FOUR

25.1K 423 37
                                    

Ehekಥ‿ಥ
.
.
.

Sinar hangat matahari pagi menembus jendela kamar yang membuat manusia imut itu terusik, ya siapa lagi kalau bukan Seokjin. Sementara pria di sampingnya yang masih terlelap sambil memeluk Seokjin tak terusik sama sekali, toh keboooಥ‿ಥ. Seokjin pun melepas pelukan Namjoon dan segera bangun dari tempat tidurnya. Dia berjalan ke jendela dan membuka gorden supaya cahaya matahari bisa masuk ke kamar mereka.
.
"Namjoon ayo bangun, aku akan membuat sarapan untukmu, cepat mandi bau mu seperti kaus kaki yang tidak pernah di cuci" tepuk lembut tangan Seokjin membangunkan pangerannya untuk segera bangun. Namjoon pun segera beranjak bangun dari kasur dan masuk ke kamar mandi.
.
Lain dengan Seokjin dia sedang sibuk memperhatikan tubuhnya di depan cermin panjang, ia menatap lama perutnya itu, dia masih memikirkan kalimat yang Namjoon ucapkan semalam "Sangat kenyal~~" kalimat itu terbesit di pikiran Seokjin. "Sepertinya aku harus melakukan diet, perutku terlihat buncit". Pasrah Seokjin dengan menghela napas.
.

Skip ya ceritanya Seokjin udah masak, Namjoon udah di meja makanಥ‿ಥ

.
Namjoon yang sibuk bermain dengan Smartphone nya sekarang fokusnya beralih ke kekasih nya yang sibuk menyiapkan lauk sarapan di piring. "Seokjin kau masak apa?" Tanya Namjoon. "Oh aku memasak telur dan roti panggang, maaf aku belum membeli bahan makanan" jawab Seokjin dengan sedikit kecewa. "Oh tidak apa, bagiku masakan mu selalu enak, sekalipun kau menyiapkan makanan busuk" ucap Namjoon dengan wajah tanpa dosa nya. Sa ae lu Bambangಥ‿ಥ
.
"Terserah kau saja" jawab Seokjin dengan nada malas. Seokjin membawa sarapan ke meja makan, tetapi dia hanya membawa satu piring. "Seokjin kenapa kau hanya menyiapkan sarapan untukku? Apa kau tidak sarapan juga? Apa kau sakit?" Tanya Namjoon. "Tidak aku berpikir aku akan melakukan diet untuk mengurangi buncit di perutku" jawab Seokjin sembari memasang wajah murungnya. Namjoon melihat sikap Seokjin jadi penasaran, kenapa Seokjin melakukan diet?
.
Namjoon segera menghabiskan sarapannya dan memakai jas, dia ada meeting penting di kantor nya. Seokjin segera membantu Namjoon memasangkan dasi nya, tak lupa ia juga memberi kecupan manis di pipi Namjoon. "Kau sangat perhatian hari ini" rayu Namjoon, "Apa aku tidak boleh memberi ciuman untuk kekasih yang akan bekerja ini hm?" Rayu balik Seokjin, "Tentu saja boleh sayangku~" kekeh Namjoon sambil memeluk Seokjin. Namjoon pun segera keluar dari apartemen dan pergi menuju kantor.
.
Seokjin pergi ke gudang, tampaknya ia sedang mencari sesuatu. Coba tebak apa yang ia cari? ಥ‿ಥ Timbangan badan ಥ‿ಥ. "Akhirnya aku menemukan nya" segera setelah ia menemukan sesuatu yg ia perlukan, Seokjin segera keluar dari gudang. Kini ia meletakkan timbangan itu di depan Cermin panjangnya. Dengan berat hati Seokjin menginjakkan kaki nya pelan² ke timbangan itu, ia sangat khawatir melihat jarum nya berhenti di angka berapa. Dia menutup mata setalah satu kaki sudah di pijak kan, setelahnya ia sudah menginjakkan kedua kakinya dengan mata masih tertutup.
.
"Sangat menakutkan, aku tidak ingin membuka mataku" rengek Seokjin. Dia perlahan membuka kedua matanya dan melihat angka yang tercantum di timbangan itu. Sontak Seokjin pun kaget. "Sial!!! Kenapa 51?! Bulan lalu hanya 50! Aku harus melakukan diet ketat minggu ini!!" Teriak Seokjin dengan marah². Ia pun segera memindahkan timbangan badan itu ke bawah kasur.
.
"Hari ini masih pagi, sepertinya akan lebih baik aku jogging" pikir Seokjin yang ingin memulai diet nya. Seokjin mengambil baju untuk jogging.
.

.
.

Udahan dulu coy capek
ಥ‿ಥ
Voment dong amjinkಥ‿ಥ
Tenang entar kalian kebiasaan ama toxic gw ini yಥ‿ಥ. Tadi nya mau bikin gaul malah gabisa bjir, aneh dah kesel banget gwಥ‿ಥ

Nenen ; [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang