🍑:4

843 42 6
                                    

Saat Ini Klarofa,Raka Dan Bastian Sedang Berada Di Kantin Mereka Sedang Bolos Pelajaran Paksut Singkatan Dari Pak Sutris.

"BUKAN NASI GORENG NYA TIGA TEH ES PANAS NYA TIGA JUGA, TERUS SAMA KERUPUK NYA DIBANYAKIN AYAM SUIR-SUIR NYA JUGA BANYAK JANGAN PELIT NANTI MATI SUSAH" Teriak Bastian Tanpa Jeda, Sedang Bukan ( Bu Kantin) Tersebut Segera Membuat Pesanan Mereka Sudah Terbiasa Dengan Teriakan Melingking Bastian.

"Buat Malu" Cibir Raka.

"Iya Gue Juga Sayang Kok Sama Elo" Ujar Bastian Dengan Mengedipkan Sebelah Mata Nya genit.

"Astaghfirullah Baskom Istighfar Masa Allah Sebegitu Jomblo nya Lo, Sampai Doyan Sama Raka Juga Istighfar. Ya Allah Maaf kan Teman Hamba Yang Sudah Berbelok Arah Ini Ya Allah Berikanlah Ia Hidayah Agar Sadar Akan Kesalahannya!" Ucap Klarofa Dramatis Seraya Mengangkat tangannya Seolah Berdoa.

"Iya Gue Udah Belok Maka Nya Suka Raka, Raka Nanti nikah Yuk!!".

"Bisa Gila Gue Punya Teman Kek Lo Berdua" Raka Menatap Klarofa Dan Bastian Datar.

"Serius Amat Tu Muka, Kitakan Cuma Becanda Rak".

"Nama Gue Rakana Agustin Nugroho Jauh Dari Nama Yang Elo Panggil".

"Serah Lu, Pulang Sekolah Tawuran Kuy!!, Rindu Gue Main Tonjok-Tonjokan Sama Mahes" Ajak. Bastian.

"Ayo,Udah Lama Gak Liat Muka Tu Banci".

"Habis Makan Langsung Kabur Kita Ke Markas Si Banci Langsung Serang Aja, Rindu Banget Gue Cari Gara-gara".

"Sipp!!".

~~~

Skip

"Itu tuh Lempar Yang Benar Donng, Bas Itu Yang Gede Tu" Teriak Klarofa Heboh.

Setelah Tawuran Dengan Muka babak Belur Mereka Bertiga Memutuskan Untuk Pulang Namun saat Dijalan Mereka Melihat Sebuah Pohon Mangga Insting Nyolong Mereka Meronta-Rontaa.

"WOY KALIAN BERTIGA MAU CURI MANGGA SAYA" Teriak Bapak-bapak Paru Baya Dengan Kain Sarung Dan Kayu Ditangan nya.

"Lari Bego" Raka Menarik Baju Klarofa Dan Bastian.

Brakkk

Klarofa Membuka Pintu Rumah nya Dengan Kasar, tanpa Melihat Keadaan Didalam Rumah Nya.

"Hhuhu Njir Makin Sakit Muka Gue" Ujar Raka meringis.

"Sama" Tambah Bastian.

"Tu Bapak-Bapak Masih Kejar Lagi Gak sih?" Saat Membalikan Badan mereka Meringis Malu Saat Melihat Surya Dan Satu Keluarga Yang Mentap Mereka Dengan Pandangan Sulit Diartikan..

"Kla Bokap Lu Kok Udah Pulang?" bisik Bastian.

"Gak Tau Biasa Nyaa Juga Pulang Malam".

"Klarofa, Bastian,Raka Apa Yang Terjadi?" Tanya Surya Lembut.

"I-itu Pi Kita Di kejar Anjing,Ya di Kerjar Anjing" Jawab Klarofa Bohong.

"Dan Muka kalian Kenapa?".

"Elaah Pi Tanpa Kita Kasi Tahu Pun Pasti Papi Tau Kita Habis Ngapain" Jawab Bastian Sambil Berselonjoraan Di Lantai.

"Mereka Siapa Pi?" Tanya Klarofa.

"Kamu Duduk Dulu, Papi Mao Bicara".

Klafora duduk di samping Surya, pandangan Klafora tertuju pada wanita paruh baya yang wajahnya hampir mirip dengan dirinya.

Lalu pandangan nya juga mengarah ke arah wanita yang menatap nya lekat, Hati Klafora menghangat melihat tatapan itu.

"Kla udah dewasa mungkin ini saatnya papi cerita semuanya".

"Kamu bukan anak papi"

Klarofa, Bastian dan Raka mematung mendengar ucapan Surya.

"P-Papi" Air mata klarofa terjatuh.

" Saat papi menemukan mu, saat itu papi Pulang dari pemakaman istri papi Dia kecelakaan bersama Dengan anak papi, yang besarnya gak jauh dari kamu saat itu. Papi benar-benar terpukul atas kematian mereka Saat itu papi menemukan mu dengan keadaan yang buruk luka lebab ditubuh mu dan Baju mu yang kumuh Dan kau juga saat itu pingsan".

Surya menarik napasnya panjang dan melanjutkan ceritanya.

" Papi Membawa mu kerumah sakit saat di rumah sakit dokter bilang kamu akan Mengalami Amesia yang membuat mu melupakan semua nya Oleh karena itu papi menutup semua akses tentang dirimu karena papi tidak mau kehilangan mu Kla".

"GAK SAMPAI KAPAN PUN ORANG TUA AKU CUMA PAPI, KELUARGA AKU CUMA PAPI BUKAN MEREKA" Klarofa memeluk Surya erat seakan tak ingin berpisah.

"Kembali lah keluarga kandung mu Kla, Mereka Mencari mu sudah bertahun-tahun".

"Mereka ga sayang Kla Pi, Kla ga mau ninggalin papi, Bastian,Raka sama yang lain".

"Kla liat Papi" Klarofa menatap mata teduh sang ayah.

"Kla sayang kami kan?" Tanya Surya, Klarofa mengangguk.

"Lakukan ini demi kami".

"Kla ga boleh pergi" Suara Raka terdengar membuat semua nya terdiam.

"Mereka gak sayang sama Kla, kalau mereka sayang gak mungkin mereka biarin anak sekecil Kla dengan keadaan seperti itu" Ucap Raka.

"Kau tak tau apa-apa bocah" Ujar salah satu dari mereka.

"Fafa pulang lah bersama Bunda sayang" Suara Sabrina memanggil nya Dengan lembut.

"Mama fafa juga mau".

"Kamu ini selalu ganggu saya pergi sana jauh-jauh".

"Hiksas.... Hiksas.m berhenti om punggung Fafa sakit".

"Aww" Ringis Klarofa Kesakitan.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Surya khawatir.

KALAU ADA TYPO KOMENTAR DI BAWAH YA GAYSS

KLAROFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang