THE TELE #2

6 0 0
                                    

Maaf kepada readerku semua, mungkin aku sudah lama ga Update cerita ini, dikarenakan keadaanku saat itu tidak memungkinkan melanjutkan cerita ini. Tapi, insyaallah aku akan melanjutakan kembali cerita ini. terimakasih.

***

Bel pulang sekolah pun sudah berbunyi, waktunya untuk seluruh siswa untuk pulang sekolah. begitu pula dengan Edi dan Dijah.

Edi masih berada didepan kelas nungguin Dijah lewat. seperti pasangan biasanya berangkat bareng, pulang pun harus bareng juga.

"Kamu ga pulang , Edi?" Ujar Kaspul salah satu temannya.

"Sebentar lagi. Aku nungguin pacarku dulu baru balik, soalnya mau bareng."

"OK.! Aku duluan yah." 

diujung lorong muncul lah Dijah berjalan dengan raut wajah yang sedikit cemberut.

"Eh, kenapa nieh tuan putri cemberut hari ini?" sambil nyubit pipi Dijah. tapi dia masih diam.

"Ada apa, de. ada yang gangguin kamu ya dikelas?." tanya Edi sekali lagi.

"Ini loh kak. Nilai ulangan sejarah aku rendah, padahal kan udah belajar dirumah." masih dengan raut wajah cemberut.

"Ohh. cuma karna nilai toh, ternyata siswi yang punya kelebihan di mapel matematik, punya kekurangan di mapel sejarah juga yah, hihihi." sambil menggoda Dijah.

"Ihhhh. kaka mah gitu, malah ngatain aku." makin cemberut dianya

"iyah maaf, nanti kaka temenin deh kamu belajar, kan pangeran kamu ini pintar disegala pelajaran." Edi menyombongkan diri dihadapan Dijah.

"Masa sih...?" 

"Hehehe,, sore ini jadi ga nieh, kalau masih cemberut gini gajadi jalan-jalan nieh sore ini." sedikit ngancem.

"ehh jadi kak, jadi dong. kok malah mau dibatalin." 

"makanya udah dong cemberutnya."

"Iya kak iya. ini udahh ga  cemberut lagi ko." dengan senyum manis yang mulai tumbuh.

"nah gitu dong. kan kalau lagi senyum gini kamu makin cantik." Dijah tersipu malu sambil mukul dengan tangan kecilnya kepada Edi jadi ga terlalu keras.

"Yuk, kita pulang sekarang." kata Edi.

***

Sorenya mereka jadi ketemuan, lagi-lagi Edi sedikit terlambat.

"Maaf de, kka telat lagi."

"Iya kak. sudah biasa ko, pasti macek kan." Dijah menyahut sambil membaca novel ditangannya.

"Hehehe. Iyah." sambil cengengesan.

Jadi mereka pun berangkat kendaraan, ditengah jalan merika berbincang.

"Jadi kita mau kemana, De?"

"kemana aja, kak. Yang penting sama kaka jalan-jalan."

sambil mikir mereka masih muter-muter di wilayah perkotaan.

"Kita ke RTH aja gimana?" *RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang ada ditengah kota

"Iya, kak."

Edi pun langsung menaikkan kecepatannya menuju RTH. setelah sampai disana, mereka memarkirkan kendarannya dan berjalan memutari tempat tersebut, sambil mencari-cari tempat dukuk yang nyaman.

mereka pun menemukan sebuah tempat duduk dibawah sebuah pohon besar yang seakan-akan menjadi sebuah payung untuk mereka berdua.

disana mereka membicarakan banyak hal, cerita tentang keluarga masing-masing, cerita disekolahan, dan edi sedikit  merayu-rayu Dijah sampai tersipu malu.

"Tratak-tratak" bunyi-bunyi kecil ranting pohon yang ada diatas mereka, karena Edi dan Dijah lagi asik mengobrol mereka tak menyadari suara tersebut.

tak berselang lama suara itu makin keras dan Akhirnya.

"TRAKKKKK". ranting besar diatas mereka tiba-tiba patah dan jatuh tepat diatas mereka.

Dijah terketut dan langsung membungkukkan kapalanya, sedangkan Edi cukup sigap walau sedikit terkejut. Dia tau bahwa kekuatannya bisa menahan jatuhan ranting besar tersebut. dia memposisikan tangan kanannya diatas Dijah untuk melindunginya, dan tangan kanannya diangkat keatas seakan menahan jatuhan Rantiung tersebut.

Seketikata setelah Edi mengangkat tangan, ranting besar itupun seketika berhenti jatuh. Edi mengayunkan tangnya nya kesamping dan pohon itu mengikuti gerakan tangan kanan Edi. 

"Kamu ga papa kan, De?

"Ehhh. kooo jatuhnya disana, bukannya diatas kita?." dengan masih sedikit ketakutan dan bingung.

"Kaka ga papa juga kan?" dia nanya lagi

"Iya, kakka ga papa kok, mending kita balik aja yuk, lagian dah mulai senja juga ini." kata Edi sambil menenangkan Dijah.

"Iya, kak. kita balik aja yuk." 

Edipun mengantar Dijah balik kerumahnya.]

Akan tetapi ...

Tanpa diketahui Edi, ada seseorang yang melihatnya saat dia menggunakan kekuatannya.

***

Selanjutnya>>>

Siapakah seseorang yang melihat Edi menggunakan kekuatannya ?

dan apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Jangan lupa Komennya yah untuk penyajian cerita dan penulisan yang lebih baik lagi kedepannya.


The TelekinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang