21. Rollercoaster

682 127 1
                                    

setelah selesai ngelurusin semua masalah, perasaan jojo dan haechan jadi lega. mereka udah nggak punya kesalahpahaman lagi dan pastinya bakal terus sama-sama.

"mau makan apa?" tanya haechan karena sekarang udah jam delapan, dan mereka berdua belum makan apa-apa sejak pulang tadi.

"nggak tau, nggak pengen apa-apa sih." jojo ngelirik haechan.

"nasi goreng yuk? mau?"

jojo ngangguk, "boleh."

"ya udah, ayo." haechan ngajak jojo berdiri, terus dia ngambil kunci mobilnya di meja komputer.

"pengen naik motor kak," kata jojo.

"hah? nggak ah, udah malem."

"ayo lah," bujuk jojo.

"nggak, jo. udah malem, nanti lo sakit."

"sekali ini aja, boleh ya?" jojo natap haechan melas, bikin cowok itu nggak tega mau nolak.

"dasar curang." haechan nutup muka jojo pake telapak tangannya. terus dia jalan ke lemari dan ngeluarin hoodie warna hitam miliknya, "cepet pake."

jojo langsung senyum sambil make hoodie punya haechan, "udah. ayo!" ucapnya.

haechan narik tudung hoodie-nya buat nutup kepala jojo, baru habis itu dia gandeng tangan gadisnya untuk turun ke bawah. mereka pamitan dulu sama mami dan papi, sebelum keluar dari rumah.

"mau nasi goreng di mana?" tanya haechan.

haechan ngendarain motornya pelan banget, karena jalanan juga kebetulan sepi terus juga sekalian menghindari masuk angin.

"terserah, ikut aja."

"kangen jalan sama lo," ucap jojo tiba-tiba, "udah lama ya nggak jalan-jalan gini."

haechan senyum kecil terus dia noleh sedikit buat ngelirik jojo, "besok mau jalan-jalan? mau ke mana?"

"ke mana aja, yang penting sama lo."

setelah itu nggak ada obrolan lagi sampe motor haechan berhenti di warung nasi goreng tempat langganannya sama jojo, nasi goreng mas bulan.

"bang, nasi gorengnya dua," kata haechan.

"nah! ini yang gue cari!" kata bang taeil, "kemarin gandengan lo lain kan?"

haechan ngangguk.

"baru balikan lo, chan?"

"mana ada! putus aja nggak!"

"lah terus? yang kemarin siapa lu?"

"sepupu gue," jawab haechan asal.

bang taeil ngangguk-ngangguk, "oh, kirain gue putus terus gandeng yang baru."

"amit-amit kali bang!"

jojo dari tadi cuma ketawa doang dengerin percakapan antara haechan dan bang taeil, si penjual nasi goreng. haechan narik jojo buat duduk di kursi sambil nunggu pesenan mereka jadi.

"pernah ke sini sama ryujin ya?" tanya jojo.

haechan ngangguk, "iya. kangen sama lo, jadi gue bawa ke sini."

"lo sering dengerin olivia rodrigo ya?"

"iya, diputerin mulu sama jeno."

selesai makan, haechan langsung nganterin jojo pulang ke rumahnya. di rumah, dia ketemuan sama mama papanya jojo.

"haechan!?" mama jennie teriak kaget.

"tante, udah lama ya, hehe."

"ih! sini masuk dulu!" mama narik tangan haechan dan ngajak cowok itu duduk di ruang tengah.

nggak lama kemudian, papa keluar dari kamar dan nemuin kehadiran haechan yang udah sebulan lebih nggak ia jumpai.

"lah?!"

"sini pa!" kata mama.

"jojo naik sana, mandi. mama mau interogasi dulu," kata mama.

jojo ngelirik haechan dan cowok itu ngasih kode lewat ekspresi wajahnya, tapi jojo sengaja pura-pura bodoh aja.

"oke," ucap gadis itu sebelum berlalu ninggalin haechan bertiga sama mama dan papanya.

selagi jojo mandi, mama sama papa nanyain kabar haechan dan kondisi cowok itu sekarang. mereka berdua nggak tau perihal haechan yang pacaran sama ryujin selama dia nggak ingat sama jojo, soalnya jojo juga nggak cerita apa-apa. mama jennie juga cerita ke haechan tentang gimana keadaan jojo selama cowok itu kehilangan memorinya.

"makasih ya haechan," kata mama diakhir acara interogasinya, "makasih udah ingat sama jojo lagi."

"jojo sayang banget sama kamu, dan om harap, kamu juga bisa sayang sama jojo," sambung papa.

haechan senyum dan ngangguk, "haechan yang makasih sama om tante. haechan janji, jojo nggak akan ngerasa sedih lagi."

kedua orang tua itu senyum, mama ngelus kepala haechan dan papa nepuk bahu cowok itu.

"naik aja, kayaknya jojo udah selesai," kata papa.

haechan ngangguk terus nyusulin jojo ke atas. pas dia mau ngetok pintu, jojo udah lebih dulu bukain pintunya.

"anjir!" ujar jojo kaget.

"udah selesai interogasinya?" tanya jojo sambil masuk lagi ke dalam, diikuti haechan.

haechan ngangguk terus duduk di sofa di bawah kasur jojo.

"kangen wangi kamar lo," kata haechan, "gue sampe ikutan beli lilin yang lo suka itu."

"masa? kok gue nggak lihat tadi?" jojo ngadep haechan, dia lagi ngeringin rambutnya.

"udah habis lah, orang tiap hari gue nyalain. udah dua malah yang kosong."

"ternyata lo sebucin itu ya," cibir jojo.

"iya, sama lo doang."

jojo terkekeh terus ngelirik ke jam di dinding, "udah malem kak, nggak pulang? naik motor loh."

"iya. ya udah, gue pulang ya?"

jojo ngangguk, "hati-hati, nanti sampe rumah kabarin ya. jangan ngebut."

haechan ngedeket ke jojo terus ninggalin kecupan di puncak kepala gadis itu, "dah~ makasih rollercoaster-nya hari ini." haechan ngusak kepala jojo.



puzzle piece―new version, 2021

[2] puzzle piece, haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang