Part 5
Ini Dimana?
Siapa orang ini?
Agnes seakan dibuat takjub oleh seseorang yang ada didepannya tersebut. Bukannya berteriak ataupun menangis, Agnes justru tenang-tenang saja menikmati perjalanan dengan kuda bersayap ini. Dibawahnya, berdiri rumah-rumah warga. Sangat kecil. Terlihat sangat kecil. Pada saat salah satu penghuni rumah itu keluar, Agnes dibuat kaget kembali.
"Tikus?" ucap Agnes tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Walaupun itu sangat kecil, ia yakin dengan penglihatannya. Saat kuda bersayap ini melewati pasar, Agnes melihat semakin banyak tikus yang berlalu lalang.
"Ya. Mereka rakyat yang cukup patuh. Tidak seperti rakyat yang ada disebrang sana" seseorang didepan Agnes membuka suara sambil menunjuk kearah suatu desa yang bentuk rumahnya sedikit lebih besar dibandingkan dengan rumah-rumah tikut yang tadi.
"Rakyat disana sedikit menyebalkan" lanjut lelaki itu. Namun wajah lelaki itu tetap lurus kedepan. Tudung yang ada di kepalanya pun membuat Agnes tidak dapat melihat wajah dari lelaki itu.
"MENUNDUKKKK" teriak lelaki itu yang membuat Agnes menunduk. Entah apa yang membuat lelaki itu menyuruh Agnes untuk menunduk. Kuda bersayap ini pun langsung mendarat . Pendaratan yang sangat cepat. Tangan Agnes melingkar ke pinggang laki-laki yang ada didepannya. Kuda bersayap ini mendarat di hutan dengan pepohonan yang sangat lebat.
Lelaki itu membuka tudung dikepalanya sekaligus jaket coklat yang ia pakai sebelumnya. Punggungnya mengeluarkan cahaya. Tidak. Tidak. Bukan cahaya biasa. Cahaya itu berubah menjadi sayap. Laki-laki itu berbalik menghadap Agnes. Sekali lagi Agnes dibuat kaget. Orang itu. Orang itu mirip sekali dengan seseorang yang Agnes kenal. Teman SMA Agnes. Tetangga Agnes.
"JUL---"
"Pakai ini" lelaki itu memberikan jaketnya kepada Agnes dan lansung ia pakai, begitu juga dengan tudung kepalanya.
"RICO BAWA PUTRI AGNESIA PERGI SEGERA" perintah lelaki itu kepada kuda putih bersayapnya. Ternyata nama kuda putih bersayap itu adalah Rico. Seakan mengerti, kuda bersayap itu pergi membawa Agnes. Sedangkan laki-laki itu terbang keatas melewati pepohonan besar.
"Julioness, apa yang sedang kau lakukan?" Ternyata diatas sana ada 2 kuda bersayap yang sedang terbang berwarna hitam beserta penumpangnya. Orang itu bertubuh besar dan muka garang.
"Hanya mencari beberapa ranting" jawab laki-laki itu. Ya, laki-laki itu bernama Julioness.
"Oh begitu. Cepat kembali ke makas. Hari sudah mulai gelap!"
"Siap!"
Julioness kembali kehutan. Terbang mencari Rico, kuda putihnya yang sedang membawa Agnes.
Dipinggir sungai, Agnes duduk. Menyelupkan tangannya. Namun ada yang aneh disungai ini. Warna air ini putih, bukan bening. Seputih susu.
'Susu?' Agnes mengambil air itu dengan tangannya dan langsung meminumnya. Benar, itu susu. Agnes meneguknya kembali. Sekali, duakali, tigakali-
"Sangat haus Tuan Putri?" suara itu membuat Agnes berhenti meminum air sungai itu. Julioness sudah berdiri dibelakangnya.
Tuan Putri?
Agnes hanya mengangguk dan bangun dari duduknya.
"Saya yakin Tuan Putri Agnesia akan kembali ke sini. Ramalan itu benar. Putri Agnesia bangkit kembali." Ucap Julioness.
"Tuan Putri? Bangkit kembali? Maksudnya apa sih?" tanya Agnes.
"Ya, kamu adalah Tuan Putri Agnesia. 10 tahun yang lalu, Tuan Putri meninggal dunia. Desa Peri mulai dikuasai Peri jahat yang ingin menghancurkan desa peri. Ramalan mengatakan bahwa Putri Agnesia akan bangkit kembali dan mengubah des peri seperti semula. Damai kembali"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Agnes
JugendliteraturPindah ke dunia lain secara tiba-tiba? Suatu kejadian yanng tidak masuk akal untuk seorang Agnes.