05. Tentang Haechan

807 133 3
                                    

"kak haechan kena amnesia traumatis jo."

minju ngelus punggung jojo yang pagi ini datang ke sekolah dalam kondisi lemes, nggak punya semangat hidup.

"kata dokter kemarin, memorinya kak haechan nggak bener-bener hilang―tapi cuma sementara, karena kak haechan cedera di kepalanya," ujar chenle.

kemarin waktu jojo pulang, mereka semua masih ada di sana untuk nunggu penjelasan dari dokter. haechan di diagnosis kena amnesia traumatis akibat benturan di kepalanya. beberapa memori di kepala cowok itu nggak hilang, tapi disimpan dalam banget sampe-sampe nggak bisa diingat.

"tenang aja, lo nggak hilang dari memorinya kok. kak haechan cuma butuh waktu untuk ngembaliin semua ingatan dia," sambung jeongin.

"kemarin dia juga sempet lupa sama kita," chaeryeong bersuara, "tapi karena emang nggak banyak yang perlu diingat. jadi kita cuma ngejelasin dan ngulang perkenalan diri aja, kak haechan mulai terbiasa terus dia juga sedikit-sedikit ingat."

"bahasa kerennya dia deja vu," kata daehwi.

haechan emang sempet lupa sama daehwi, chenle, chaeryeong, dan jeongin. selain karena haechan nggak sedeket itu sama mereka, kelimanya juga nggak banyak berinteraksi. haechan cuma tau kalo mereka ini adik kelasnya, temenan sama minju―pacarnya jaemin. dia nggak ingat sepenuhnya, cuma kadang kalo diajak ngomong suka nyambung karena dia ngerasa deja vu atau pernah ngalamin kejadian yang sama.

"nanti lo ikut ngejenguk nggak?" tanya minju.

jojo noleh tapi nggak ngejawab.

"yang datang cuma gue, jaemin, renjun, jeno," kata minju, "sama chenle― lo jadi kan?" minju noleh ke chenle.

chenle ngangguk.

"kenapa nggak semua?" tanya jojo pelan.

"nggak boleh. sekarang jumlah penjenguknya dibatasi karena kak haechan nggak boleh kecapekan."

jojo ngangguk-ngangguk.

"lo ikut kan?" tanya chenle mastiin.

dan jojo cuma ngangguk lagi.

nggak sesuai rencana, jojo pergi ke rumah sakitnya bareng renjun. chenle yang harusnya pergi sama jojo, mendadak bilang kalo dia harus pulang dulu karena mamanya perlu ngomongin suatu hal. jadinya jojo ikut sama renjun, jaemin sama minju, dan jeno lagi-lagi sendiri―naik motor.

pas sampe di depan pintu ruang rawat haechan, jojo diem. dia bener-bener ragu buat masuk ke dalam.

"ngapain?" tanya jaemin, "ayo," ucapnya sambil ngedorong jojo buat masuk.

di dalam, mereka ngelihat haechan yang lagi baring sambil main hp. ponselnya haechan baru, soalnya yang kemarin nggak jelas masih bisa hidup atau udah tewas.

"woy!" jaemin teriak, bikin haechan noleh.

mereka ngerumunin ranjang haechan, dan jojo disuruh duduk di kursi sampingnya.

"nih, lo lihat baik-baik ya," kata jaemin.

haechan ngelihatin jojo, tapi tatapannya asing―nggak kenal sama sekali.

"ini jojo, anak kelas 10 ips 4, temennya minju." jaemin ngelihat haechan.

"dia ini pacar lo," kata jeno, "kalian ketemu di gedung futsal."

"lo sayang banget sama dia, gue berani sumpah." renjun natap haechan dalam, seolah cowok itu bener-bener yakin sama ucapannya.

haechan ngalihin pandangannya dari jojo ke renjun, matanya memicing.

"gue nggak kenal," jawab haechan. "pacar gue ryujin, lo semua tau itu."

renjun ngepalin tangannya, nggak tau kenapa tapi dia beneran emosi denger jawaban haechan.

"gue nggak ngerti," minju bersuara, "kenapa lo nggak inget sama jojo sama sekali? maksud gue, emangnya selama ini lo anggap jojo tuh apa sih?" tanyanya to the point, persis sama yang kemarin jojo pikirin.

"gue nggak nyalahin lo amnesia. tapi gue beneran nggak ngerti, kenapa bisa-bisanya cuma jojo yang nggak lo ingat." minju natap haechan kesel, "setidaknya kalo emang lo nggak ingat sama jojo, lo nggak perlu nginget ryujin sebagai pacar lo. kalian itu udah putus lama!"

jaemin megangin tangan minju, dia nggak mau minju sampe meledak lagi. nggak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka. lalu muncullah sosok ryujin yang kehadirannya sama sekali nggak diharapkan sekarang― setidaknya untuk mereka semua, kecuali haechan.

"sorry, gue ganggu ya?"

"b―"

"nggak," haechan motong jeno yang baru aja mau ngejawab.

ryujin senyum, dia maju mendekat terus berdiri di sebelah haechan― di depan jojo. "gimana kak? baikan?" tanyanya enteng, kayak jojo tuh nggak ada di sana.

"gue bawain ini." ryujin ngangkat beberapa paper bag berisi makan siang yang dia beli sebelum ke sini.

haechan senyum, "lo udah makan?" tanyanya.

ryujin geleng, "belum. gue mau makan bareng sama lo," katanya sambil ngeluarin satu per satu isi dari paper bag itu.

minju ngelihatin ryujin emosi, apalagi pas dia ngelirik jojo dan senyum sinis. ryujin kayaknya emang sengaja manas-manasin jojo, dengan cara mesra-mesraan sama haechan. kalo aja dia nggak ditahan sama jaemin, tangannya pasti udah melayang ke kepala gadis itu.

"ayo pulang, jo."

atensi mereka semua, bahkan haechan, beralih ke renjun yang baru aja bersuara. cowok itu ngeraih tangan jojo dan narik dia buat pergi dari tempat menyebalkan itu. haechan nggak tau karena apa, tapi dia ngerasa nggak suka waktu renjun megang tangan jojo. tapi pikiran dia buyar karena kehadiran ryujin di sampingnya.


puzzle piece―new version, 2021

[2] puzzle piece, haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang