7. I am fine for today

24 9 15
                                    

Pukul 07.00 malam.

Acha akan pergi dinner dengan Alister malam ini, sesuai permintaannya jum'at lalu.
Acha sudah siap dengan pakaian nya. Gadis itu sedang menunggu Alister untuk menjemputnya. Untung saja Ana sedang berada diluar kota menemani suaminya yang sibuk dengan perusahaan yang baru akan dibangun.
Gadis itu memainkan ponselnya sembari menunggu jemputan datang.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.30, namun yang ditunggu belum juga datang. Tak pikir panjang, Acha langsung mengetikan sesuatu di ponselnya.

Tom

Al? Jadi gak nih?
️ 08.32
Woy
️ 08.59

Sudah lama Acha menunggu, akhirnya ia ketiduran disofa panjang, di ruang tamunya.
Tangannya masih mengenggam ponsel, menunggu balasan dari orang yang membuatnya menunggu sedari tadi.

.

.

.

"Rein, gue ada janji sama temen gue." Ujar Alister sembari melepaskan tangan Reina dari lengannya.

"Penting-an gue apa temen Lo?" Tanya Reina dengan suara yang di imut-imutkan.
Alister hanya memandang Reina geli.

"Lo bisa kan pergi sama Erlangga?" Tanya Alister di balas gelengan oleh Reina.

"Aku maunya sama kamu, bukan sama Elang." Putus Reina.

Reina menarik tangan Alister menuju mobilnya, tak lupa Reina juga mematikan ponsel Elang dan memasukkan nya kedalam tas miliknya.

Karena malam ini adalah malam dirinya bersama Alister, tidak boleh ada yang menganggu. Alister hanya miliknya, dan tetap akan menjadi miliknya.

.
.
.

"Non Acha, bangun. Kok malah tidur disini?"

"Eh, Mbok, tadi malam ada yang datang jemput Acha gak?" Tanya Acha sambil mengucek matanya.

"Gak ada Non."

Ingatkan Acha untuk membalas perbuatan Alister yang membuat dirinya menunggu semalaman.

Acha melangkahkan kakinya ke kamar, lehernya sedikit sakit untuk digerakkan.
Setelah melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim, Acha memutuskan untuk tidur kembali.

.

.

.

Jam 09.34 siang.

Acha terbangun dari tidurnya mendengar suara ponselnya yang berdering. Acha meraih ponselnya di atas nakas. Tanpa menoleh sedikit pun melihat nama siapa yang menelpon nya sekarang. Tak lama Acha mengangkat tombol hijau itu ke atas. Dari suaranya Acha sudah tau. Yang menganggu tidur nya ini adalah, Nefly.

"Cha, gue main ke rumah lo ya?"

"Boleh."

"Lo tau, Berly tadi malam jalan sama Iqbaal, gak bilang-bilang."

"Huh? Beneran?"

"Iya, eh, lo jadi tadi malam ja--"

"Gak." Putus Acha.

Tuttt

Acha melempar ponselnya asal, lalu berdiri mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi.

.

DEAR ROOMATE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang