Part #2

23 8 0
                                    

Sepulang sekolah Alenta pergi mencari buku diperpustakan, karena dia telah berjanji dengan dirinya dia harus dapat beasiswa untuk kuliahnya nanti di luar negri. Perpustkan akan tutup pukul 17. 00 dan sekarang sudah pukul 16. 30 Alenta mulai mempercepat jalannya agar cepat sampai, sebenarnya sudah pulang dari tadi tapi karena Dina dan kawan-kawannya yang bercerita panjang lebar akhirnya Alenta terlambat deh ke perpusatakan sekolah. Setelah sampai Alenta segera memilih buku yang akan dipelajari tapi tiba-tiba Alenta mendengar ada yang memanggilnya

"woi, lo pura-pura lupa lagi sama gue" Galang berjalan maju mendekat ke Alenta, dan dia baru saja sadar jika makhul alien itu yang memanggilnya

"gue gak lupa, lo ngapain ke sini. Jangan jangan ngikutin gue ya lo" dan remehnya Alenta bicara seperti itu apa tidak sadar ini juga sekolah Galang yang kapan aja bisa ke perpustakan

"lo lupa kita satu sekolah,terserah gue dong ini juga sekolah gue bisa kapan aja gue ke perpustakaan" setalah itu Alenta ingin pergi tapi tanganya ditahan oleh Galang, mana mungkin Galang akan melepaskaanya lagi. Tidak akan

"mau kemana lo, setelah kejadian kemarim dan tadi pagi sekarang lo mau pergi gitu aja, haa?"

"aduhh, ini udah mau malem dan mau apa sih mau lo" ucap Alenta lelah

"dasar lo ya gak tau teri___" belum sempat menyelesaikan omongannya Alenta justru memotong pembicaraannya

"oke kalau lo mau gue bilang terimakasih"

"lo tu bener bener yaa nyebelin dasar cewek baru songong, gue baru tahu ni ya kalau ada spesies cewek kaya lo"

"sekarang lo ikut gue" belum sempat berbicara Alenta justru ditarik dengan Galang. Alenta gak habis pikir kok ada makhul alien yang seperti ini

Setelah mereka sampai diparkiran Galang menyuruhnya untuk naik ke montornya tapi jangan salah jika Alenta mau dengan mudahnya. Mungkin jika wanita lain yang ditawarin langsung nempel aja sih ya

" lo gak liat ini udah mau malem, gue gak mau kalau lo diculik atau digoda preman seperti kemarin nanti gue lagi yang salah" setelah Alenta berfikir dan trauma dengan kejadian kemarin akhirnya dia mau

"ya udah gue mau, tapi ini lo yang maksa gue ya"

"dasar lo, gengsi dibesarin" akhirnya mereka pergi meninggalkan sekolah dan menuju ke rumah nenek Alenta. Setelah mereka nyampek Galang disambut hangat oleh sang nenek

"eh kasep, ayo mampir ke rumah eyang. Eyang masak banyak hari ini karena hari pertama Alenta sekolah" mereka berjalan menuju ke ruang makan tapi tidak dengan Alenta, dia sedang ganti baju lalu ke ruang makan

"sini nduk makan bareng" ujar nenek

"gak usah enyang, nanti aja "

"gak boleh gitu Alenta nak Galang ini juga teman kamu masak gak ditemenin makan"Alenta berjalan dan duduk disebalah Galang. Jadi tadi nenek udah kepo dengan Galang jadi dia udah tau namaya

"ohh namanya Galang" dalam hati Alenta

Setelah mereka makan malam bersama Alenta mengantarkannya ke depan rumah, itu pun juga karena neneknya yang memaksa. Setelah Galang pergi Alenta masuk kedalam kamar dia mulai belajar dengan buku yang telah dia pinjam tadi dari perpustakaan.

Hari semakin larut dan Alenta sudah selesai belajar. Tapi dia masi belum bisa memejamkan matanya. Alenta terus saja memikirkan masalalu yang terus menghantui nya. Ditambah lagi dengan bertemu cowok yang bernama Galang. Apakah hidup Alenta tidak bisa normal seperti manusia pada normalnya. Alenta harus berjuang setengah mati untuk melupakan masa lalunya yang suram.

****
06. 15

Ketika bangung Alenta kaget melihat jam dinding sudah menujukan pukul 06.15 Alenta segera bangun dari tempat tidurnya untuk mandi dan bersiap siap berangkat sekolah. Alenta harus jadi anak yang rajin. Dia tidak boleh terlambat untuk siswa yang baru kemarin masuk sekolah. Tanpa pikir panjang Alenta tidak sempat sarapan kemudian dia berpamitan langsung dengan neneknya.

ALENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang