Klarofa berjalan menyusuri tempat-tempat dikamarnya, ya tempat ini memang tidak asing diingatannya.
Pergerakan nya terhenti pada sebuah laci, laci itu berisi sebuah buku diary pewarna hitam putih.
Tangannya dengan sigap membuka dan membaca setiap lembar buku-buku itu.
Hingga pergerakan tangannya terhenti pada lembar ke 4.
To: Bidadariku
bundaaa..
Fafa salah apasih sama bunda?kenapa bunda benci banget sama Fafa padahal Fafa sayang sama bunda.Abang-abang juga, Ayah juga sama Fafa suka kesel liat bunda lebih sayang Fifi kata Oma Fifi itu padahal bukan anak bunda.
Fafa paham kok maksud dari itu bunda lebih sayang orang lain ketimbang darah daging bunda.udah ah Fafa cape nulis ini terus Fafa mau bobo.
Selamat Malam bunda Sabrina cantik Bundanya Fafa.
Deg
jantung Klarofa berdetak kencang, Air mata mengalir tanpa izin.
"Fafa pengen peluk bunda."
" Fafa Sayang bunda."
"bunda kok gitusih."
" Kepala gue,shitt sakit banget" Klarofa menarik rambutnya serasa melampiaskan rasa sakit dikepalanya.
bayangan bagaimana Sabrina memperilaku kan nya dulu seakan menjadi memori yang mengerikan di ingatan nya.
"PAPI" teriak nya dengan lantang dan seketika semua gelap.
......
Leon menobrak dengan keras pintu kamar Klarofa mendengar teriakan adiknya.
BRAK
pintu terbuka dengan keras,tubuh Leon seakan mati rasa melihat Klarofa tergeletak di lantai.
ia menghampiri nya, namun pergerakannya terhenti saat melihat buku yang terletak didamping Kkarofa, ia mengambilnya dan mulai membacanya.
darahnya seakan berdesir mebaca tulisan kecil itu.
"Sabrina kau yang telah menghancurkan hidup kesayangan ku jangan salahkan aku jika hidup mu bahkan lebih hancur dari kla ku".
KAMU SEDANG MEMBACA
KLAROFA
Roman pour AdolescentsKlarofa Princessia Sosok Gadis Yang Tubuh Dengan Penuh Keberanian,Anak Angkat Dari Surya Ini Tubuh Menjadi Seorang Wanita Hebat Dan Pemberani. Ia Diangkat Saat Berusia Enam Tahun,Saat Berjumpa Dengan Klarofa Keadaan Nya Tidak Bisa Dibilang Baik-baik...