[1]

576 97 14
                                    

"Terimakasih, tapi maaf aku tidak bisa."

Terlihat jelas sekarang wajah pemuda di depanmu kecewa,

"Maaf menganggumu." Lalu dia pergi.

Lagi, lagi, dan lagi, kau menyakiti perasaan orang lain. Entah berapa kali ini terjadi.

Perasaan bersalah selalu kau rasakan, tapi mau bagaimana lagi, 

Lorong sekolah yang penuh tadi mulai menjadi sepi,

"Kali ini dia tolak lagi?"

"Siapa sih yang dia cari?"

"sudah pria ke-berapa yang dia tolak?"

Bisik-bisikan seperti itu hampir kau dengar tiap hari,

"AKKKH, SIAL." Rambut yang susah-susah kau rapihkan, kau acak-acak menjadi tidak beraturan.

Itu bukan salahku, kan?

Kau berjalan gontai ke kelas. Penampilanmu sekarang berantakan bak orang gila, pandangan orang-orang kau abaikan.

Kau terduduk lemas di bangkumu, padahal tadi pagi kau pikir hari ini akan menjadi hari yang hebat. Tapi sekarang malah lebih buruk dari biasanya.

"(NAME) BODAAAAAT!!"

"(Friendname) Bang*at." jawabmu malas,

Kau menghela napasmu panjang, kau tatap wajah sahabatmu tersengklek ini,

"(Name) bahasanya jangan kasar nanti Doi gak suka."

"Situ juga kasar yaa."

"Tapi aku gak punya Doi, :-P"

Kau menatap datar gadis di depanmu,

(friendname) sahabat terdekatmu yang ngakunya berasal dari planet namek. Sengklek, Barbar, idup lagi, kau tak ingat kenapa bisa kenal orang macam dia. Tapi syukur juga sih biar gak nolep-nolep amat.

"kenapa nieh? Lagi pms ya?"

"G."

"Idih ceum anak baperan."

"Kamu di tembak lagi?" Sambungnya,

"Tumben pinter." 

Sekarang temanmu yang menghela napas panjang,

"Sampai kapan kamu mau seperti ini?"

Kau memilih untuk diam,

"Sampai Doi menembakmu?"

Kau menganguk pelan,

"Kau terlalu lama menanti (name), tembak aja sih."

"A-aku gak bisa." Ucapmu

"kenapa?"

"Gak bisa, Aghu gak bisaa... Aghu gak kuad 〒_〒"

"kalau terlambat gimana?"

"Hweee, jangan gitu dong."

"Beneran lhoo, (name)."

"Yaudah secepatnya."

"Kapan?"

"Aelah, nanya mulu!! Dikira gampang apa??? Nanti pas punya kesempatan."

"Hehe(๑¯ω¯๑)"

"Sono balik ke habitatmu, bentar lagi bel."

"Malez."

Kau menarik paksa keluar temanmu, (friendname) itu berisik, jadi kalau udah mau KBM harus cepat-cepat di usir,

Setelah kau mengantar (baca:menyeret) temanmu kau langsung ke kamar mandi merapihkan penampilanmu,

"Harus rapih, biar Doi suka." kau bergumam di depan cermin,

 Sebenarnya rapih tidak rapih pun orang tetap suka, paras mu yang cantik, dan berasal dari keluarga yang cukup mapan. Maka dari itu banyak yang mendekatimu agar ikut tenar. Tapi kau tau (friendname) bukan orang yang seperti itu,

Gadis yang loncat dari lantai 2 cuma untuk bilang ada nasi nyempil di gigi itu baikkan?

"Ohayou, (name)-san."

Degg

Suara ini...suara ini... SUARA INI SUARA DOI,

"OhaYou, RyUgaZakI-kun." 

BRAAAK

Kau menghantam kepalamu ke dinding,

Napa suara gw jadi gitu,

"WOAAAH, (NAME)-SAN GAK PAPA?"

"ASHIAP, MANTAP."

Kau pundung di pojokan, kesempatan tebar pesonamu gagal.

"(name)-san, kenapa? masuk kelas yuk, sudah mau bel.''

"AYOK."  laser keluar dari matamu,

Kau berjalan di samping Doi, rasanya kayak mau pinksun aja... tapi nanti ngerepotin D:,

Kau menatap langkah kakinya, melaraskan langkah mu dengannya. hal sederhana seperti ini sudah cukup buat dirimu ambyar. Kau melirik wajahnya sekilas, hanya sekilas tapi wajahmu sudah se-merah kacamatanya,

"REI-CHAN, (NAME)-CHAN, OHAYOUU!!" 

"Nagisa-kun, Ohayoo!!"

"Woaaah, (name)-chan sudah nemba-"

Kau tutup mulut Nagisa dengan tanganmu, dari semua orang kenapa harus Nagisa yang peka dengan perasaanmu. Pemuda yang manis dan polos, kau takut kalau dia tiba-tiba membeberkan perasaanmu pada Rei,

"Nagisa-kun, pulang sekolah kita bisa bicara?

"E-EH? Σ( ° △ °)"

-----------------

"Umm, Ibu kasih tugas kelompok untuk merangkum sejarah boleh?"

Kau yang sibuk menggambar lingkarang kecil lingkarang besar langsung fokus dengan gurumu, Mulutmu mulai komat-kamit baca mantra,

"Kelompoknya 2 orang, sejarahnya bebas."

Kau mulai keringat dingin, 

"Ya.. Si a dengan b."

"x dan g."

Kau seketika lemas, Gurumu membagikan kelompok dengan sangat random.

"(name) dan Ryugazaki Rei."

TAKK

Pulpen di tanganmu seketika patah,

"EHHHH?!?!"

Mulai besok sepertinya kamu akan senam jantung.

TBC

INI JAM BERAPA ASTAGAAA... MAAFIN AKU TELAT BANGET HEHE, MAKASIH YAA VOTENYAA!! OIYAA MAAPIN KALAU BANYAK TANDA BACA YANG KURANG YAA, KRITIQ DAN SARAN SELALU DI TERIMA, TERIMA KASIH BANYAAK (っ'▽')っ❤❤❤

7Mei2020

7Mei2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    


PEKA DONG!! || Ryugazaki Rei ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang