini dan kehilangan dia untuk orang lain. Ya, egoku memang sebesar itu. Lagipula apa hebatnya pria itu hingga Mi So mau melepaskanku demi dia? Aku yakin aku jauh lebih unggul dari dia dalam semua hal.

Mi So menatapku dengan mata terbelalak. "A..apa..apa maksudmu? Kamu sudah mengetahuinya sejak lama? Sejak kapan, Sung Hyun?"

Jadi dia terkejut. Dia bahkan tidak memperdulikan permintaanku, tapi malah menanyakan sejak kapan aku mengetahuinya? Wanita ini benar benar!

"Kapan kau mengerti, kalau aku mengetahui segalanya tetangmu. Semua yang kamu lakukan, dimanapun, dengan siapapun aku tau. Sudahlah, hentikan pembahasan tidak penting ini. Yang pasti, AKU TIDAK AKAN PERNAH MENCERAIKANMU. Sampai kapanpun. Apapun yang terjadi, kamu milikku."

Wanita dihdapanku terdiam. Entah apa yang dipikirkannya, aku tidak ingin mengetahuinya sekarang. Bagiku dia tetap wanitaku, wanita tercantikku. Apa? Kalian tidak percaya karena kelakuannya begitu? Hey! Dia benar-benar cantik, bahkan sejak dulu. Aku tak menyalahkan kalau pria itu tergoda olehnya. Tapi kalau sudah keterlaluan seperti sekarang, aku harus melakukan sesuatu kepada pria itu. Lihat saja Mi So, besok paling lambat lusa, aku yakin kita akan kembali harmonis.

Aku menghela nafas panjang, "Aku pergi dulu. Aku akan tidur di apartmen hingga besok."

Kulangkahkan kakiku menuju pintu rumah perlahan, meskipun fisik ku sangat lelah tapi aku ingin memberikannya waktu terlebih dahulu. Entah apa yang akan dia lakukan saat aku pergi. Mungkin menemui selingkuhannya dan menikmati malam bersama selagi aku tidak ada. Hah, terserahlah!

Saat tanganku sudah menyentuh gagang pintu, suaranya menghentikanku.

"Kau yakin tidak ingin menceraikanku, walau kau tau aku hamil dengan pria lain?"

Aku berhenti menggerakan tubuhku dan berbalik menatapnya. Kulihat raut wajahnya seperti orang yang sudah kehabisan harapan.

Aku tertawa, "Hahaha, lalu kenapa? Kita sudah menikah selama 7 tahun. Aku rasa seorang bayi akan menghangatkan rumah kita" uacpku santai sambil melanjutkan langkah dan kembali memikirkan rencana untuk menyingkirkan pria itu.

***************************************************************************************************


"Saat kau menerima lamaranku, aku tidak akan melepaskanmu. Walaupun perasaanmu kepadaku berubah, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Apakah kamu siap?"

Marriage Life (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang