6. Altairku hilang

20 11 6
                                    

Rumah yang cukup megah, dengan cat ber-warna putih ditambah dengan kesan warna emas di setiap ujungnya.
Didepan rumah tersebut terlihat empat orang gadis yang sedang berdebat. Hanya masalah sepeleh, yaitu kendaraan apa yang akan mereka pakai ketempat dimana pertandingan futsal akan dimulai.

"Gue gak mau pakai mobil, Cha. Sampe nya lama, nanti kalau macet gimana? Bentar lagi udah mulai tau." Ujar Kenzie yang kekeh ingin berangkat menggunakan motor kesayangannya.

"Enaknya bareng-bareng Ken, udahlah. Sama-sama pakai mobilnya Nefly." Ucap Acha keras kepala.

"Kalau debat terus, kapan berangkatnya dong?" Ucap Berly berhasil membuat kedua gadis yang sedang berdebat tadi terdiam.
Kenzie langsung mengikat rambutnya yang tadi di lepas oleh Acha dan menggunakan helm nya. Tak lama ia langsung meninggalkan ketiga sahabatnya itu.

.

.

.

"Wah, cuman bertiga nih?" Tanya Iqbaal yang kini berdiri di hadapan tiga gadis itu.

"Iya, si Kenzo ikut tanding mungkin." Ujar Acha sembarang di balas senyuman heran dari si iqbaal.

"Aku kesana dulu ya." Ujar Iqbaal mengarah ke arah Berly.

"Iya." Balas Berly dengan senyum manisnya.

"Aduh, jiwa jomblo gue nggelepar-gelepar." Ucap Nefly asal.

"Udah, ayok duduk sana." Ucap Acha sembari menarik tangan Nefly dan juga Berly.

.

.

.

"Semangat Galaksi." Teriak Berly.

"Semangat Galaksi!"

"Fikri, semangat sayang!"

"Kak Elang semangat."

"Gatal kuping gue denger teriak cewek-cewek alay!" Protes Acha.

"Lo ngatain gue Cha?" Tanya Berly.

"Bukan, noh yang di samping." Tunjuk Acha ke arah sampingnya.

Elang dan timnya mulai membentuk lingkaran kecil di lapangan sembari menyatukan tangan mereka.

"Prinsip kita?" Teriak Elang selaku Kapten futsal.

"Main dengan santai, tapi harus serius. Galaksi, Inshaallah menang!" Teriak Tim basket tersebut kompak.

Pittttttt

Sudah 2×20 menit permainan dimulai. Posisi Galaksi satu angka lebih unggul dari Nusa Indah.

Dengan gaya cool nya Elang berlari menuju tempat istirahat sembari menatap para penontonnya.

Tommy melempar aqua gelas ke arah Elang, dan itu pun di sambut baik oleh Elang.

Sembari meminum aqua nya, tatapan Elang tidak beralih dari gadis yang tampak memberi semangat ke tim futsal sekolahnya.

"Anak sekolah mana dia?" Elang bergumam.

Acha menatap jengah ke arah lapangan.
Acha paling malas untuk membuka suara nya dan berkoar-koar memberi semangat. Pasalnya ada dua, pertama dia nggak suka bola, dan kedua adanya teriakan ataupun dukungan gak bakal ngaruh dengan takdir menang atau gaknya. Ya, itu adalah isi pikiran Acha.

Dilihatnya Berly dengan semangat 45 nya memberi semangat untuk sekolahnya. Dan Nefly hanya bertepuk tangan tanpa berucap sedikitpun. Sariawan kali?

Sedangkan Kenzie berada di samping lapangan dan berdiri di samping para pemain cadangan. Aneh bukan?

Waktu istirahat habis, kini Elang memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu. Didapatinya Alister yang tengah memandang dirinya dari jauh. Sontak Alister melempar pandangannya ke arah lain.

DEAR ROOMATE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang