"aakkhhhh...." Sakura meringis kecil sambil memegang dadanya, untung saat ini hanya ada Naruto yang berada didekatnya karena yang lain sedang memeriksa daerah sekitar tempat mereka berada sekarang, tepatnya di gedung Fakultas Hukum
"ada apa Sakura-chan" ucap Naruto khawatir sambil memegang pundak Sakura
"Sasuke-kun..." ucap Sakura
"ke...kenapa? Teme kenapa?" dan hanya mendapat gelengan dari Sakura
"Sakura Naruto disini tidak ada apa-apa, ayo kita ke ruang simulai sidang" teriak Mey
"baiklah kalian duluan saja, kami segera menyusul" ucap Naruto dan dibalas anggukan dari Mey
.
"apa masih sakit?" tanya Naruto setelah memberi air minum pada Sakura"ada yang memukul dada ku"
"sakit sekali...mereka tampak marah. Tapi aku tidak tau kenapa" lanjut Sakura
"te..tenangkan dirimu Sakura" ucap Naruto sembari celingak-celinguk mengawasi area koridor gedung lantai 4 ini yang nampak sunyi, untung saja lobby ini terdapat banyak lampu yang membuat suasana jadi terang
"ya tuhan apa yang sedang terjadi ttebayo. Aku yakin jika Sakura sudah begini pasti akan ada hal buruk yang terjadi" batin Naruto, sungguh dia mulai sedikit panik sekarang
"cih sial...ponselku tidak ada jaringan bagaimana akau bisa menghubungi yang lain! Bagaimana dengan ponsel mu Sakura-chan?" tanya Naruto dan dibalas gelengan oleh Sakura
AAAAAKKKKHHH...AAHHHHHH...AAAKKKHHHH
TOLONG!!!!AAAKKKKHHHHH....AAKKKHHHHHHHH
AAAKKKKKHHHHHTiba-tiba suara teriakan menggema disepanjang koridor membuat Sakura dan Naruto yang masih terduduk di lantai sontak berdiri
"apa yang terjadi ttebayo?"
"teman-teman" gumam Sakura dan saat mereka ingin berlari menuju ruang simulasi yang ada dilantai 5 tiba-tiba saja lampu mati dan membuat kaget Neruto dan Sakura
"hah kenapa lampunya tiba-tiba mati ttebayo" ucap Naruto panik dan meraih tangan Sakura agar mendekat padanya
"Naruto kenapa ini?"
"en...entahlah Sakura-chan tapi apa pun ini aku yakin tidak akan baik" ucap Naruto kemudian mengambil dan menyalakan senternya dan diikuti Sakura
"sebaiknya kita cepat menyusul yang lain, mungkin mereka butuh bantuan" ucap Naruto masih menggandeng Sakura dan mulai bergerak menyusul teman-temannya
.
.
"SIAL!!!SIAL!!SIALLLL!!""berhenti mengumpat Sasuke"
"cih....buag!" Sasuke sekali lagi menendang pintu sialan yang mengurung mereka di laboratorium Fakultas Kedokteran
"bagaimana kita bisa keluar dari sini?" tanya seorang teman sekelas mereka
"hiks...aku takut....sangat gelap disini hiks..."
Mendengar para gadis yang mulai menangis karena takut sedikit membuat Sasuke panik karena dia jadi teringat Sakura, apa gadis itu baik-baik saja fikirnya
BUAG...BUAG...BUAG...
Sekali lagi Sasuke mencoba mendobrak pintu itu dengan keras"HEI SIALAN!!JIKA KALIAN SENGAJA INGIN MENEGRJAI KAMI MAKA SAAT AKU KELUAR AKU AKAN MENGHAJAR KALIAN SEMUA BUAG...BUAG!! Maki Sasuke sambil menendang pintu
"ada yang tidak beres disini" ucap salah satu anggota kelompok mereka
"kau be..benar hiks...kurasa senior tidak mungkin mengerjai seperti ini. Karna kekasih ku bilang tidak akan ada yang menakut-nakuti kita hiks..." ucap Ling-ling teman sekelas Sasuke dan Shikamaru
"kalau benar begitu maka ini ulah siapa? Dan parahnya lagi kenapa tiba-tiba signal ponsel kita semua tiba-tiba hilang"
"entahlah. Tapi dapat aku pastikan ini akan buruk" ucap Shikamaru yang mulai cemas
"Sakura...apa kau baik-baik saja?Semoga Dobe bisa melindungi mu" batin Sasuke sambil menyandarkan keningnya di pintu yang terkunci itu
.
.
AAAKKKKHHH....
AAARRRGGGHHHH......"Hinata ayo cepat!!!" teriak Ino sambil berlari ketika mendengar teriakan teman-temannya dibalakang sana dan diikuti oleh Hinata yang juga berlari tak kalah cepat
"hosh...hoshhh...ki..kita terpisah dengan yang lain Ino" ucap Hinata sambil bergetar, air mata mulai merembes dari matanya
"su...sudah biar saja dulu. Ya..yang pening kita aman untuk saat ini" ucap Ino masih mencoba menormalkan nafasnya
"apa yang terjadi sebenarnya??ke..kenapa mereka berteriak tidak jelas dan menyerang kita?"
"entahlah Hinata...mungkin mereka sudah tidak waras. Cih sial ponselku habis batrai. Hinata coba Hubungi Naruto atau siapapun"
"tidak ada jaringan Ino"
"APA!!!!habislah kita" ucap Ino sambil meringis.
Saat ini mereka sedang bersembunyi di ruang penyimpanan Sapu dan pel tempat para OB menyimpan alat-alat kebersihan
.
.
"hosh....hoshhh...hossttt...cepat lari kalian""kami dibelakang mu..."
"Gawat kelompok kita terpecah"
"jangan fikirkan itu dulu sekarang selamatkan diri kalian, setelah itu kalian bisa menyelamatkan yang lain"
"aku lelah hosh...hosh...hosh..."
"kita istirahat dulu " ucap Sai mencoba menormalkan mafasnya sambil menyandarkan diri di tembok gedung
"dengar! Pertama kita harus mencari para senior dan meminta pertolongan, hanya mereka yang bisa menolong kita saat ini. Karna semua ini aku yakin pekerjaan mereka hosh...hosh..."
"baiklah setelah istirahat sebentar kita lanjutkan mencari senior" ucap Sai sambil meminum air minum nya
.
.
"kalian semua bantu aku""ambil kursi itu dan bawa kemari, kita akan rusak gagang pintu ini. Setelah gagang itu patah aku yakin kita pasti bisa mendobrak pintu ini" lanjut Shikamaru dan langsung diikuti oleh teman-temannya yang lain
BUAG...BUAG...
BUAG...BUAG..."Sial!!kenapa tidak mau rusak" Sasuke mulai geram
"cepat ambil kursi yang lain yang ini mulai rusak" ucap Shikamaru
BUAG...
BUAG...
BUAG....
BUAG....CEKLING....
Suara gagang pintu besi yang terjatuh kelantai dan langsung mendapat ucapan syukur dari orang-orang yang ada disana"sekarang kalian para pria bantu aku mendobrak pintu dan para gadis kalian minggir dulu" ucap Shikamaru yang diikuti oleh teman-temannya
.
.
"sampai kapan kita akan disini Ino""sampai situasi aman Hinata, kita harus berhati-hati, karna aku belum berencana untuk mati dalam waktu dekat"
"a...aku..ta..takut"
"aku juga Hinata. Tapi kita harus mencoba tenang oke. Ueekk tempat ini sungguh bau...bau air cucian pel hhhhiiiii"
"apa yang akan kita lakukan jika keluar dari sini"
"kurasa lebih baik kita mencari para senior sialan itu terlebih dahulu, agar mereka bisa menolong teman-teman yang lain"
"bagaimana keadaan Naruto dan yang lainnya ya" ucap Hinata sendu
"kuharap mereka semua baik-baik saja Hinata" ucap Ino sambil memeluk Hinata
"baiklah sudah cukup!kita harus kuat, sekarang ayo kita keluar dari sini dan kita hajar senior-senior sialan itu!" ucap Ino berapi-api sambil mulai berdiri dari duduknya dan bergerak mengintip dari celah pintu untuk memastikan situasi
.
.Jangan Lupa Bote dan Comment ya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Soul 1"The Games"
HorrorCerita tentang gadis indigo dan games yang dibuat oleh para seniornya. Tapi sayang, akibat kesalahan seseorang malah mengakibatkan bencana bagi yang lainnya. "katanya anggota BEM akan melaksanakan acara untuk mengisi awal liburan smester kita ya?" "...