Prolog

3 1 0
                                    

"Kalo mau gue cinta sama lo,Ubah diri lo!"ucap tegas lelaki itu.tapi matanya tetap menatap ke arah lain.

Aku hanya menatapnya heran.apa yg harus diubah?gue udah cantik kok perasaan.batinku

Aku sedang memakai Celana pendek,dan baju tipis yg pendek.bahkan tembus pandang.

"Agama islam kan hah?"

"I-iya"

"Kenapa lo masih nggak ngerti?gue udah bilang berapa kali.tutup aurat lo."

"G-gue ga tahu a-aurat Rin.."

Lelaki itu menatapku dengan heran.

"Wanita itu derajat nya lebih tinggi dari lelaki.wanita harus mempunyai harga diri.tentu itu adalah sebuah kehormatan.anggota badan nya harus tertutup.kecuali tangan dan muka."

Aku menatap lelaki itu.aku baru paham sekarang.padahal lelaki itu sudah membicarakan hal itu lumayan sering.

"Satu helai rambut wanita jika melihat dunia.maka satu langkah ayahnya ke jurang neraka.naudzubillah"

Degh

Ingatanku tentang ayahku langsung terputar kembali.bagaimana aku selalu meminta hal hal yg membuat ayah banting tulang siang malam.saat itu harta yg dimiliki keluargaku hanya seadanya.ingatan bagaimana aku memperlakukan ayah ketika sakit.sungguh,itu pasti sangat menyakiti ayah.

Flashback Off

"Sheila..tolong ambilkan air sama obat nak.."

"Apa sih aku lagi sibut gini."ucap ku sambil chatingan dengan teman temanku

"Uhuk..uhuk.."

"Euh.nyusahin ah.bentar.."

Flashback On

Aku langsung terduduk.dan memegang kepalaku yg tiba tiba pusinh.Wajah ku memerah.tak kuasa menahan tangis.

"Hiks..hiks.."

Lelaki itu merasa bersalah menatap diriku dengan tatapan sendu.

"A-aku pergi dulu"ucapku.

"Mau ku antar?"

Aku menggeleng dan meninggalkan lelaki itu.

Tapi bukan Reano namanya jika membiarkan wanita yg ia cintai menderita.akhirnya ia mengikuti ku dibelakang.

🙂🙂🙂

Akhirnya aku sampai di pemakaman.aku melihat makam ayah.dan langsung berlari menuju batu nisan itu.

Aku menangis sejadi jadinya.tapi tidak cukup keras.cukup terisak..

"Ayah..hiks hiks.."

"Maafkan Sheilaa.."

"Sheila akan berubah.."

"Maafkan Sheila atas perlakuan Sheila selama ayah masih hidup.."

"Ayah nggak pernah salah kok mendidik Sheila"

"Sheila nakal.bandel.."

Aku tak bisa melanjutkan kata kata ku.tenggorokan ku terasa kering.

"Sheila tak punya siapa siapa"

"Ibu selalu kerja..tapi selalu transfer uang.."

"Sheila bertemu dengan lelaki yah.Dia telah menyadarkan aku yah.."

"Dia saaangat baik..Rean yah namanya..hiks"

"Ayah,doain Sheila yah..semoga Sheila bisa Istiqomah.."

"Sheila akan berusaha menjadi baik.gimana mau lebih baik,baik juga belum kan yah?"

"Ayah yang tenang disana.."

"Sheila Cinta Ayah"ucapku dan mencium batu nisan ayah.

"Assalamu'alaikum ayah"ucapku tersenyum.
Dan pergi meninggalkan pemakaman itu.

Sementara tanpa Sheila sadari,Rean memperhatikannya air mata Rean entah dari kapan sudah mengalir..

Minta doa kelancaran nya yaa





Perpection Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang