Grace POV
Saat ini ku menangis di sudut kamar dalam kegelapan menyembunyikan diri ku dari cahaya aku merenung memikirkan hidup ku yang seakan jauh dari kata bahagia ,aku tidak tau harus berbuat apa kenapa dengan begitu mudah nya orang menjudge tanpa tau kebenarannya.
Aku terisak mengingat kembali percakapan rian dan adit di rooftop ketika hendak memanggil mereka makan siang,yah aku menyaksikan dengan lantang nya adit mengatakan aku bukan gadis yang baik sering keluar masuk klub malam,gonta ganti pasangan,dan menganggap kalau aku mungkin sudah tidak segel ,ah rasa nya ingin merobek mulut nya saat itu bahkan rian juga berpikiran sama tentang ku,dasar para lelaki kurang ajar umpat ku ketika mendengarkan
ku akui memang aku sering clubbing,ganti pasangan tapi di balik itu semua ada alasan dan itu yang mereka tidak tau.Dan adit aku tidak mengerti kenapa dia begitu membenci ku,waktu kami kecil dia juga sudah tidak suka dengan kehadiran ku, seperti yang kalian tau ketika mama meninggal aku ke Indonesia untuk melihat mama terakhir kali,aku tinggal di rumah ayah bunda bersama thea dan adit,kami kerap bermain bersama terkadang aku dan adit sering cekcok berebut mainan hingga kejadian adit mendorong ku dari kursi menyebabkan beberapa hari aku harus di rawat di rumah sakit,papa marah kepada adit dan membawa ku kembali pulang ke korea.
Hingga kini ku masih penasaran dengan sikap adit kepada ku
apa mungkin karena adit benar suka dengan thea?pertanyaan itu membawa kembali ingatan ketika adit berbicara dengan ku di acara barbeque.
flashback on:
Aku tersenyum melihat kekeluargaan yang terjalin erat,kami semua menikmati malam riang gembira melepaskan penat badan dan beban pikiran.Aku pergi ke toilet setelah itu kembali bergabung dengan keluarga namun adit menahan ku dan menarik ku ke samping rumah mencengkram kedua pergelangan tangan ku "gue minta sama elo jangan berani dekatin rian apalagi merayu nya,rian cuma buat thea dan elo gak pantas
berani elo dekatin rian ,elo tau akibat nya"ucap nya mengancam ku"kenapa elo selalu ikut campur hubungan thea dan rian,emang elo gak cemburu thea dekat dengan rian"
"Ikut campur,cemburu elo bilang
elo gila,gue sebagai kakak nya thea bertanggung jawab menjaga dan melindungi nya dari mereka yang mencoba menyakiti hati adik gue termasuk dari elo""Elo berasa jadi kakak yang baik sekarang,tapi seorang kakak gak akan menyatakan cinta kepada adik nya sendiri" ucap ku pelan dan menusuk mampu membuat nya terdiam sesaat ku lihat dia cukup terkejut dengat perkataan ku
"Dari mana elo tau itu"ucap adit pelan sambil melihat ke sekeliling
"Kasih tau gak,yah?" ku tersenyum licik
"Cepatan kasih tau atau ..."
"atau apa elo mau nampar gue ,bunuh gue atau apa ah"ucap ku mulai berani menatap tajam mata nya
"elo jawab aja siapa yang kasih tau elo,atau thea cerita sama elo tentang ini" tanya nya memaksa ku
"thea gak pernah cerita keburukan orang dan elo tau itu dit"
"Ya udah terus elo tau dari mana,berbelit-belit banget sih tinggal kasih tau doang"
"Ra..ha..sia"
"Elo..."
"Bunda" panggil ku mengecoh nya dan tanpa sadar dia melepaskan pergelangan tangan ku lalu ku menginjak kaki nya dan berhasil kabur
flashback off
ketika ingat betapa terkejut adit waktu itu membuat ku tidak habis pikir ada kakak yang jatuh cinta dengan adik nya, gila ternyata yang di tulis thea di diary nya benaran terjadi,yah aku tau semua dari buku diary thea yang ku ambil di laci sehabis aku dan sahabat- sahabat thea jalan bareng aku meminta naura mengantar ku ke rumah ayah bunda aku merindukan mereka,kami bercengkrama cukup lama sampai akhir nya bunda menawari ku untuk melihat-lihat kamar thea di sana lah semua berawal,aku tersenyum bahagia membaca cerita thea tentang kehidupan nya dari keluarga yang menyayangi nya,persahabatan yang solid sampai perlakuan adit dan rian yang selalu memanjakan nya,tapi dari itu semua ada hal yang tidak ku mengerti kenapa thea menuliskan tentang angel dan ibu nya yang berselingkuh serta kematian mama,
membuat ku semakin penasaran ingin mencari tau apa maksud dari tulisan itu tapi sebelum nya aku harus memberi pelajaran kepada rian bagaimana cara memperlakukan orang lain dan judge orang tidak di kenal tidak lah baik,aku akan menyelesaikan teka-teki yang thea tinggal kan dan membuat rian jatuh cinta kepada ku kemudian menghempas kan nya,lihat saja rian
tunggu pembalasan ku yang teramat halus dan berduri tekad ku bulat.******
Pagi telah tiba aku bersiap memulai aktivitas dan rencana ku,
rian nanti kan lah pembalasan ku ini batin ku sambil melihat cermin betapa berantakan nya diri ku dengan mata yang masih bengkak habis menangis semalam.Aku turun ke dapur untuk serapan ternyata dia sudah ada di sana memasak omelet "Kamu masak apa, perlu bantuan?"ucap ku lembut
"gak perlu,gue bisa sendiri" sambil menaruh omelet di piring
"punya ku mana" dia tercengang "buat sendiri lah,manja amat loh"
"emang gak boleh manja sama suami sendiri", dia tersedak kemudian menatap ku dengan seringai nya "suami itu cuma status dan jangan berharap aku akan berlaku sebagai suami"
"no problem,tapi elo masih ingat kan permintaan papa mama dan kakek tentang cucu cicit" ku tersenyum penuh arti
"jangan mimpi masih pagi tau,lagian
elo sendiri bilang akan mencari benih untuk anak elo""it's ok really, itu arti nya elo udah ngijinin gue buat ngelanjutin sandiwara kita semakin dalam"
"terserah mau elo" kemudian pergi tidak lama terdengar suara mobil meninggalkan halaman rumah
"Lihat aja rian berlahan tapi pasti
elo akan bertekuk lutut mencintai gue" aku kembali ke kamar terasa enggan untuk sarapan.***
Di kantor rian masih kesal dan kesal sampai dion dan di ikuti seorang lelaki di belakang nya memasuki ruangan dan menyapa rian "Wooi rian"panggil lelaki yang barusan datang
rian menghampiri dan memeluk nya " ganni kapan tiba di Indonesia bro" tanya nya"udah 2 hari yang lalu sih,cuma baru hari ini gue menghubungi dion dan mampir ke sini"
"elo ke sini bertiga sama gisel dan rendi"
"nggak,sekarang ber empat sama adik nya rendi"
"elo bikin anak lagi wiih gak bilang-bilang tapi buru-buru amat sih padahal rendi baru 2 tahun" ujar dion tak menyangka
"Kejutan dan gimana lagi nama nya juga rejeki di syukurin yang penting mereka sehat dan selamat bro" ucap nya optimis, aku dan dion langsung tepuk tangan dan memberi ucapan selamat
"terus adik rendi cewek atau cowok"
tanya ku penasaran"cowok baru 1 bulan lebih sekarang mereka di rumah orang tua gisel"
"Jagoan lagi bro"dion menyanjung ganni
"Alhamdulillah,elo kapan nyusul rian"
Rian yang di tanya pun hanya terdiam dan menatap dion,dion mengerti dengan tatapan nya "Kan gue udah pernah cerita sama elo bro gimana pernikahan rian dan grace dan tentang kecelakaan thea itu "
walau terpisah dengan ganni yang waktu itu tinggal di Paris tapi mereka bertiga tidak berhenti saling komunikasi dan menceritakan masalah mereka satu sama lain."Ya kali aja udah berubah pikiran dan elo buka perasaan buat kembaran thea" ucap ganni
"Itu gak mungkin gan,gue udah cinta mati sama thea dan selama nya gak akan berubah" ucap rian dengan yakin
"Elo gak boleh ngomong gitu,siapa tau suatu saat elo cinta sama dia,ingat rian masih ada Tuhan yang mampu membolak balik kan hati manusia,jangan sampai nanti elo menyesal dengan perkataan elo sekarang" ucap ganni mengingatkan.
rian kembali terdiam dia enggan untuk berdebat dengan sahabat nya yang satu itu,dion yang melihat ikut termenung beradu dengan pikiran nya sendiri.
"Ya sudah,ganni gimana bisnis elo di Paris,lancar?" tanya dion mencair kan suasana yang sempat canggung dan melanjutkan obrolan mereka kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkle Of Love
Teen FictionKetika takdir memilih ku untuk bersanding dengan mu... Akan kah "CINTA" hadir mengisi hati ku dan kamu??? ~Gracia Auria Bexley Dalam keheningan hati ku bertanya "MENGAPA"ini harus terjadi... Harus kah ku menerima atau menolak semua nya ~Adrian Farr...