Satu

21 2 0
                                    

Dellalya Avelita Permana
Cantik, manis dan juga kadang polos dengan otak yang sedikit pas-pasan. Menyukai Alvin Aldara Wijaya yang seorang kapten basket dan juga siswa terpopuler di sekolahnya.

*

Alvin Aldara Wijaya
Cowok player, badboy tapi gak badboy-badboy banget sih, kapten basket, sifatnya yang dingin tapi ganteng luar biasa bisa meluluhkan hati cewek manapun.

***

Seorang gadis terlihat sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya yang nyaman dengan mata yang bengkak dan sedikit sembab.

Terdengar suara seorang wanita memanggil namanya dan juga suara pintu yang di ketuk pelan.

'Tok tok tok'

"Dekk, ayo bangun udah pagi loh ini!!" Teriak sang mama dari luar kamar.

'Tok tok tok'

"Aishh, iya iya ini udah bangun Ma" gadis dengan piyama tidur bermotif boneka itu dengan malas membuka matanya perlahan dan mulai bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan lesu ke arah kamar mandi sambil mengucek matanya yang bengkak.

***

Menuruni anak tangga rumahnya dengan langkah lesu, Della berjalan ke arah ruang makan dan mendudukkan dirinya dengan malas juga di atas kursi, semua orang memandangnya dengan wajah heran.

"Kamu kenapa sayang, kok mukanya gitu?" Ucapan dari mamanya yang ada disampingnya itu membuatnya menolehkan wajahnya yang sedari tadi hanya tertunduk.

"Nggak papa kok Ma, cuma ngantuk aja habis ngerjain tugas tadi malam" jawab Della berbohong.

"Pffff, tumben banget lo mau ngerjain tugas, bohong tu Ma, paling juga masalah Alvin lagi" tawa menjengkelkan dari mulut Delan membuat sang adik langsung melemparkan selembar roti ke arah kakaknya itu dengan jengkel.

"Hush, nggak boleh gitu sama adeknya" teguran dari sang Ayah membuat Delan terdiam dengan wajah merengut.

Della menjulurkan lidahnya ke arah kakaknya karena mendapat pembelaan dari Ayahnya.

"Udah-udah, ayo makan dulu entar kalian telat", ucapan dari Mamanya membuat mereka semua melanjutkan sarapan mereka kembali.

***

Della turun dari motor kakaknya sambil memakai kacamatanya agar matanya yang bengkak tidak terlihat dan langsung berjalan meninggalkan sang kakak yang menggerutu karena kelakuan adiknya.

"Udah numpang, nggak tau terima kasih lagi, adek macam apa tu, awas ya, pulang nanti gue tinggalin", Delan terus menggerutu sambil menyampirkan helmnya ke spion motornya dan berlari menyusul Della memasuki lapangan sekolah dan berjalan menuju kelasnya sendiri.

Della memasuki kelasnya dan langsung menghempaskan pantatnya ke kursi dan menelungkupkan wajahnya di atas meja.

Rena yang melihat wajah Della yang lesu langsung menghampiri sahabatnya itu dengan bingung dan mendudukkan dirinya di bangku depan Della.

"Lo kenapa Del? Itu muka lo kenapa? Kek zombie tau, terus ngapain lo pake kacamata segala, nggak biasanya, tumben banget lo dateng ga loncat-loncat kek orang gila gara-gara ketemu sama Alvin" ucapan Rena membuat Della mengangkat wajahnya dan menatap sahabatnya itu dengan bibir bawah yang maju kedepan, kebiasaan Della saat ingin menangis.

"Gue sedih Ren, huwaaa" dan benar saja, Della mulai menangis dan melepaskan kacamata yang sedang dia pake.

"Anjir itu mata lo kek mata panda woy" Rena tertawa melihat muka Della. Tangis Della makin keras karena mendengar ejekan sahabatnya itu.

THE FEELING'S BACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang