🍁DUA

26 1 0
                                    

Seharusnya, aku tak jatuh cinta saat hujan. Karena setiap hujan menyapa, sesak ku terulang bersama genangan yang bernama kenangan.

-AY



















______

Saat ini Ayya sedang berada di rumah Wulan. Kumpul bersama  sahabat-sahabat gesreknya itu. Tiga sahabat yang dia punya. Duduk melingkar sambil memakan berbagai macam cemilan.

"Main T.O.D seru nih kayanya." Ajak gadis tomboy yang sering menguncir kuda rambut panjangnya itu.  Namanya Wulan.

"Tapi kalo pilih dare, ngelaksanain Dare-nya barengan. Gimana?" Kata gadis yang paling mungil diantara mereka. Namanya Rischa, tapi lebih sering dipanggil Icha.

"Besok ngelaksanain-nya yaa?" Ucap gadis bernama Bella menambahi. Dia yang paling cantik diantara mereka. Tapi dia juga yang paling bawel, berisik dan paling lemot.

"Kalau pilih Truth, masing-masing dari kita boleh nanya." Icha memberi saran.

"Hanya tiga pertanyaan yaa." Wulan menambahi.

Ayya hanya memperhatikan mereka sembari memakan Chiki.

Wulan mengambil pulpen, untuk dijadikan alat permainan Truth or Dare itu. Dia memutar pulpen nya. Lalu pulpen itu berhenti dihadapan Bella.

"Truth or Dare, Bell?" Tanya Wulan.

"Karena gue suka tantangan. Gua pilih Dare." Ucap Bella yakin.

"Gua yang kasih tantangannya." Kata Ayya, tersenyum misterius.

"Sok atuh. Apa tantangannya?" Jawab Bella santai.

"Chat mantan terus bilang kangen. Kalau mantan lu bilang kangen balik, Lu menang."

"Kalo mantan nya ga ngerespon?"

"Berarti pesona lu kurang mujarab." Ayya tertawa "Dan lu Harus traktir kita bakso."

Bella mendengus tapi tak ayal dia mengangguk kan kepalanya "Okeh." Jawab Bella yakin.

Bella sekarang memutar pulpen nya. Lalu pulpen itu berhenti didepan Icha.

"Truth or Dare, Cha?" tanya Bella.

"Dare aja." Ucap Icha tanpa berpikir panjang.

"Dare buat Icha apaan yaa?" Bella mengetuk jarinya ke dagu, pertanda bahwa ia sedang berfikir

"Godain Panjul sampe ketawa." Celetuk Ayya.

"Huaaahahahaa" Seketika semua nya terbahak.

"Kenapa?" Ayya bingung.

"Ya kali gua godain si Es Balok. Manusia Es kaya dia mana bisa ketawa? Ngomong aja susah." Kata Icha sambil tertawa.

"Hehe" Ayya menyengir "Gapapa biar seru. Kalo lu berhasil, berarti lu hebat." Kata Ayya lagi.

Panji alias Panjul itu tipe-tipe Cold boy. Jangan kan ketawa, dia ngomong aja jarang. Mungkin bagi dia Ngomong itu Bayar, atau gak, bikin mulutnya pegal. Makanya dia jadi mager ngomong.

"Udah gapapa si Cha. Pokoknya lu harus terima dare nya, Ga berani? Cupu lo. Kalau gagal, traktir Ice Cream." Kata Wulan menaik nurunkan alis nya.

Icha menghembuskan nafasnya kasar. "Iya-iya." ucapnya pasrah.

Icha memutar pulpen nya. Lalu pulpen itu berhenti dihadapan Ayya.

"Truth or Dare, Ayy?" Tanya Icha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ay-RaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang