Satu

88 12 2
                                    

Telolet telolet telolet

Bukan suara bus, melainkan suara dering alarm dari handphone, kemudian dia membuka matanya perlahan karena suara nyaring alarm nya begitu mengganggu ditelinganya
"Aaahhhhhhhhhhh, gue bisa telat kalau kayak gini"
Dengan terburu buru ia beranjak dari tempat tidurnya lalu lari lari ke dalam kamar mandi

Tidak memerlukan waktu yang lama ia keluar dari kamar mandi nya lalu bersiap siap menggunakan seragam putih abu dengan ber jas biru

Ceklekk, pintu kamar nya terbuka. Wanita paruh baya menghampiri putri gadis nya yang sedang berdiri di depan cermin
"Eehh tumben anak mama sepagi gini udah rapi banget?! Gasabar ya dengan sekolah barunya" sambil membantu menyisirkan rambutnya yang acak acakan

"Pagi banget gimana si ma, orang key kayaknya bakalan telat banget bentar lagi kan pukul 7, itu tandanya keysa bakalan dihukum di depan saat upacara". Celoteh nya sambil memamerkan muka cemberutnya

"Hahahahhahaha, kamu ini gimana sih key liat dulu deh itu jam berapa?"

"Jam di kamar key cuman ada satu ma"

'Untung anak kesayangan' gumam nya didalam hati sambil mengelus ngelus dada lali mengucapkan sabar
"Yasudah mama mau nyiapin dulu sarapan buat kamu, siapa tau kamu kurang asupan makanya kayak gini"
Brakkk

"Mama kenapa si? Ahh mungkin sedang pms?! Tapi masa iya?"
Mengingat umur mamanya kini menginjak kepala lima
Tanpa sengaja ia menoleh ke arah jam dan kaget "Ternyata benar yang dikatakan mama tadi aku butuh asupan"

Keysa menuruni anak tangga satu persatu dan kemudian menghampiri ke meja makan, disana terdapat

Herdi Prawijaya, papanya key. Ia seorang pengusaha sukses di negeri tercinta ini. Perusahaannya terdapat di berbagai provinsi, dan rencananya akan membuat perusahaan di negara lain juga.

Renata Dwi Sagara, ibunya key. Yakni ia adalah seorang istri dari Andi Prawijaya sekaligus sekertarisnya. Mungkin cinlok lah ya kayak di pilm pilm gitu .

Andi Putra Prawijaya, kakaknya key. Umurnya yang tak jauh dari key, sekarang ia mahasiswa di ITB

Baik kembali ke topik ya hehe

"SELAMAT PAGI SEMUAAA!!!!" sontak mereka kaget karena mendengarkan sapaan pagi dari keysa yang sangat menggelegar

"Kebiasaan sih lo, pelan pelan aja kali gendang telinga gue bisa bisa pecah karena suara lo!" sambil memberikan tatapan tajam

"Hehe maap ka"
Dengan polosnya keysa hanya cengengesan tanpa merasa ada dosa.
Sedangkan Herdi dan Renata hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah laku anaknya.

"Pah, keysa berangkat nya sendiri ya?!"

"Emang keysa tau alamat sekolahnya?!" Sembari sibuk mengoleskan selai coklat nya ke roti

"Ya engga si pah"

"Yaudah untuk hari ini kamu diantar papah, mumpung papah lagi gak terlalu banyak kerjaan."

Keysa hanya mengganggukan kepala yang tandanya ia setuju apa yang di bilang papah nya, toh apa yang dibilang papah nya benar juga

"Kak"

"Apa?!"

"Manggil doang."

Keysa tertawa tak henti ketika melihat mimik muka kakak nya yang begitu kesal, sedangkan andi memberikan tatapan lebih tajam lagi dan seketika tangan nya mendarat ke kepala keysa (menjitak kasar na mah)
Keysa meringis kesakitan dan memajukan bibir nya akibat ulah andi tadi

"Kakak udah ah kasian liat tuh bibir adeknya jadi BIMOLI"

"BIMOLI kan minyak ma, apa hubungannya coba dengan mulut keysa"

"Key, lo mau tau ga apa itu artinya"

"Emang ada artinya kak?"

"Ada. BIBIR MONYONG LIMA SENTI, HAHAHAHHAH"
Setelah itu Andi segera beranjak dari ruang makan karena ia tahu kalau keysa bakalan marah besar

"Ayo key kita berangkat, kamu udah selesai kan sarapannya?"

Keysa mengurungkan niat untuk marah marah nya akibat ulah nya tadi, dikarenakan ia baru sadar bahwa waktu sudah menunjukan pukul 6.30

"ayo pah"
"Ma, keysa berangkat dulu ya minta doa restu nya ma" sembari mencium punggung tangan mama nya

Renata hanya bisa geleng geleng kepala akibat ucapan keysa
"Iya, hati hati ya. Jangan bolos awas!"

"Gaakan lah ma, tapi kalau mama maksa boleh dicoba kali ya."

Renata langsung melototi keysa

Keysa hanya terkekeh sambil menjulurkan jari membentuk V
"Bercanda ma, keysa berangkat ma, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Kemudian mobil melaju keluar dari perkarangan rumahnya


Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang