10

721 64 8
                                    

.

.

.

Jungkook adalah pemuda yang unik. Salah satu hal yang jadi kebiasaannya adalah memasukan sesuatu ke dalam wadah dari jarak jauh. Seperti seorang pemain basket yang memasukkan bola ke ring. Seperti yang Taehyung biasa lakukan jika ia sudah bosan menatap kertas-kertas lagu dan studionya. Jungkook pun melakukan hal yang sama. Bedanya jungkook mengaplikasikannya menjadi lebih sederhana. Misalnya melempar sampah ke tempatnya. Melempar snack keatas dan menangkap langsung dengan mulutnya sendiri. Atau melempar bongkahan kecil es batu ke dalam gelas dan membuat Taehyung memakinya setelah itu.

"Tidak bisakah kau berhenti melakukan itu?"

"Melakukan apa hyeong?aku tidak melakukan apapun."Jawab Jungkook enteng.

"Itu. Melempar es batu ke dalam gelas. Kurang kerjaan."

"Iihhss, hyeong tidak mengenal seni? Inilah esensi seni melempar es batu."jungkook menerawang es batu kecil yang diangkatnya keatas tanpa peduli lelehannya mengalir ke tangannya.

"Menyingkir! Biar aku ambil sendiri buatku."

"Siapa juga yang mau mengambil untukmu, hyeong? Kau terlalu percaya diri."

"Anak ini!"

Jungkook berlalu cuek ke sofa yang menghadap ke televisi yang sedang menayangkan siaran musik. Sesekali ia menunjukkan giginya, pipinya terangkat naik karena senang. Taehyung melihat Jungkook menggigit es batu, sambil sesekali menyanyikan lagu yang sedang diputar. Tidak hanya itu, tubuhnya pun bergerak lincah mengikuti gerakan yang ditayangkan meski sedang duduk.

"Jangan terlalu sering mengunyah es, nanti gigimu bermasalah."Taehyung mengelus rambut Jungkook.

Bukan menurut, Jungkook malah mengunyah esnya. Lalu bersandar di bahu Taehyung. Apa Taehyung keberatan?? Tidak sama sekali. Ia tidak melakukan apapun, ikut menikmati lagu sekaligus mencari inspirasi. Ada kalanya seorang calon produser musik harus menikmati musik luar dan tidak berkutat dengan musiknya sendiri kan. Dan itu yang sedang Taehyung lakukan.

"Uhuk!"Taehyung menoleh menatap jungkook yang menutup mulutnya sambil berlalu menuju dapur.

Jungkook berdiri di wastafel, menunduk dan sesekali terbatuk. Taehyung hanya menggeleng, ia yakin itu karena ulahnya sendiri yang dari tadi sibuk menggigiti es. Jungkook berdiri cukup lama, membelakangi Taehyung jadi Taehyung tidak bisa melihat apa yang sedang ia lakukan. Merasa jungkook terlalu lama, Taehyung beranjak.

"Lain kali jangan makan es lagi."

Taehyung menepuk punggung Jungkook, tak ada respon dari Jungkook. Ia menilik wajah Jungkook, ia terkejut melihat mata merah berair milik jungkook. Ditambah wajah seperti habis menangis. Jungkook nampak mengernyit menahan nyeri.

"Ada apa?"

"Gwaenchan-nayo. Uhuk!,"jungkook mengeluarkan hanya setengah suaranya, itu pun terdengar serak.

Taehyung menjauh mengambil gelas dan air mineral, memberikannya pada Jungkook.

"Minum."jungkook hanya menurut.

"Lain kali hati-hati, jangan tersedak lagi,"dilihatnya jungkook mengangguk sambil menelan sisa air di mulutnya.

"Gumawo...uhuk! Hyeong."jungkook menutup sebelah lubang hidungnya. Terasa perih sekali.

Taehyung tidak menjawab, hanya menepuk bahu Jungkook dua kali lalu kembali duduk didepan televisi. Jungkook mengernyit berpikir. Ia menatap Taehyung yang sama sekali tidak sadar kalau sedang diamati dari jauh. Jungkook beranjak ke dalam kamarnya. Kamar apartemen yang kini ia tempati bersama Taehyung. Kamar yang tetap terlihat rapi meski Taehyung tipe cuek, tapi Jungkook selalu memperbaiki kekacauan yang dibuat akibat kecuekan Taehyung.

Together ✔️Where stories live. Discover now