Empat

7 2 0
                                    

Ruang kelas

Yang tadinya di dalam ruangan itu sangat rusuh dan berisik seperti di pasar kini tiba tiba hening karena terdengar suara ketukan dari arah pintu yang tandanya guru akan masuk

Tok tok tok
Ceklek

"Kebiasaan heuh" sorak fajar

Iyan hanya menyengir tanpa dosa
Sedikit pengenalan, iyan adalah seorang ketua murid di kelas IPS1.

"Kabar gembira untuk kita semua...." ucap iyan sambil dinyanyikan ala ala di iklan

"TTP" Sela vino

"TTP itu apa?! Tanya keysa

"TO THE POINT" sorak sekelas dengan lantang

Keysa tersipu malu
"Terimakasi kawan kawanku sudah memberi tahu"

"Oke, kembali ke topik. Disini, tepatnya di depan kelas tercinta. Saya, iyan akan menginformasikan bahwa sekarang guru kita tersayang sedang izin keluar, maka dari itu..."

"JAMKOS!!!!!" Sorak sekelas kompak

Huraaaa
Yesss

"Eitssss, tapi tugas berjalan harus dikumpulkan sekarang."

Setelah iyan mengumumkan informasi, keadaan di kelas kembali ricuh. Ya karna momen ini sangat langka bagi seorang guru killer ada keperluan hingga absen untuk tidak masuk ke kelas. Semua siswa sibuk dengan kegiatannya masing masing ada yang mengerjakan tugas, ada yang menelungkupkan kepala nya dan tertidur, ada yang main uno, ada yang potopotoan, ada yang gibah.

"HAREUDANG HAREUDANG HAREUDANG PANAS PANAS PANAS" teriak citra sembari menggibas gibas kan kertas ke mukanya

"Berisik tau cit!" ucap liya sinis

"maap ya, kelagian ini kelas kayak neraka aja."

"lo udah pernah singgah ke neraka cit?" tanya keysa

"pernah key, waktu dia nyolong pulpen nya si azhar. Azhar langsung tendang dia ke neraka sekaligus." ucap andin

"andin, apa yang lo katakan itu..."

"BENAR, HAHAHHA"

Citra berdecak sebal, menatap andin dengan penuh amarah yang memuncak

Disisi lain Keysa menatap alisa yang sedari tadi sibuk berkutat dengan ponselnya

"Sa, gue penasaran sama kejadian yang tadi di kantin." Keysa membuka percakapan

"Kejadian yang mana Key?" tanya Alisa

"Emm itu yang laki-laki nyamperin kita pas kita makan"

"Bentar-bentar" Alisa menyimpan handphone yang ada di genggamannya
"Gue lupa hehe"

"Yaampun, lisa yang itu loh gue gak tau namanya. Yang tiba tiba dia bilang 'Vino tertarik sama lo' kan gue jadi bingung, secara kan gue murid baru tadi pagi di kelas ini, mana gue juga ngga tau yang namanya Vino."

"Oh iya gue inget, gue juga ga nyangka sih si es batu itu bisa suka ke manusia key."

"Lah emang nya dia ga normal?"

"Haha bukan gitu Key maksudnya, lo inget kata-kata  yang diucapkan andin waktu dikantin berdebat dengan azhar?"

"Andin bilang 'dia dapat julukan titisan antartika karena sifatnya yang dingin sekali kepada siapapun. Nah maka dari itu dia diberi gelar titisan antartika. Eh tapi btw gini ya, setau gue nih Vino belum pernah tuh deket deket sama cewe, ya meskipun banyak sekali antrian yang ingin jadi pacar Vino. Bahkan Vino sering tuh tolak mentah mentah, apabila ada cewe yang nembak dulu' "

"Wahhh daya inget lo kuat juga ya Key, sampe sampe gak ada yang kelewat sepatah pun. Tapi menurut gue ya Key lo beruntung banget."

"Beruntung?"

"iya"

"trus menurut lo, sekarang apa yang harus gue lakuin?"

"samperin sana, mumpung sekarang jamkos kan."

****

"sekarang hari terberuntung yang pernah gue dapet. Tau ga?" tanya Azhar

"g" jawab Vino

"gak" jawab Anton

"GAK!" jawab Oji

"cihhhh, azhar ga punya temen yaalloh." dramatis dimulai

"ahhhhh lu mah kebanyakan ngomong jadi gue kan kalah." kata Anton sembari menyimpan handphone nya diatas meja

"BODO AMAT." jawab Azhar

"ngantin yuk ah, daripada diem dikelas."
ajak Oji

"bener juga, yuk."

"vin, lo ikut?"tanya anton

Vino hanya menggangukan kepala, mengisyaratkan iya ikut maksudnya

Ketika mereka akan beranjak dari kursi nya tiba tiba seorang cewe, murid baru itu menghampirinya

"yang namanya Vino?" tanya nya

Mereka saling melemparakan tatapan ke satu arah yaitu ke Vino

'Oh jadi ini yang namanya vino' gumam keysa di dalam hati
"Keysa mau bicara sama Vino"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang