Keesokan harinya 06.30
Pagi-pagi sekali, Alvin sudah tiba di sekolah, memarkir mobilnya di parkiran khusus mobil dan berjalan menuju kelasnya.
Alvin membuka pintu kelas dan berjalan menuju lokernya yang memang disediakan oleh pihak sekolah.
Alvin membuka pintu lokernya dan mengernyitkan alisnya melihat kotak bekal dan sebotol air mineral.
"Tu cewek datang jam berapa sih, ga ada kerjaan banget, tapi biarlah, rejeki ini, ga boleh mubazir" Alvin bergumam pada dirinya sendiri sambil mengambil kotak bekal tersebut lalu berjalan menuju mejanya.
Alvin membuka kotak bekal tersebut yang berisi nasi goreng. 'Wih, kesukaan gue' batinnya senang dan mulai memakannya.
"Woi, lu makan ga bagi-bagi" kata Varel yang baru saja datang. Mendudukkan badannya di kursi depan meja Alvin merebut sendok dari tangan Alvin lalu tanpa izin menyuapkan sesendok penuh nasi goreng itu ke mulutnya.
"Eh anjir, bekal gue bego" kata Alvin mencoba merebut sendok yang dipegang Varel.
"Yaudah sih pelit amat, sini gue suapin" kata Varel lalu mengarahkan sesendok nasi ke arah Alvin.
"Ngapain lo berdua?, homo najis" tiba- tiba terdengar suara dari arah pintu.
Dion dan Reyhan yang baru saja datang merasa geli melihat kedua teman mereka bertingkah menjijikan.
"Taik lu berdua" dengan kasar Alvin menarik tangannya dan melepaskan cekramannya dari tangan Varel yang memegang sendok.
Alvin merebut kembali sendok tersebut lalu menatap tajam Varel membuat cowok tersebut kesal yang membuat Dion dan Reyhan tertawa geli setelah mengerti situasinya.
"Dari Della lagi ya?" Tanya Dion yang memang mengetahui kebiasaan Della yang selalu membuatkan Alvin sarapan. Cowok itu mendudukkan tubuhnya di samping Varel disusul oleh Reyhan di samping Alvin.
Mereka memang sekelas, bahkan tempat duduk mereka juga berdekatan. Alvin dan Reyhan, Varel dan Dion. Meraka sudah berteman sejak smp, ah ralat, sahabat. Alvin dan Reyhan sudah berteman sejak sd dan setelah smp barulah mereka berempat bertemu.
Kembali ke mereka.
Dion yang memang suka makan ikut berebut sendok yang masih dipegang Alvin.
Reyhan yang paling pendiam hanya melihat teman-temannya sambil tersenyum geli sedang berebut makanan seperti monyet yang kelaparan.
***
Della, Rena dan Vanya berjalan kekantin. Ingin mengisi perut mereka yang kelaparan setelah mendengarkan ceramah panjang kali lebar dari bu Endah, guru sejarah mereka.
Hari ini Della tidak membeli roti dan air untuk Alvin, karena memang hari ini bukan jadwal latihan cowok tersebut.
Sesampai di kantin, ketiga cewek tersebut langsung menuju meja yang masih kosong dan mendudukan tubuh mereka pada masing-masing kursi.
"Eh mau pesen apa?" Tanya Vanya pada kedua temannya.
"Biasalah Nya, gue batagor sama es teh ya" kata Rena sambil menyodorkan selembar uang hijau pada Vanya.
"Taik lo pada, kok gue sih yang mesen?" Tanya Vanya kesal karena dia harus berdesakan dengan siswa-siswi sekolah mereka.
"Udahlah Nya, sekali-sekali juga, biasanya juga gue sama Rena yang mesenin, sekarang gantian kali, ya nggak Ren?" Kata Della meminta persetujuan dari Rena.
"Iya Nya, gue denger-denger mas-mas yang jualan batagor suka sama lo, yaudah sekalian PDKT gitu" kata Rena sambil mengangkat kedua alisnya bergantian membuat Della tertawa dengan keras, tapi tidak dengan Vanya yang sudah mencak-mencak akibat ulah teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FEELING'S BACK
Teen FictionDellalya Avelita Permana Cantik, manis dan juga kadang polos dengan otak yang sedikit pas-pasan. Menyukai Alvin Aldara Wijaya yang seorang kapten basket dan juga siswa terpopuler di sekolahnya. *** Alvin Aldara Wijaya Cowok player, badboy tapi gak b...