PART 1 : FRIEND

81 10 20
                                    

¤
¤
¤

"Karena seperti eskrim chocolate-vanilla kesukaan kita yang gabisa dicampur sama rasa lain, kayak gitulah hati kita. Udah terkait satu sama lain, ga bisa dicampur sama hati yang lain." ~Chocolate

¤
¤
¤
__________________________________________________

November, 2010
   "Yaaak, Koko balikin esklim Vani!" Teriakan cadel di belakang nya tidak diperdulikan oleh laki-laki kecil yang tengah berlari kencang sambil tertawa-tawa melahap eskrim.

   Sesaat kemudian lelaki kecil itu merasa tubuhnya melayang disertai apitan menggelikan di ketiaknya. Seketika wajah imutnya merengut.

   "Hup, nih Vani, abang dapat pencuri eskrimnya!" teriak si penangkap tak tahu malu yang mengagalkan aksi mencuri-eskrim-lezat-Vani yang sudah dirancang bocah itu dari semalam, Aarav.

   "Akhilnya Koko ketangep hihihi. Ayo bang kita hukum penculinya" seru gadis kecil yang dipanggil Vani.

   "Yuk!" jawab Aarav.

   Wajah Koko kecil segera memucat. Belum sempat berlari, dia merasakan kedua tangannya di pegang kuat kebelakang.

   "Aaa! jangaan Abaaang!" Histeris laki-laki kecil itu sambil meronta-ronta.

   "Jangan kasih ampun bang, supaya Koko kapok culi esklim Vani." Larang si gadis kecil tegas.

   Beberapa meter dari situ, seorang wanita dewasa tampak memperhatikan kejadian itu sambil tertawa.

   "Abang Aarav, adek Vani, udah dong. Koko nya jangan di gelitikin terus nanti dia ngompol." katanya geli.

   "Tantee! Tolongin Koko." panggilnya putus asa sambil terus meronta kegelian minta dilepas.

   "Mama, Koko culi esklim Vani lagi." adu si gadis kecil.

   "Kan Vani punya banyak dirumah?"

   "Tapi kan kalo diambil Koko telus nanti abis" rengeknya.

   "Nih, tante ganti deh."

   Seorang wanita muncul dari pagar di sebelah rumah sambil membawa sekantong eskrim lalu menyodorkannya pada anak anak kecil itu. Seketika adegan gelitik mengelitik terhenti karena bocah-bocah kecil sudah sibuk berlomba lari demi siapa yang lebih dulu sampai dan mengambil eskrim.
Melihat tingkah konyol mereka, para orang dewasa hanya bisa geleng geleng kepala sambil tersenyum geli.

•••••

Juli 2020
 

  "Vani! Buruan kita telat nih!" teriak Choco sambil menggedor pintu kamar Vanilla.

   "Iyaa bentar." sahut Vanilla dari dalam kamar.

   'Cklek'

   "Ayo!"

   Derap kaki Choco dan Vanilla ribut rusuh karena berlari. Papa dan mama Vanilla yang sedang sarapan di ruang makan sontak geleng geleng kepala. Bunyi derap lari mereka terdengar sangat berisik dari lantai bawah.

CHOCOLATE VANILLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang